Setelah memberi pelajaran pada Bagus, Randika langsung menuju ruangannya.
Tentu saja, Randika tidak peduli efek apa yang akan timbul dari kejadian barusan. Baginya Bagus adalah sebuah batu kerikil, buat apa dirinya mempedulikan hal kecil seperti itu?
Kejadian di lantai 1 tadi sudah menyebar di seluruh perusahaan. Semua orang takjub bahwa suami dari pemimpin mereka tidak menciut di hadapan perusahaan besar seperti perusahaan Galaksi. Hal seperti inilah yang membuat mereka semakin bersemangat bekerja.
Namun pada siang hari, mereka semua terkejut dengan pemandangan di depan gedung mereka.
Puluhan orang berjas hitam dengan kacamata hitam sedang berbaris rapi di depan gedung. Mereka seperti para FBI yang siap menangkap buronan internasional.
"Hei ada apa ini!" Semua orang penasaran dengan kehadiran para orang berjas hitam tersebut.
"Hush jangan lihat! Nanti kau terlibat masalah!" Dengan cepat temannya mengajak pergi dari gedung dan makan di luar.