Baixar aplicativo
61.19% Kannoya Academy / Chapter 275: I forgot

Capítulo 275: I forgot

Anak berambut putih itu berjalan ke sekelilingnya. Ia tidak tahu dimana ia berada. Lalu ia mendekati sebuah gedung pertahanan.

"Apa ini... aku tidak ingat gedung ini berada di sini." Kata gadis kecil itu.

Lalu, gedung itu menghilang sedikit demi sedikit. Semua tahanan penjahat lolos.

"Aneh.... mengapa banyak orang di sini?" Tanya gadis itu.

Semua penjahat itu segera membebaskan diri.

.

.

"Eh... kemana gedungnya?" Kejut seorang lelaki berambut jingga.

Ia mengelus rambutnya,

"Ini kesempatan, aku ingin bertemu dengannya!" Kata lelaki itu.

Lelaki itu berlari dan ia bertemu dengan gadis kecil berambut putih itu.

"Kamu siapa?" Tanya lelaki itu.

"Aku? Namaku siapa?" Tanya gadis kecil itu.

"Ehh...." kata lelaki itu bingung.

"Oh, aku Ehh? Eh? Aku tadi berbicara apa?" Tanya gadis kecil itu.

"Mengapa dia sangat aneh?" Pikir lelaki itu.

Lelaki itu meninggalkan gadis kecil itu. Gadis kecil itu tenggelam di dalam lamunannya.


next chapter

Capítulo 276: The end

Asuka berjalan dengan pedang Alicia. Ia terlihat marah.

"Di mana kau?! Pencipta orang-orang aneh?" Kata Asuka geram.

.

.

"Tidak mungkin... bagaimana mereka bisa dibekukan tetapi tidak terluka sedikitpun?" Kejut Summoner.

Asuka melihat Summoner.

"Kamu..." kata Asuka geram.

"Jadi kamu yang melakukan hal ini? Hebat juga." Kata Summoner.

Asuka mengayunkan pedang Alicia.

"Temanku meninggal karena ia yang melakukannya, demi menyelamatkan semua orang." Kata Asuka.

Summoner tertawa,

"Lalu kamu menyalahkanku?! Aneh sekali! Padahal dialah yang salah, temanmu yang BODOH itu!" Kata Summoner.

Asuka semakin geram. Asuka menerjang ke arah Summoner dengan cepat sekali. Summoner menghindari semua terjangan Asuka sambil tertawa.

"Dasar!" Teriak Asuka. Asuka menancapkan pedang Alicia di atas tanah, es menjalar dengan cepat ke arah Summoner, tetapi sayangnya, Summoner menghindarinya.

"Hebat juga kamu, bisa menggunakan pedang yang hanya bisa digunakan oleh keturunan tertentu." Kata Summoner.

Asuka tidak menghiraukannya, Asuka mengambil pedang Alicia dan mengayunkannya ke arah Summoner. Sebuah gelombang cahaya muncul, disusul oleh rambatan es yang sangat cepat.

Tetapi pipi kiri Asuka membeku dan menimbulkan sakit yang hebat.

"Begitu? Kamu bukan keturunan yang diperbolehkan untuk menggunakan pedang itu, sehingga kamu menyakiti dirimu jika kamu menggunakannya! Bodoh!" Kata Summoner.

Asuka tidak menjawab ocehan Summoner. Asuka menerjang lagi ke arah Summoner. Ia mengayunkan pedang Alicia dengan cepat, padahal pedang Alicia tergolong berat.

"Ice raiper!" Kata Asuka. Muncullah sebuah raiper es. Asuka memegang pedang Alicia pada tangan kanannya, dan raiper es pada tangan kirinya.

Asuka menerjang dan melakukan gerakan memutar. Tetapi Summoner bisa menghindari semua serangannya. Asuka terus berusaha untuk menyerang Summoner.

Asuka menancapkan raiper es nya dan pedang Alicia pada tanah.

2 gunungan es yang besar muncul dan berhasil menghantam Summoner dengan keras.

Tetapi dari dalam punggung Asuka, muncul gunungan es yang melukai punggungnya.

Asuka menerjang ke arah Summoner yang terhantam dua gunungan es itu.

Asuka melemparkan raiper es nya kepada Summoner, tetapi Summoner mengelakkannya.

"Ice raiper!" Kata Asuka. Muncullah raiper lainnya. Asuka melemparkannya lagi kepada Summoner, tetapi Summoner mengelakkannya lagi.

"Tch! 50 ice raiper!" Kata Asuka.

Muncullah 50 raiper es dan Asuka mengendalikan semuanya untuk menerjang ke arah Summoner. 2 dari 50 raiper es itu mengenai tubuh Summoner. Tubuh Summoner tertancap di salah satu gunungan es. Asuka menerjangnya, dan menusuk dada Summoner hingga tembus ke belakang punggungnya.

Asuka menghela nafasnya dalam-dalam. Asuka terjatuh duduk. Ia menangis sambil memeluk pedang Alicia.

.

.

Suara langkah kaki terdengar. Asuka melihat ke sekitarnya, maka muncullah lelaki dengan topeng yang aneh.

"Salam kenal, aku Gravi Boy. Semoga kita bisa dekat." Kata lelaki itu.

Asuka hanya diam saja.

Gravi Boy melihat keadaan Summoner yang telah ditikam oleh Asuka.

"Hm... kamu telah menikam temanku, jadi kamu akan menerima balasannya." Kata Gravi Boy.

Gravi Boy menggerakkan tangan kanannya dengan lembut. Lalu gunungan es itu hancur sendirinya. Asuka terkejut,

"Sihir apa ini?" Pikirnya.

Gravi Boy menggerakkan tangannya lagi. Dan Asuka mulai terjatuh ke atas, atau bisa dibilang ia melayang dengan kencang.

Asuka sudah berada di langit yang tinggi.

"Bagaimana ini? Aku kelewat marah tadi hingga membunuh orang lain.." pikir Asuka.

"The end..." kata Gravi Boy.


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C275
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank 200+ Ranking de Potência
Stone 0 Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login

tip Comentário de parágrafo

O comentário de parágrafo agora está disponível na Web! Passe o mouse sobre qualquer parágrafo e clique no ícone para adicionar seu comentário.

Além disso, você sempre pode desativá-lo/ativá-lo em Configurações.

Entendi