Baixar aplicativo
59.86% Kannoya Academy / Chapter 269: I summon you!

Capítulo 269: I summon you!

"Ooh!" Kejut Sun Hero yang mendapatkan sebuah notifikasi dari ponselnya.

Sun Hero hendak melihat, itu adalah pesan dari Time Stop.

"Apa ini?" Tanya Sun Hero.

Sun Hero hendak menekan tombol itu. Muncullah pesan itu, tapi belum selesai ia baca, sebuah serangan terjadi. Alarm tanda bahaya di kota terdengar.

"Apa ini?! Serangan mendadak?!" Kejut Sun Hero.

.

.

"Teman-teman! Lihatlah!" Teriak Summoner.

"I summon you!" Teriak Summoner.

Langit berubah warna menjadi gelap sekali. Rasanya awan-awan seperti berjatuhan. Kabut memenuhi kota. Dari langit, terlihat banyak sekali meteor. Tetapi saat sampai di tanah, mereka menjadi orang-orang yang aneh.

"Serang siapapun!" Teriak Summoner.

"Graaaahh!"

Mereka berjalan seperti zombie, lamban sekali dan rapuh.

.

.

"Hah?!" Kejut Yukina.

Semua murid-murid Kannoya melihat ke arah jendela. Langit sangatlah gelap.

"Ada apa?!" Kejut Rheinalth.

Denzel mulai menggunakan sihir teknologinya. Denzel terkejut,

"Ada serangan!" Teriak Denzel.

"Padahal baru beberapa hari ini kita terkena serangan... sekarang... lagi?!" Keluh Alvina.

"Sudahlah Alvina jika kamu tidak ingin terkena serangan, kamu bisa tidur saja!" Kata Alfred.

"Bukannya begitu sih, tapi.... bagaimana.... sepertinya kita perlu membantu." Kata Alvina.

Kurosa terkejut,

"HOE?! BARU KALI INI ALVINA TIDAK MEMBENTAK ALFRED!"

"Jangan. Jangan campuri masalah para pahlawan." Kata ms. Sheva.

"Tapi..." kata Alvina kecewa.

Langit gelap semakin pekat. Meteor-meteor itu mulai berjatuhan di atas Kannoya Academy.

Ms. Sheva melihat ke langit. Perisai satu sudah hancur.

"Kalau sudah begini... mereka sudah merusak perisai kita. Ini sudah jadi urusan kita." Kata ms. Sheva.

Ms. Sheva membuka jendela dan ia melompat keluar. Rheinalth segera berteriak pada ms. Sheva,

"MS. SHEVA! JANGAN KELUAR LEWAT JENDELA, TIDAK SOPAN!"

Tetapi ms. Sheva mengabaikannya.

Yukina menggandeng tangan Ardolph, lalu menariknya. Mereka berlari keluar.

"Waaah... mereka bergandengan tangan!" Kata Asuka.

Ermin bergandengan tangan juga bersama Rheinalth. Mereka lari menyusul Yukina dan Ardolph.

Alvina berlari keluar lewat jendela. Karena Alfred tidak tahu harus menggandeng siapa, ia menggandeng tangan Denzel. Denzel terkejut,

"HIIIIH!" Teriak Denzel sambil melepaskan gandengan tangan Alfred secepatnya.

"Maaf... aku sembarang gandeng." Kata Alfred.

Lalu Alfred berlari keluar menyusul Alvina.

Asuka berlari keluar secepatnya.

"Alicia!" Pikir Asuka.

.

.

.

"Mudah sekali..." kata Golden Chain.

"Ya... hanya dengan satu pukul." Jawab sweet pinky.

.

.

"Hehehe, kalian bodoh." Kata Summoner.

"Jika salah satu orang-orang sihir itu mati, maka akan ada penggantinya secara langsung, yang justru lebih kuat!" Kata Summoner.

.

.

.

"Kakak, ada apa ini? Dari manakah orang-orang aneh ini?" Tanya Sun Hero.

"Yah, maaf aku terlambat Sun Hero. Ini sepertinya orang-orang tanpa nyawa yang dibuat oleh sebuah sihir yang kuat." Kata Night Hero.

"Tetapi... mengapa mereka kalah hanya dengan satu pukul? Dan serangan mereka juga tidak jelas!" Kata Sun Hero.

Night menyimpan pertanyaan itu sebentar. Lalu Night Hero melihat salah satu orang-orang aneh itu. Night Hero hanya memukulnya dengan tangan kosong, tanpa sihir apapun. Orang itu segera lenyap, lalu kembali ke langit. Night Hero berpikir.

"Ini berbahaya! Jika kamu kalahkan satu saja, maka akan muncul yang lebih kuat, dan itu akan terus menerus terjadi. Mereka seperti digantikan nantinya." Kata Night Hero.

"Bagaimana ini?" Tanya Sun Hero.

"Kita harus menyari sumber pembuat orang-orang ini." Kata Night Hero.

.

.

"Fire blast!" Teriak Alvina.

Alvina melihat, orang-orang itu segera lenyap.

"Lemah sekali!" Kata Alvina.

"Benar." Jawab Alfred.

"HEI! KAMU MEMBUNTUTIKU YA?!" Bentak Alvina.

"ENAK SAJA!" Balas Alfred.

.

.

Yukina hanya berjalan di sekitar orang-orang aneh itu. Orang-orang itu segera terjatuh.

"Ah itu pasti karena sihirmu ya, Yukina." Kata Ardolph.

Yukina hanya diam saja.

.

.

"Sebentar-sebentar..." kata Denzel.

Denzel menggunakan sihir teknologinya.

"Connect!" Kata Denzel.

.

.

"Apa ini?!" Kejut Kurosa. Kurosa segera memegang pelipis kanannya karena bagian itu terasa aneh.

"Rasanya mataku ada monitornya." Kata Asuka. Asuka juga memegang pelipis kanannya.

.

.

"Teman-teman. Kalian bisa mendengarkanku?" Tanya Denzel.

.

"Ya!" Jawab Yukina sambil memegang pelipis kanannya karena merasa tidak begitu nyaman.

"Ya!" Jawab Ardolph. Ardolph juga melakukan hal itu.

.

.

"Yes, ini berhasil! Baiklah, jika ada apa-apa, kalian bisa memegang pelipis kananmu, itu akan mengaktifkan telepati. Kalian juga bisa melihat statusmu, yaitu stamina. Dan jika kamj terluka, sistem ini akan mengingatkan luka itu, bisa luka ringan, berat, hingga mematikan. Aku juga akan memberikan ini pada kakak kelas kita dan juga teman-teman dari luar Kannoya Academy, dan mungkin para pahlawan." Kata Denzel.

"Begitu..." kata Yukina.

"Baiklah Denzel." Jawab Ardolph.

.

.

"Denzel memang hebat!" Kata Junko.

Tetapi Junko masih memikirkan semua perkataan Haruka.

Junko mendadak menjadi sedikit sedih.

.

.

.

.

.

"Eh? Kakak? Apa ini?" Kejut Sun Hero. Sun Hero segera memegang pelipis kanannya.

"Ini adalah sihir teknologi. Pasti ini milik anak yang bernama Denzuwel." Kata Night Hero sambil menyentuh pelipis kanannya.

"Eh?! Eh?! Namaku bukanlah Denzuwel! Namaku adalah Denzel. Jika terjadi apa-apa, kalian bisa memegang pelipis kanan kalian, itu akan menghubungkan kepada sihir telepati." Kata Denzel.

"Dan juga ada check stamina. Keren kakak!" Kata Sun Hero.

Night Hero tersenyum

.

"Ara ara... terimakasih, Denzel." Kata Butterfly sambil memegang pelipis kanannya.

.

"Ooh, jadi kakak Denzuwel membuat sistem yang hebat lagi!" Kata Name sambil memegang pelipis kanannya.

"N-Namaku bukanlah Denzuwel! Duuuh!" Keluh Denzel.

.

.

.

"Yosh! Dengan begini kita mengetahui keadaan teman-teman!" Kata Aino.

"Oh iya, jika ingin melihat status teman, maka kalian perlu berkata 'send friends status'. Maka akan muncul panel besar tentang status teman-teman kalian." Kata Denzel.

"Denzel memang hebat!" Kata Asuka sambil memegang pelipis kanannya.

.

.

"Dengan begini, akan lebih mudah." Pikir Yukina.

.

.

"O iya teman-teman. Jangan basmi mereka." Kata Night Hero secara tiba-tiba.

Semuanya yang mendengar itu terkejut.

"Ada apa?" Tanya Butterfly sambil memegang pelipis kanannya.

"Jika salah satu dari mereka terbunuh, maka akan muncul lagi yang jauh lebih kuat. Jadi, jangan basmi mereka." Kata Night Hero.

"Ara ara... sudah terlambat... aku sudah membasmi.... ehm..." kata Butterfly yang memegang pelipis kanannya. Butterfly mulai berhitung dengan jarinya.

"Aduh." Keluh Night Hero.

"Aku sudah membunuh... semuanya yang ada di daerah sekolah Kenichi Kitaro." Kata Butterfly sambil memegang pelipis kanannya.

"Kita... aku bersama dengan Umbrella girl, sudah menyingkirkan orang-orang aneh itu dari sekitar sekolah Miyuki." Kata Ms. Love sambil memegang pelipis kanannya.

.

.

"Kita... murid-murid Kannoya Academy, sudah menyingkirkan orang-orang aneh dari sekitar sekolah kita." Kata Asuka.

.

.

"Orang-orang di sekolah Aldora Academy juga sudah kami singkirkan." Kata pahlawan peringkat ke 7.

.

.

"Aduh... sudah... ini akan sulit." Kata Night Hero.

.

.

Night Hero benar. Dari langit, berjatuhlah banyak sekali meteor aneh. Orang-orang aneh yang masih ada saling membunuh.

"Astaga... sisa dari mereka saling membunuh agar dapat menjadi lebih kuat!" Kejut Asuka.

.

.

.

Orang-orang aneh itu, sebelumnya berbentuk seperti zombie. Sekarang mereka terlihat seperti zombie yang memakai zirah dan membawa pedang dan perisai.

Night Hero mencoba untuk memukul mereka dengan tangan kosong. Mereka tidak langsung terjatuh, bahkan mereka berusaha untuk menebas Night Hero. Sun Hero menahan tebasan mereka, sehingga pedang mereka meleleh.

Sun Hero memukul mereka tanpa sihir. Mereka tidak terjatuh, mereka berusaha untuk menyerang kembali.

"Bagaimana ini?" Pikir Sun Hero.

Orang-orang aneh itu mulai mengelilingi mereka berdua dan menyerang mereka berdua.

"Musuh kali ini pintar... jika kita membunuhnya, mereka akan menjadi lebih kuat. Jika kita terus menyerang tanpa membunuh mereka, mereka akan mengkuras semua stamina kita secara perlahan karena kita terus bertarung, lalu mereka akan saling membunuh agar dapat menjadi lebih kuat. Taktik mereka hebat kali ini, tidak seperti penjahat amatiran." Kata Night Hero sambil bertelepati.

Sun Hero tak sengaja membunuh beberapa orang-orang aneh itu.

"Uups!" Kejutnya.

"Aduh Sun Hero...." kata Night Hero.

.

.

"Lalu, kita bisa apa?" Tanya Nera.

"Entahlah..." kata Ms. Sheva.

"Aku juga sedang berpikir." Jawab ms. Sheva.

.

.

"Ada satu hal yang kita bisa buat. Mencari orang yang membuat hal ini." Kata Night Hero.

"Kita akan mencoba memakai teknik perasa aura sihir. Jika kita merasakan aura yang kuat, kita akan segera kesana!" Kata Night Hero.

"Baiklah, kami merasa ada sesuatu yang sangat kuat di sana!" Kata Sun Hero.

"Aku juga merasakannya... tapi.... kita tidak tahu apakah ini jebakan atau apa.." kata Night Hero.

"Berhati-hati! Kamu sendiri telah berkata bahwa taktik mereka hebat!" Kata Ms. Love.

"Bagaimana jika mereka sengaja membuat aura sihir yang kuat, lalu jika kita datang kepadanya, kita telah dijebak?" Tanya pahlawan peringkat 7.

"Benar juga..." kata Night Hero.

.

.

"Em... Yasumi... bisakah kamu memeriksa sekeliling?" Tanya Kurosa

"Sudah kubilang panggil aku dengan Night Hero." Kata Night Hero.

"Eh? Aku bertanya pada burung hantuku, Yasumi." Jawab Kurosa yang lupa mematikan sistem telepatinya.

Sun Hero tertawa terbahak-bahak.

"H-Hoi..." keluh Night Hero. Mukanya memerah, ia malu akan dirinya sendiri.

"Hooo!" Kata Yasumo, burung hantu Kurosa.

Burung hantu itu terbang ke atas, lalu memancarkan aura kegelapan ke seluruh kota.

Kurosa menutup kedua matanya.

"Tidak ada jebakan, tetapi ada 7 penjahat di tempat yang berbeda-beda... yang 1 auranya sangat kuat, ada juga yang lain yang sangat kuat, tetapi tidak sekuat yang satu ini. Sisanya tidak memancarkan aura apapun." Kata Kurosa.

"Hm..." Night Hero mulai berpikir.

"Baiklah, kita bagi grup saja." Kata Umbrella girl.

"Aku dan Sun Hero akan pergi ke aura yang tidak terlalu kuat. Adakah yang mau ikut?" Tanya Night Hero.

"Baiklah, jika ada apa-apa dengan aura yang kuat, saya akan segera ke sana." Kata pahlawan peringkat 1.

"Karena auranya tidak terlalu kuat, mungkin kalian bertiga saja sudah cukup." Kata Butterfly.

"Baiklah, aura yang tidak begitu kuat ada di dekat sekolah Kenichi Kitaro." Kata Kurosa.

"Untuk aura yang kuat.... eh... mengapa dia sangatlah jauh?" Kata Kurosa.

"Baiklah, aku dan Time Stop akan ke sana meskipun itu jauh!" Kata Time Ruiner.

"Aku dan Butterfly akan mengamankan kota ini sementara kalian pergi." Kata Umbrella girl.

"Aku bersama Umbrella girl." Kata ms. Love.

"Biarlah aku ikut dengan kalian, Time Ruiner dan Time Stop." Kata pahlawan ke 7.

"Aku akan mengamankan kota!" Kata Invisible man.

"Baiklah, ayo!" Kata pahlawan peringkat 1.

Mereka pun segera pergi.

.

.

"Ayo teman-teman! Kita juga harus berjuang!" Kata Kurosa.


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C269
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login

tip Comentário de parágrafo

O comentário de parágrafo agora está disponível na Web! Passe o mouse sobre qualquer parágrafo e clique no ícone para adicionar seu comentário.

Além disso, você sempre pode desativá-lo/ativá-lo em Configurações.

Entendi