Melihat genggaman mesra tangan Ratih yang menempel di lengan anaknya Tuan Alexander membuat mata Omah terbelalak bulat, kacamata itu seolah seketika turun, "Sayang," wanita tua itu mempercepat langkahnya menuruni tangga, menghampiri sang anak tercinta dan melepaskan genggaman tangan Ratih, kini tangannya menggenggam erat tangan Tuan Alexander. "Bagaimana bisa kau menggandeng mesra calon menantu mu," tegur Omah dengan suara berbisik di kuping kanan Tuan Alexander.
Membuat wajah Tuan Alexander hanya mendongak ke atas, "Mamah, kita tahu bukan, bahwa Anthony sudah memiliki kekasih idaman nya, dan ia juga sudah mengatakan jika hubungannya dengan Ratih hanyalah sebatas sahabat," sahut Tuan Alexander dengan suara lugasnya.
Sontak saja jawaban itu membuat jantung hati Omah berdetak, "Kau jangan gila, Ratih itu anak sahabatmu sendiri," suara Omah tampak memperingati sang anak.