Orang tua Azura pun kembali menghampirinya. Mereka merasa jika permasalahan antara Azura dan Arthur sudah selesai.
"Nah, begini kan enak dipandang. Masa sepasang kekasih terus berseteru itu kan tidak bagus," ujar papa Azura lalu tertawa kecil.
"Sebenarnya tidak masalah jika ada masalah asalkan tidak terus-menerus! Terkadang kita butuh perdebatan supaya bisa lebih akrab," sambung mamanya Azura.
Arthur senang karena orang tua Azura masih menerimanya dengan baik dan masih menganggap dirinya sebagai kekasih Azura. Namun hal itu tak bertahan lama karena Azura membeberkan semuanya.
"Kita sudah tidak berhubungan semacam itu, kok! Kita lebih nyaman berteman! Benar, kan, Arthur?" ujar Azura dengan jujur.
Rasanya baru saja merasakan kesenangan namun dalam sekejap mata kesenangan itu berubah menjadi kekecewaan. Namun mau bagaimana lagi kalau kenyataannya memang begitu.
"Benar, Om, Tante! Kita berdua sudah sepakat untuk berteman saja," jawab Arthur dengan berat hati.