Baixar aplicativo
4% kesalahan atau anugerah / Chapter 16: Chapter 16

Capítulo 16: Chapter 16

Warning!!! Konten Dewasa ..Mohon kebijakan kepada pembaca yang Underage..Teriima Kasih..

Likha merasakan sesuatu yang aneh,sebelumnya dia tidak merasakan hal seperti ini,baru saja dia terlelap,tetapi kini terusik dengan sesuatu yang meraba-raba tubuhnya,Likha merasakan seperti ada rasa lembab yang bermain dipayudaranya,perlahan Likha membuka matanya,dia sangat terkejut mendapati Azzam tengah menyusu kepadanya,

"Astaghfirullah..Mas Azzam...apa yang mas lakukan,tolong lepaskan mas,kamu tidak boleh melakukan ini mas.."Likha mencoba menjauhkan kepala Azzam dari dadanya,tenda yang ditempati Likha dan Azzam berada agak jauh dan tersembunyi dari tenda-tenda pendaki lain,jadi suara Likha yang agak keras tidak ada yang mendengarnya,lagi pula ini baru jam setengah tiga pagi,jadi para pendaki yang lain banyak yang sedang terlelap,karena setelah subuh mereka akan melanjutkan perjalanan mereka.tetapi Azzam malah semakin erat memeluk tubuh Likha,dia juga semakin kuat menyedot puting payudara Likha.mau tak mau,Likha mengeluarkan suara desahannya,karena takut ada yang mendengar,Azzam melepaskan payudara Likha dari mulutnya,tetapi kini bibir Azzam beralih ke bibir likha,mereka berdua kembali berciuman,Likha sangat menyadari bahwa apa yang sedang mereka lakukan saat ini adalah hal yang tidak benar,tatapi tubuh Likha menghianati hati nuraninya,Likha sangat menikmati setiap ciuman dan sentuhan tangan Azzam diatas tubuhnya.

Setelah keduanya hampir kehabisan nafas,mereka melepaskan ciuman masing-masing,Azzam kemudian bangun dan duduk didalam tenda mereka yang tertutup rapat,Azzam menarik tubuh Likha yang agak ketakutan kedalam pangkuannya,Azzam kemudian mengambil madurasa saset yang tadi dibelinya,dia menggigit ujung kemasan madurasa itu sedikit,kemudian mengoleskannya ke atas payudara kekasihnya yang baru beberapa hari yang lalu mereka jadian,Azzam kembali melumat puting payudara Likha yang terasa sangat manis karena telah diolesi madu,erangan keluar dari mulut Likha semakin tidak terkendali,satu tangan Azzam membekap mulut Likha agar gadis itu tidak mengeluarkan suara.

"Sayang,kamu tidak boleh berisik."Azzam kembali melepaskan tangannya dari mulut Likha,kemudian tangan itu meremas dada Likha yang telah menegang,sementara mulut Azzam kembali menyusu kapada Likha,bagian bawah milik Likha terasa sangat lembab karena terangsang oleh kelakuan Azzam,dan sepertinya Azzam menyadari hal itu,dia juga ingin melakukan yang lebih kepada Likha,dia mulai menindih tubuh kurus kekasihnya,Azzam mencoba membuka celana jeans yang dipakai Likha,gadis itu juga merasakan sesuatu dibalik celana Azzam yang mengencang,dengan sekuat tenaga Likha mendorong tubuh Azzam dengan keras,Azzam agak terkejut dengan sikap Likha yang menolaknya,Azzam mendengar gadis itu menangis,kemudian Azzam membantu Likha duduk,keduanya kini duduk berdampingan,Azzam kemudian membuka pintu tenda mereka karena udara didalam tenda mereka menjadi panas kini.

"Mas Azzam,kenapa mas melakukan ini?Kita tidak boleh melakukannya mas,apa kau tidak tahu akibatnya jika kita kebablasan nanti?lagi pula ini adalah alam terbuka,apa kau tidak pernah mendengar hal-hal buruk yang pernah terjadi?aku pernah mendengar sepasang pemuda yang melakukan hubungan terlarang di hutan dan tidak bisa terlepas hingga akhirnya mereka meninggal?"Likha menjadi bergidik ngeri.

"Sayang,maafkan aku,aku seharusnya menjagamu,tetapi aku hampir saja merusakmu,maafkan aku sayang.."Azzam merengkuh tubuh Likha kedalam pelukannya,Likha sudah merasa lega sekarang,Azzam sudah agak tersadar.

"Sayang,sekali lagi aku minta maaf ya,aku tahu ini salah,tetapi saat aku berada didekatmu aku benar-benar tidak dapat menahan diri sayang,aku selalu bernafsu ketika melihatmu,aku seketika ingin memilikimu sayang."Azzam merasa frustasi,dia memang selalu ingin memperlakukan Likha menjadi miliknya seutuhnya.

Azzam kembali mencium bibir Likha,satu tangannya menahan kepala Likha,sementara tangan yang lain meremas kembali dada Likha yang masih menegang,Likha kembali mengeluarkan suara desahannya,tetapi karena bibir Azzam membungkam bibir Likha,hanya Azzam saja yang yang dapat mendengar suara desahan Likha yang kini kembali membuat Azzam kembali mendapatkan hasratnya,malam itu,Likha yang sangat polos telah kehilangan kepolosannya karana kelakuan Azzam yang diluar kendali,meski begitu,keduanya tidak sampai berhubungan badan,kanya seluruh tubuh Likha kini banyak bercak merah akibat kelakuan Azzam,bercak-bercak merah kebiruan itu mendominasi kulit tubuh Likha yang putih,Azzam kemudian melepas jaketnya dan memberikannya kepada Likha,Azzam melihat jam di ponselnya,lalu dia menarik tangan Likha untuk berdiri dan keluar dari tenda.

"Sudah jam setengah empat sayang,mas akan melipat tenda,kamu bereskan barang-barang kita dan masukkan ke dalam ransel ya."Azzam menginterupsi Likha,dan gadis itu mengangguk dengan patuh,setelah selesai,Azzam dan Likha menuju kesebuah sungai,Azzam menunggui Likha yang sedang mandi,meski udara disini sangat dingin,karena mereka tadi berbuat nakal,mereka berdua merasa harus mandi,tubuh keduanya terasa lengket,apalagi tubuh Likha yang tadi diluluri madu oleh Azzam.

"Setelah mandi tubuhku terasa segar sekarang, mas Azzam,tolong ambilkan baju gantiku itu."Likha menunjuk baju yang telah disiapkannya,tadinya Likha akan pulang kerumah jadi dia membawa baju ganti,tak tahunya berguna juga,Likha terlihat segar dengan baju yang sudah beraganti,dia memakai celana panjang kain berwarna hitam dan kaus hitam kecil,tubuh Likha terlihat tinggi dan ramping,Azzam sempat terpesona oleh penampilan pacarnya ini,kemudian dia tersadar saat Likha mencipratkan air kepadanya,lalu kini gantian Azzam yang mandi,tak lama keduanya sudah selesai,mereka juga sudah mendengar suara adzan,keduanya melaksanakan sholat subuh dan kemudian melanjutkan perjalanan mereka,waktu yang harus mereka tempuh hanya satu jam,tetapi medannya sungguh terjal,tingkat kemiringannya pun mencapai empat puluh lima derajat.

"akhirnya rambutku kering juga."Likha terpaksa menggelung rambutnya diatas kepalanya,rambutnya yang panjang terlihat berantakan dan dia tidak membawa sisir,jadi dia dengan asal menggelung rambutnya tetapi Likha malah terlihat sangat imut sekarang,dan dileher putihnya ada tanda kismark yang tadi dibuat oleh Azzam,sementara itu Azzam hanya tersenyum mengagumi hasil karyanya,dia tidak memperingatkan Likha karena menurut Azzam itu tidak begitu terlihat.[ya iyalah,masih gelap,coba aja nanti saat mentari menampakkan sinarnya,pasti Likha akan menjadi pusat perhatian orang,dan mereka akan tahu betapa buasnya Azzam semalam]

Setelah berjalan selama satu jam,mereka berdua telah tiba di puncak,semburat merah tanda mata hari akan terbit sudah muncul,dan dengan perlahan sinar merah kekuningan itu mulai menampakkan diri,semua orang yang memang menanti moment ini berteriak kegirangan,ada yang mengucap kalimah toyyibah sebagai ungkapan rasa syukur mereka,ada juga yang melompat-lompat saking senangnya,begitu juga dengan likha yang mengekspresikan rasa bahagiannya dengan meneteskan air matanya.Azzam memeluknya dari belakan,kepalanya diletakkan dibahu Likha,sungguh bahagia yang tak terkira bagi Azzam yang menyaksikan matahari terbit dengan memeluk kekasihnya.,tanpa mereka sadari,seseorang mengabadikan kemesraan keduanya dengan memotret mereka,setelah melihat hasilnya,orang itu segera menghampiri Azzam dan Likha,ternyata dia adalah salah satu anggota team Azzam,akhirnya,,Azzam dan Likha bergabung bersama team Azzam.


next chapter
Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C16
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login