Wajah yang sangat cantik serta binar biru yang meneduhkan membuat Alex terus menahan bahu wanita di depannya, mencoba menggali sebagian memory yang Alex sendiri tidak pahami.
"Nona anda baik-baik saja?" Wanita itu balik bertanya. "oh..eh..iya madam" Alex tergagap.
"Maafkan kami madam atas insiden tadi dan aku yang bertanggung jawab disini" Sela Renata .
"Tak apa nona, aku baik-baik saja".
"Kalau begitu kami permisi dulu madam", ucap Renata seraya mengajak Alex kembali duduk di tempatnya.
Ponsel Renata yang berada di dalam tas berulang kali berdering, saat ia melihat id caller matanya matanya sedikit melebar.
"Siapa itu?" tanya Alex...
"Dia sekretaris Sean Wiliam". "Jangan jawab panggilan itu, perintah Alex". "Baiklah yang mulia lihatlah aku sudah memblokir nomor telpon mereka". Alex mengangkat jempol dan ia tunjukkan pada Renata.
Alex sejenak mencuri pandang pada wanita tadi, karena ia masih sangat penasaran. Renata juga mengikuti arah pandang Alex.