Baixar aplicativo
16.18% Kannoya Academy / Chapter 72: Karen and Yukina

Capítulo 72: Karen and Yukina

"Aku benar-benar payah.." pikir Yukina.

"Aku telah bertindak sangat kasar.." pikir Yukina.

Tiba-tiba, sebuah suara muncul dari kepalanya,

"Itulah sebabnya tidak ada seseorang pun yang mau berteman denganmu!"

"Ah.. kau benar.." balas Yukina.

Yukina hanya terduduk di atas lantai.

"Aku ini benar-benar bukan seseorang yang Karen kenal. Aku tidak seindah yang diceritakan oleh Karen. Aku bahkan.. tidak layak untuk dipanggil teman oleh Karen, apalagi sahabat.. dia tidak akan memaafkan aku.." kata Yukina yang diiringi oleh tangisan.

"Benarkah begitu?"

"A-ardolph?" Kejut Yukina setelah ia menyadari bahwa Ardolph berdiri di depannya. Ardolph pun duduk di samping Yukina.

"Apa yang kau katakan padanya?" Tanya Ardolph.

Yukina hanya bisa terdiam.

"Mengapa kau selalu berpikir bahwa kamu adalah seseorang yang tidak berguna dan tidak akan disukai oleh siapapun?" Tanya Ardolph.

"Karena itu adalah diriku." Kata Yukina.

"Sebenarnya, aku tidak berpikir begitu." Kata Ardolph.

Yukina melihat ke arah Ardolph. Ia sedikit terkejut dengan perkataan Ardolph.

"Kau adalah seorang gadis yang kuat, menyenangkan, baik, polos, dan pintar. Itu adalah kamu di mataku." Kata Ardolph.

"Begitu..." kata Yukina. Ia kembali tertunduk.

"Mungkin di mata Karen, kamu adalah seseorang yang menyenangkan, baik, cantik, dan periang. Setiap orang memandang orang lain berbeda. Jadi, jangan pikir ia telah salah orang atau hanya meninggikan kamu." Kata Ardolph.

Yukina masih tertunduk.

"Tapi... mungkin dia akan menyesal jika ia mengetahui siapa diriku sebenarnya..mungkin.. ia tidak akan menyukaiku lagi.." kata Yukina.

Yukina pun mulai menangis.

Ardolph melihat ke arah Yukina. Ia mengelus kepala Yukina.

"Mungkin kamu tidak tahu seberapa indahnya dirimu. Lebih baik sekarang kamu mulai berbaikan dengan Karen lagi." Kata Ardolph.

"Tapi.. bagaimana?" Tanya Yukina.

"Mungkin kamu bisa meminta maaf atau memulai pertemanan dari awal." Kata Ardolph.

"Ada apa Karen? Mengapa kamu murung?" Tanya Shana.

"Yah.." kata Karen.

"Kenapa? Kenapa?" Tanya Shana.

"Yukina... aku tidak tahu.." kata Karen.

"Mau bertemu dengannya?" Tanya Kurosa secara tiba-tiba.

"Ah.. sebenarnya aku sudah bertemu dengannya.." kata Karen.

"Mungkin lagi? Aku tahu. Yukina akhir-akhir ini sepertinya akan berbeda dari dulu, jadi jangan bersedih hati atau salah paham." Kata Kurosa.

"Begitu.. apa yang terjadi?" Tanya Karen.

"Aku juga kurang tahu." Kata Kurosa.

Karen pun terdiam.

"Aku ingin, bertemu dengannya lagi!" Kata Karen.

"Baiklah, Karen." Kata Kurosa. Kurosa memegang tangan Karen,

"Aku akan bersamamu. Aku akan mencari Yukina."

"Baik, terimakasih Kurosa." Kata Karen.

Lalu mereka mencari Yukina.

Kurosa pun melihat Yukina dengan Ardolph dari kejauhan, tetapi Kurosa belum mendekat. Kurosa melihat suasana hati Yukina masih belum siap untuk bertemu dengan Karen.

"Bagaimana ini.." tanya Yukina.

"Temuilah dia jika kau sudah siap." Kata Ardolph.

Yukina hanya terdiam.

Akhirnya, Yukina berdiri dan berkata,

"Mungkin aku akan bertemu dengannya.."

Lalu Kurosa mendekati mereka,

"Hai kalian! Berdua saja?" Tanya Kurosa.

"Oh... Kurosa!" Kejut Yukina.

"Yah, aku tidak sendirian!" Kata Kurosa sambil menarik Karen.

"Karen?" Kejut Yukina.

"Yukina.." kata Karen.

"Sebelumnya.. maaf.. maafkan aku... tapi sepertinya aku tidak seperti yang kau pikirkan dulu.. maaf.." kata Yukina panik.

"Ya, aku tahu.. karena kita sudah lama tidak bertemu dan berkomunikasi. Jadi ini wajar saja." Kata Karen.

"Kau... memaafkanku?" Tanya Yukina.

"Tentu saja! Kamu adalah temanku!" Kata Karen.

Yukina terdiam. Ia berusaha untuk menahan air matanya.

"Ah.. Ardolph.. akhir-akhir ini kamu dekat dengannya ya?" Bisik Kurosa secara tiba-tiba kepada Ardolph.

"Apa maksudmu?" Kejut Ardolph.

"Maaf... mungkin maaf tidaklah cukup.." kata Yukina.

"Eh.. tidak apa-apa.. aku memaafkanmu kok." Kata Karen.

"Karen.. terimakasih.." kata Yukina.

Akhirnya mereka berbaikan.

"Yukina, masih ingat saat aku meneleponmu? Saat itu kita bercerita tentang teman-teman kita?" Tanya Karen sambil berjalan bersama Yukina.

"Tentu saja aku ingat. Kau dulu sangat dekat dengan Arnie kan?" Tanya Yukina.

"Benar, dia sahabatku. Tetapi sekarang, anehnya dia sedikit menjengkelkan. Jadi terkadang kita sering bertengkar secara sepele, dan orang lain mengira kita adalah rival." Kata Karen.

Dari kejauhan, Kurosa dan Ardolph melihat mereka berdua.

"Ah.. senangnya, akhirnya mereka bisa berbaikan lagi." Kata Ardolph.

"Ah.. kukira kau akan berkata 'enaknya bisa melihat seseorang yang aku suka'.." kata Kurosa.

Ardolph pun berusaha menutup mulut Kurosa dengan tangannya, sambil berkata,

"Maksudmu apa? Aku tidak punya rasa apa-apa padanya!"

"Wbjsbdk... setindafnya tutuf mututku dengat roti!" Kata Kurosa yang mulutnya berusaha untuk ditutup.

Karen dan Yukina pun kembali berteman. Masalah pun selesai.


next chapter

Capítulo 73: Day 2

Malam pun berlalu. Pagi pun datang.

"Ayo semuanya bersiap-siap untuk belajar!" Teriak Rheinalth membangunkan semuanya.

"Hoam.. masih ngantuk.." kata Kurosa.

Mereka pun bersiap-siap.

Lalu mereka berjalan ke gedung sekolah mereka.

"Hari ini kita belajar apa ya?" Tanya Kurosa.

"Hari ini yang mengajar adalah ms. Sheva." Kata Rheinalth.

"MATII SAJA AKU!" Teriak Kurosa.

"Jangan berteriak!" Kata Rheinalth sambil menutup mulut Kurosa dengan roti. Dalam 1 detik roti itu mengghilang.

"Ah.. enaknyaa.." kata Kurosa.

Sesampainya di kelas. Suasana kelas sangat hening. Ms. Sheva dikenal sebagai guru yang sangat kejam dalam memberi tugas. Dan juga galak.

Akhirnya sekolah selesai.

"Tadi kita belajar tentang sihir. Sihir... stamina... aku... benar-benar bingung..." pikir Yukina sambil membawa buku kecil.

"Ada apa Yukina, kok bingung begitu?" Tanya seseorang secara tiba-tiba.

"S-stormy? Sejak kapan?" Tanya Yukina.

"Lagian kamu sedang apa di taman sendirian?" Tanya Stormy.

"Yah.. aku-" kata Yukina.

"Hm.. kau baru saja belajar tentang sihir ya? Stamina. Penggunaan stamina setiap orang memang berbeda. Ada yang terkuras per detik, seperti sihir kak Amiko. Ada yang terkuras melalui pemakaian jurus, seperti kamu, Kurosa, aku, dan banyak lagi, sebagian besar penyihir terkuras staminanya dengan cara ini. Sementara ada juga yang terkuras melalui besar kecilnya bentuk sihir, seperti Rheinalth. Jenis ini biasanya berlaku pada sihir pembentukan, sihir yang membentuk. Jika ia membuat benda yang besar, maka stamina yang terkuras akan besar, jika ia membuat benda yang kecil maka staminanya yang terkuras akan kecil." Jelas Stormy.

"Oh.. begitu!" Kata Yukina.

"Itulah tipe pengurasan stamina." Kata Stormy.

"Jadi, kamu sedang apa?" Tanya Yukina.

"Hehe.. tidak apa-apa... aku hanya ingin jalan-jalan." Kata Stormy.

"Baiklah, aku akan kembali ke dalam asramaku." Kata Yukina. Lalu Yukina meninggalkan Stormy.


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C72
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank 200+ Ranking de Potência
Stone 0 Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login

tip Comentário de parágrafo

O comentário de parágrafo agora está disponível na Web! Passe o mouse sobre qualquer parágrafo e clique no ícone para adicionar seu comentário.

Além disso, você sempre pode desativá-lo/ativá-lo em Configurações.

Entendi