Harika merasa aneh dengan sikap pengawal yang masih saja memegangi tangannya, pengawal yang tampak rapi dengan setelan jas hitam dan juga kaca mata hitam yang digunakan.
"Kau..." Satu kalimat itu saja yang baru meluncur, membuat Harika merasa tidak asing medengar suara tersebut.
"Kau..?" tunjuk Harika sembari ia berpikir, dan pengawal itu menyeringai lebar.
"Apa kau sudah melupakanku, nona cantik?" tanya pengawal itu sambil ia membuka kaca mata hitamnya.
Kedua mata Harika segera saja melebar tidak percaya, ketika dia melihat ternyata Jack-lah yang berada dekat dengannya. Penampilannya sunggun berubah, lebih rapi dengan tatanan rambut dan balutan jas pengawal.
"Jack… ini kau?!" Pekik Harika yang senang, ia bahkan menangkup pipi Jack secara spontan. Tapi setelah beberapa detik tersadar, barulah Harika menarik kedua tangannya segera.
"Maafkan aku, tadi… itu aku hanya tidak sengaja karena terlalu senang," ucap Harika merasa malu.