Baixar aplicativo
84.25% Kannoya Academy / Chapter 379: We can do this!

Capítulo 379: We can do this!

Deadman tersenyum. Deadman melemparkan pedang besarnya itu ke arah Ardolph dan Yukina.

Ardolph dan Yukina menerjang ke arah Deadman. Pedang milik Deadman sudah dekat. Saat pedang Deadman sudah dekat, Deadman mengepalkan tangannya yang mengarah kepada mereka. Pedang itu meledakkan diri bersama dengan sihir-sihir yang berada di dalam pedang itu. Yukina dan Ardolph terkejut, mereka berdua terlempar ke belakang.

Kurosa melompat di belakang Deadman.

"Time cycle." Kata Kurosa.

Bagian kiri tubuh Kurosa bersinar terang bagaikan matahari, sementara bagian kanan tubuh Kurosa memancarkan sihir gelap seperti gelapnya malam hari.

Kurosa mengarahkan kedua tangannya ke arah Deadman, sihir gelap dan terang bersatu. Deadman menahan sihir itu dengan kedua tangannya.

Deadman menggerakkan tangannya ke arah Yukina dan Ardolph. Sihir Kurosa meluncur kepada Yukina dan Ardolph.

"HOEEEEE?! CURANG!" Teriak Kurosa.

Deadman mengangkat tangannya, dari bawah tubuh Kurosa, sebuah gunungan tanah meluncur cepat dan menghantam tubuh Kurosa ke atas.

"HOEEEEE!"

"Kurosa!" Kejut semuanya.

.

Ardolph mendorong Yukina ke samping dan Ardolph menghindari sihir Kurosa yang dipelesetkan oleh Deadman.

Ardolph kembali menarik Yukina berdiri.

.

.

Megan mengumpulkan udara di sekitarnya, lalu mengubahnya menjadi sebuah lembing besar. Yuto memberikan sedikit sihir lem pada tepian lembing itu. Megan melemparkan lembing itu ke arah Deadman.

.

Deadman menangkap lembing itu lalu melemparkannya ke arah Nera. Nera menahannya dengan sihir tumbuhannya.

.

"Light warrior!" Kata Aerum.

Sepasang sayap muncul dari punggungnya. Tubuh Aerum bercahaya lebih terang. Aerum menerjang ke arah Deadman dengan sangat cepat.

.

"Distances!" Kata Evania.

Tubuh semua teman-teman Evania bercahaya.

"Apa ini?" Kejut Kurosa yang sudah mendarat di atas langit-langit.

"Cobalah! Aku memberikan sihir jarak pada kalian." Kata Evania.

Evania terjatuh berlutut, Rippers menopang tubuh Evania.

"Baiklah, Evania, terimakasih." Kata Sally.

Viola memainkan biolanya lagi, sebuah gelembung menaungi tubuh teman-temannya itu.

"Tenang saja, itu sihir pelindung." Kata Viola.

.

Odelia melihat sekeliling, ia melihat ada banyak kabel yang terlepas. Odelia menyambungkan kabel-kabel sihirnya dengan kabel-kabel bangunan itu.

.

Aerum sampai di depan Deadman,

"Light!" Kata Aerum.

Sebuah bola sihir terang tercipta. Aerum melemparkannya pada Deadman. Deadman menangkap sihir itu dan menyerapnya. Deadman tertawa.

Tak lama ia tertawa. Tubuhnya tiba-tiba terpukul.

Dari jauh, Kurosa melakukan gerakan bela dirinya, berkat sihir Evania, semua serangan itu mengenai tubuh Deadman.

Deadman terserang oleh sihir Aerum dari jauh. Deadman membuat sebuah pedang lagi , lalu melemparkannya ke arah Evania.

Rippers mengayunkan riper nya dan pedang Deadman meledakkan diri di langit.

"Sihir Evania benar-benar berguna." Kata Kurosa.

Kurosa memukul Deadman dari jauh lagi.

Deadman menginjak bongkahan tanah yang melayang, lalu melemparkannya pada Kurosa. Bongkahan itu hancur di depan Kurosa, tetapi Kurosa terhantam.

"HOEEEEE!" Kejut Kurosa. Kurosa terjatuh di atas dinding.

.

Asuka berlari di atas permukaan dinding dengan lincah. Asuka melompat dari bongkahan tanah yang satu kepada bongkahan tanah yang lainnya.

"Ayo, tenanglah." Pikir Asuka.

Asuka berlari dan melompat ke atas. Ia membawa raiper es miliknya. Raiper es miliknya bersinar sangat terang.

Asuka menapakkan kakinya di atas langit-langit itu, lalu mendorongkan kakinya dan melompat ke bawah ke arah Deadman.

.

Asuka sudah berdiri di depan Deadman secara tiba-tiba. Deadman terkejut.

"Ice storm, fast crashing." Kata Asuka perlahan.

Tubuh Deadman sudah tertebas banyak sekali.

Asuka memutar tubuhnya dan menusukkan raiper esnya pada tubuh Deadman dari jauh. Deadman tertusuk-tusuk.

Deadman mengayunkan tangan kanannya ke samping kiri. Sebuah gunungan tanah yang besar menghantam tubuh Asuka. Asuka terjatuh di atas tubuh Toshiko.

.

"Control." Kata Odelia.

Listrik dalam kompleks itu padam lagi.

Odelia menggerakkan tangannya, kabel yang amat banyak keluar dari dalam dinding dan menerjang ke arah Deadman.

.

Deadman menangkap semua kabel itu. Odelia berkata,

"Electric!"

Dari kabel-kabel itu, tegangan listrik yang tinggi menyetrum sekitar kabel itu. Deadman membalas setruman itu dengan setruman sihir listrik miliknya. Akhirnya mereka berdua meledakkan diri dan konslet.

Odelia terjatuh ke atas tanah dengan tubuh yang sudah gosong.

"Odelia?!" Kejut Nera.

"Hweee hwee... aku baik-baik saja... hweee hweee." Kata Odelia.

Nera melilit tubuh Odelia untuk melindunginya.

.

"Tree of life!" Kata Nera.

Nera menumbuhkan sebuah pohon yang sangat besar di belakang Deadman. Pohon itu melilit tubuh Deadman. Deadman hanya menjentikkan jarinya, pohon itu segera hancur sendirinya.

.

Yukina mengarahkan tangannya ke arah Deadman. Pedang-pedang di belakang tubuhnya pun berpencar dan meluncur ke arah Deadman. Mereka menerjang lebih lamban dibandingkan pedang-pedang pada 'Sky Warrior'.

Deadman mengayunkan tangannya dan menahan semua pedang itu. Saat sibuk menahan semua pedang itu, Kurosa menyerangnya. Kurosa berhasil memukul Deadman di perutnya. Deadman terpukul mundur. Saat terpukul mundur, Asuka menendang tubuh Deadman ke arah Kurosa.

Deadman terjatuh ke arah Kurosa. Kurosa menendang Deadman ke arah Asuka, lalu Asuka menendangnya lagi.

"ASUKA! JANGAN DITENDANG BALIK! AKU TIDAK SUKA DEADMAN, DIA TIDAK TERLIHAT LEZAT!" Teriak Kurosa.

"Kamu juga! Jangan ditendang doang!" Kata Asuka.

"PUUUUH!" Kata Kurosa kesal.

"BAIKLAH! TENDANGAN SAKTI! KICKING FOR FOOOD!" Teriak Kurosa.

Kurosa menendang Deadman, tak sengaja ia menendang selangkangannya sangat kencang ke arah Asuka. Asuka menghindar agar tidak tertabrak oleh tubuh Deadman.

"TENDANGAN MACAM APA ITU?!" Kejut Asuka.

"Hehehe! Tendangan sakti master Kurosa, Menendang Demi Makanan!" Kata Kurosa.

"Astaga.." keluh Asuka.

.

Deadman merasa sangat kesakitan. Deadman berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya, dan akhirnya ia melayang lagi di udara. Saat Deadman melayang lagi di udara, Megan menggerakkan kedua tangannya dan mengubah gas di atas tubuh Deadman menjadi padat. Deadman membiarkan benda padat itu terjatuh di atas kepalanya. Saat benda padat itu mendarat di atas kepalanya, benda itu hancur.

"Kuat juga.." kata Megan.

.

.

Tubuh Deadman tiba-tiba bergerak sendiri.

"Backflip!" Kata Junko.

Deadman melakukan Backflip yang gagal sama sekali, Deadman terjatuh sangat cepat.

"Kalian.. membuatku KESAL!" Teriak Deadman.

Deadman berhenti terjatuh 1 meter dari atas tanah. Tubuh Deadman bersinar.

"Jangan pikir kalian bisa mengalahkanku dengan teknik abal-abalan milik kalian semua." Kata Deadman.

Tanah di sekeliling Deadman mulai berkumpul pada tubuh Deadman, membentuk suatu benda yang aneh. Angin juga berkumpul. Semua elemen berkumpul di dalam tubuh Deadman.

.

.

.

"Apa itu?" Kejut Nera.

"HOEEEEE?! ITU ADALAH GINGERMAN RAKSASA! DIA MEMANG LEZAT DISANTAP, TETAPI SEKARANG IA KESAL DAN INGIN MENYANTAP KITA! INI BALAS DENDAM!" Teriak Kurosa.

"Ini sepertinya gawat.." kata Megan.

Manusia raksasa terbentuk.

.

.

Megan mengayunkan kedua tangannya dan berusaha untuk mengubah semua elemen yang berkumpul pada golem besar itu menjadi gas. Tetapi hanya sebagian kecil yang berubah. Belum lama berubah, gas itu diserap kembali dan golem itu memperbaiki dirinya lagi.

"Tak akan bisa..." kata Megan.

.

Ardolph berusaha untuk mengendalikan tanah itu, tetapi justru saat ia berusaha untuk mengendalikan tanah itu, kepalanya menjadi sakit dan terluka, seperti pada saat Junko berusaha untuk mencari Yukina.

"Sihir apa itu!" Tanya Ardolph.

"Sangat besar.." kata Rippers.

"Bagaimana ini?" Tanya Asuka.


next chapter

Capítulo 380: The giant ginger man-- I mean the giant earth golem

Manusia jahe raksasa itu-- maksudku manusia golem tanah raksasa itu memukul tanah itu dengan keras. Tanah yang sudah hancur sekarang semakin hancur.

"HOEEEEE! DIA AKAN MEMAKAN KITA!" Teriak Kurosa.

Nera memanggil Toshiko dari jauh,

"TOSHIKO!" panggilnya.

Toshiko merespon,

"Eh?"

"TOSHIKO! SIHIR KITA MIRIP! AYO KITA BUAT RANTING-RANTING UNTUK MENANGKAP TEMAN-TEMAN AGAR MEREKA TIDAK TERJATUH!" Teriak Nera.

"TAPI SIHIRKU LEMAH!" Teriak Toshiko.

"..... TIDAK APA-APA! SIHIRKU JUGA LEMAH! JIKA SIHIR LEMAH KITA DIPERSATUKAN, KITA PASTI BISA! AKU PERCAYA ITU!" Teriak Nera.

Toshiko merasa terkagum atas perkataan Nera.

"... BAIK! AKU AKAN BERUSAHA!" Teriak Toshiko.

.

Nera menyiapkan sihirnya, begitu juga Toshiko dari jauh.

.

"SEKARANG!" Teriak Nera.

Nera menumbuhkan banyak sekali ranting-ranting dari bongkahan tanah yang satu kepada bongkahan tanah yang lainnya. Toshiko melapisi ranting-ranting milik Nera.

Teman-teman terjatuh di atas ranting-ranting itu, mereka semua baik-baik saja.

"TOSHIKO! KITA BERHASIL!" Teriak Nera bersemangat.

Toshiko masih terkagum akan Nera.

.

"JANGAN PIKIR RANTING-RANTING MURAHAN KALIAN AKAN MENYELAMATKAN DIRI KALIAN SEMUA! KALIAN AKAN MATI!" Teriak Deadman.

Deadman memukul ranting-ranting itu, tapi entah mengapa ranting-ranting itu lebih kuat.

"Ini tidak akan bertahan lama!" Kata Asuka.

"Kita juga harus menyerang!" Kata Kurosa.

"Benar." Jawab Yukina.

"Tapi.... sepertinya Deadman lebih mengincar diriku... mungkin aku bisa mengalihkan perhatiannya." Kata Yukina.

".... dengan cara seksi?" Tanya Asuka.

Semuanya melihat ke arah Asuka dengan tatapan kecewa dan jijik.

"Ooh... maaf... berarti dengan cara klasik." Kata Asuka.

"Benar... tetapi aku tidak yakin aku bisa menghadapinya sendirian..." kata Yukina sedikit sedih.

Ardolph memegang pundak Yukina.

Yukina melihat ke arah Ardolph.

"Yukina, kamu tidak sendirian saat ini... lihatlah. Maafkan kami yang dahulu membiarkan dirimu bertarung sendirian selalu..." kata Ardolph.

Kedua mata Yukina berbinar-binar.

"Kamu benar..." jawab Yukina.

"Mulai sekarang, aku akan selalu disisimu, tak peduli dengan keadaan apapun. Kita adalah best partner kan?" Kata Ardolph.

"Benar..." kata Yukina sambil mengangguk.

.

.

"Ayo." Kata Yukina.

Ardolph berpegang pada lengan kiri Yukina. Yukina meluncur ke arah Deadman.

"Kita harus membantu Yukina dan Ardolph juga. Kita mungkin bisa menyerang Deadman dari belakang atau dari mana." Kata Takusan.

"Takusan, cobalah pakai sihirmu, yang manapun tidak apa-apa." Kata Asuka.

"Sepertinya yang mengurangi saja. Kita tidak tahu apakah dia bisa meledak." Kata Kurosa.

"Baiklah! Aku akan berusaha!" Kata Takusan.

"Less!" Kata Takusan.

Deadman sedikit melemah, tetapi golem raksasa tanah itu tidak.

"AAAAAH! KENAPA?!" Keluh Takusan.

"Terimakasih Takusan!" Kata Junko.

Junko menggerakkan kedua tangannya.

"Blood Freeze!" Kata Junko.

Deadman tidak dapat bergerak, tetapi golem itu tetap bergerak.

"Berarti.... golem itu tidak dikendalikan oleh Deadman!" Kata Junko.

"Apa maksudnya?" Tanya Aerum.

"Deadman.. mengendalikannya dengan sihirnya.. satu-satunya cara agar Junko dapat menyerap semua stamina Deadman atau memblokir stamina Deadman adalah dengan menggunakan 'blood tupe' buatan Junko. 'Blood tupe' ini akan menghubungkan darah Junko dengan darah Deadman. Dengan demikian Junko dapat menyerap darahnya ataupun menghentikan staminanya. Tetapi dalam kondisi Deadman yang terbungkus oleh tanah, itu akan sulit. Jika Junko memiliki sihir pengacau pikiran, itu lebih baik... tetapi Junko tidak punya." Kata Junko sedih.

"Tidak apa-apa Junko, coba bacalah pikirannya dan beritahu kami apa yang ia ingin lakukan." Kata Asuka.

"Baiklah, Junko akan coba!" Kata Junko.

.

"Aku akan meluncur, Asuka." Kata Kurosa sambil menggenggam tangan Asuka.

"EEEH EEEH! EEEEH!" kejut Asuka yang langsung ditarik oleh Kurosa. Kurosa langsung meluncur.

"AWAS TEMAN-TEMAN! KELUARLAH DARI RANTING-RANTING INI!" Teriak Junko.

Semuanya menuruti perkataan Junko. Deadman memukul ranting-ranting itu hingga hancur dan ia meledakkannya.

.

"Wind X Sword!" Teriak Yukina.

Pedang-pedang yang menjadi sayap Yukina mulai bergerak. Yukina menebas kepala manusia tanah raksasa itu dengan pedang besarnya, Yukina menebas dalam bentuk menyilang seperti x. Pedang-pedang yang menjadi sayap-sayap Yukina mengikuti gerakan pedang yang Yukina bawa. Manusia tanah raksasa itu tertebas sebanyak 11 kali. Tetapi sepertinya tidak berefek apapun.

"Yukina... sepertinya tanah ini sangat keras--AWAS!" Teriak Ardolph.

Yukina segera menyingkir karena tiba-tiba Deadman mengayunkan tangannya ke arah Yukina. Deadman membalikkan tubuhnya, lalu melihat Yukina dengan tajam.

"YUKINA DITARGET! TEMAN-TEMAN BERSIAPLAH!" Teriak Junko.

Deadman membuka mulutnya, sebuah cahaya muncul. Cahaya itu berkumpul dengan cepat dan cahaya itu ditembakkan dengan sangat cepat. Yukina berhasil menghindar bersama dengan Ardolph. Cahaya itu menembus dinding-dinding di belakang Yukina.

Deadman mengayunkan tangannya. Yukina berhasil menghindar terus.

"Tidak bisa menghindar terus.." kata Ardolph.

"Benar." Jawab Yukina.

.

Kurosa berhasil mendarat di atas kepala manusia tanah raksasa itu.

"Asuka, ayo kita tusuk dari atas." Kata Kurosa.

"Kalau begitu..." kata Asuka.

Asuka melompat dan berlari di atas permukaan dinding.

"TUNGGU!" Teriak Kurosa.

Kurosa ikut melompat dan berlari di atas tembok.

Deadman mendengar teriakan Kurosa, tetapi ia menghiraukannya. Ia tetap berusaha untuk membunuh Yukina terlebih dahulu.

"Toshiko, aku ada ide." Kata Nera.

Nera berlari ke arah Toshiko. Nera memegang kedua tangan Toshiko. Tangan kanan Nera arahkan ke arah Deadman.

"Mari kita kumpulkan kekuatan kita." Kata Nera.

"Baik, Nera!" Kata Toshiko.

.

"Uuuh... aku di mana.." kejut Odelia yang sudah sadar kembali.

"Odelia! Ikutlah denganku!" Kata Aerum yang tak lama segera mengangkat tubuh Odelia.

Odelia sangat sangat terkejut.

"Manusia besar apa itu?" Kejut Odelia.

"Yaah.. ceritanya panjang... tapi kita harus mengalahkannya." Kata Aerum.

"Aku ada ide." Kata Odelia.

.

"Junko, tetaplah mengaba-abakan. Kita akan membantu yang lain." Kata Viola.

Viola mulai memainkan biolanya.

"Nightmare..." kata Sally.

"Dark Riper!" Kata Rippers.

Sebuah sabit gelap muncul, Rippers mengambilnya dan ia meluncur ke arah Deadman.

"Distance!" Kata Evania. Lalu Evania mulai terjatuh ke samping Sally. Sally menahannya.

.

"Fog!" Kata Alexa.

Kabut menutupi pandangan Deadman, tetapi Deadman dapat merasakan pergerakan Yukina.

"Mama." Kata Shinaiaru.

"MAMA?!" Kejut Alexa.

Shinaiaru mengarahkan kedua tangannya ke arah Alexa.

"Kenapa?" Tanya Alexa.

"Aku mau bantu mama." Kata Shinaiaru.

"Baiklah kalau begitu, bantulah mama.." kata Alexa dengan nada yang agak canggung.

Shinaiaru membungkuk, dari punggungnya muncul tentakel berwarna merah padam. Shinaiaru menerjang ke arah Deadman.

Alexa mengarahkan kedua tangannya pada Shinaiaru.

"Healing gas!" Kata Alexa.

Dengan kekuatan dorong sihir gas milik Alexa, Shinaiaru meluncur lebih cepat.

.

"Yukina... teman-teman sudah siap." Kata Ardolph.

"Baiklah kalau begitu.." kata Yukina.

Yukina meluncur ke atas dengan cepat. Lalu Yukina menjatuhkan dirinya bersama dengan Ardolph tepat di atas kepala manusia raksasa itu.

"YUKINA! DEADMAN BISA MELIHAT YUKINA!" Teriak Junko.

"Tenang saja, Junko." Kata Yukina.

"Apa? Yukina punya rencana?" Pikir Junko.

.

"Kalau begitu...." kata Junko.

Junko memejamkan kedua matanya. Gambar pada tangannya mulai muncul lagi.

.

.

.

.

.

.

.

"Junko..." kata Denzel.

Telapak tangan Denzel pun mulai muncul gambarnya juga.

.

.

.

.

.

.

Junko melapisi tubuhnya dengan sihir milik Denzel.

"Bantu Junko, Denzel.." pikir Junko.

.

.

.

.

.

.

.

"Tenang Junko, aku di sini." Kata Denzel.

Albern melihat ke arah Denzel dengan tatapan yang aneh.

"A-Apa sih?!" Tanya Denzel dengan mukanya yang merah.

.

.

.

.

.

.

Junko tersenyum. Junko mengayunkan tangannya.

"Wow apa ini?" Kejut semuanya.

"Itu alat telepati, juga alat pengecek status." Kata Junko.

"Statusku jomblo, tapi di sini tidak ada." Kata Asuka.

"Woi, serius!" Kata Junko.

"Maaf.." kata Asuka.

.

.

"Baiklah, teman-teman, bersiaplah, sepertinya Yukina punya rencana!" Kata Junko.


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C379
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank 200+ Ranking de Potência
Stone 0 Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login

tip Comentário de parágrafo

O comentário de parágrafo agora está disponível na Web! Passe o mouse sobre qualquer parágrafo e clique no ícone para adicionar seu comentário.

Além disso, você sempre pode desativá-lo/ativá-lo em Configurações.

Entendi