"Memangnya kau tahu dia bekerjasama dengan siapa?"
"Dewa Kahala!"
Panglima Sakti mengerutkan keningnya ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Dewi Malam.
"Dewa Kahalabrana?" ulang Panglima Sakti pada Dewi Malam.
Dewi Malam mengangguk.
"Kau, tahu dari mana?" tanya Panglima Sakti kembali seolah tidak yakin apa yang sedang ia dengar sekarang.
"Tahu darimana? Tentu saja tahu dari orangnya langsung."
"Kau bertemu dengan dia?"
Dewi Malam mengangguk.
"Astaga, pria yang kau sukai itu, bukan?"
"Tutup mulutmu, itu sudah berlalu sekarang kau sendiri tahu aku menyukai siapa?"
Panglima Sakti memalingkan wajahnya ketika Dewi Malam menatap dirinya dengan tatapan mata serius ke arahnya saat mengucapkan kalimat tersebut.
"Sudahlah, tidak perlu dibahas."
Suara Panglima Sakti terdengar merendah, pertanda ia tidak mau menambah pikirannya yang sudah banyak dengan berdebat lagi.