Mata Deviana tidak bisa berhenti berkedip, dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Vivi sendiri juga bereaksi sama. Ketika dia memberanikan diri untuk menyentuhnya, dia langsung tersentak. "Wow dingin sekali!"
Ketika dia melihat tangannya, gelas itu benar-benar membeku!
"Sudah silahkan menikmati." Randika lalu memberikan gelas itu kepada Vivi. Dengan senang hati dia menerima tawaran Randika. Pada saat yang bersamaan, Randika mengambil gelas Deviana sebelumnya dan menyulapnya menjadi minuman dingin.
"Kalau ini buatmu sayang, panas-panas begini enak minum yang dingin." Kata Randika sambil mengedipkan matanya.
Deviana hampir muntah darah. Sayang? Sejak kapan dia memanggilnya seperti itu?
Tetapi, ketika dia melihat minumannya yang dingin itu, tenggorokannya tergoda. Tanpa ragu-ragu, dia mengambil gelasnya dan meminumnya.
Untuk trik ini, Randika menggunakan tenaga dalamnya untuk menyerap suhu minumannya. Kemudian dia mengubah suhunya menjadi dingin.