Baixar aplicativo
62.74% Kannoya Academy / Chapter 282: Don't you remember?

Capítulo 282: Don't you remember?

Ayah Kurosa menatap Shinoka.

Shinoka mengarahkan pedangnya kepada ayah Kurosa.

"Shoot.." kata Shinoka sambil memejamkan kedua matanya.

Pedang Shinoka bercahaya, dan pedang itu melepaskan sebuah energi cahaya ke arah ayah Kurosa. Ayah Kurosa menghindarinya dengan mudah, Shinoka masih memejamkan kedua matanya. Ayah Kurosa menerjang ke arah Shinoka.

"Shinoka!" Teriak ayahnya khawatir.

"Ayah, tenang saja... jagalah Kurosa saja." Kata Shinoka sambil memejamkan kedua matanya.

Ayah Kurosa menembakkan sebuah sihir gelap ke arah Shinoka. Shinoka menangkis sihir itu dengan pedangnya, pedangnya menjadi sedikit elastis, sehingga pedangnya melengkung ke belakang.

"Hiyah!" Teriak Shinoka.

Shinoka memberikan tekanan pada pedangnya, sehingga sihir ayah Kurosa terlontar kembali ke ayah Kurosa. Ayah Kurosa menangkap sihirnya. Dan pada saat ia berfokus untuk menangkap sihirnya, Shinoka menerjang dan melompat. Shinoka sudah berada tepat di atas ayah Kurosa.

Shinoka menerjang ke arah ayah Kurosa.

Ayah Kurosa mengarahkan tangannya pada pedang Shinoka. Pedang Shinoka dan sihir ayah Kurosa saling beradu.

Shinoka melompat mundur, sehingga sihir itu meluncur ke langit dan meledak di langit, dan langit menjadi gelap.

Shinoka mulai berpikir,

"Benarkah ia mengambil mayat dan membuatnya hidup? Jika demikiam, pasti ingatannya masih ada... entah ingatannya hilang, mengapa.... atau..." pikir Shinoka.

Shinoka mulai bertanya pada ayah Kurosa,

"Hei, paman, apakah kamu benar-benar tidak mengingat putrimu satu-satunya?" Tanya Shinoka.

Ayah Kurosa hanya diam saja.

"Dia ada di sini lho, dia sangat ingin menemuimu, mungkin jika kamu berhenti bertarung, ia akan datang. Mungkin ia takut padamu." Kata Shinoka.

Ayah Kurosa hanya diam saja.

"Ia diam saja... tetapi ia juga tidak menyerang." Pikir Shinoka.

"Jadi benar-benar masih ingat ya.." tanya ibu Shinoka.

"Ku.... ro.... sa?" Kata ayah Kurosa.

Shinoka menjadi bahagia.

Tetapi,

"Hei, mayat! Habisi mereka!" Kata Heartbreaker.

Ayah Kurosa mulai menyiapkan serangannya lagi.

"Ayah, bisa kacaukan pikirannya sehingga ia mengingat Kurosa?" Tanya Shinoka.

"Tidak, ia terbuat dari sihir... aku tidak bisa mengacaukan pikiran mayat." Kata ayah Shinoka.

"Baiklah kalau begitu..." kata Shinoka.

Pedang Shinoka mulai bersinar. Ayah Kurosa melancarkan satu serangan pada Shinoka, tetapi Shinoka menangkis semua serangannya dengan pedangnya. Shinoka melakukan banyak sekali gerakan-gerakan untuk menangkis dan menyerang ayah Kurosa.

Akhirnya Shinoka kelelahan.

"Dark magic." Kata ayah Kurosa.

Langit yang tadi hitam, mulai mengumpulkan sihirnya.

"Serangannya akan besar!" Kata adik Shinoka.

"Hei, paman! Masakah kamu tidak mengingat saat Kurosa dan kamu bermain bersama?" Tanya Shinoka.

Ayah Kurosa hanya diam saja.

Shinoka berlari ke arah Kurosa dan mulai menggunakan sihir pembaca pikirannya.

"Masakah kamu tidak mengingat saat itu.... di mana putrimu menangis dan kamu menghiburnya.

.

.

'Ayah, mengapa aku lemah?' Tanya Kurosa kecil pada paman.

'Lemah? Hahahaha.' Paman menertawakan Kurosa kecil.

'Aku benar lemah ya?' Tanya Kurosa kecil.

Paman mengelus-elus kepala Kurosa kecil sambil berkata,

'Kamu lemah? Apakah ayah dan ibu lemah?'

Kurosa menggeleng sambil berkata,

'Tidak.. ayah dan ibu sangatlah kuat!'

'Kalau begitu pasti Kurosa lebih kuat dari ayah dan ibu, karena ayah hanya memiliki sihir ayah dan ibu hanya memiliki sihir ibu, tetapi ayah dan ibu menikah dan melahirkan Kurosa kesayangan ayah! Jadi, Kurosa telah mendapatkan kekuatan ayah dan ibu. Jadi, Kurosa lebih kuat dari ayah dan ibu, dan ayah percaya Kurosa akan menjadi pahlawan terkuat di dunia! Menyelamatkan ayah dan ibu saat kesusahan, dan menyelamatkan semua orang!' Kata paman dengan gembira.

.

.

Masakah paman melupakan itu? "Tanya Shinoka.

Ayah Kurosa diam saja, sihir di langit mulai berhenti berkumpul.

"Hei, mayat! Habisi mereka!" Kata Heartbreaker.

Langit mulai mengumpulkan sihirnya lagi.

.

.

"Apakah paman tidak ingat? Mana mungkin paman melupakannya? Putri kesayangan satu-satunya, mana mungkin paman lupa?

Apakah paman lupa akan hal ini?

'Kurosa, aku bawa untukmu hadiah.' Kata paman.

Paman membawa dua pita putih.

'Tapi ayah... ini berwarna putih, aku tidak suka.' Kata Kurosa kecil.

'Maaf, ayah hanya menemukan ini.. dan juga, kamu tahu jika ibu sangat suka putih karena sihirnya adalah sihir cahaya?' Tanya paman.

Kurosa memperhatikan paman dengan seksama dan berkata,

'Benarkah?'

Paman mengangguk,

'Jika Kurosa memakai ini sehari saja, maka ayah akan senang, ibu juga senang! Ayah yakin kamu akan semakin manis kok.' Kata paman.

Akhirnya Kurosa memakainya selama sehari, dan lihatlah, sampai sekarang ia masih menggunakannya! Ia merindukanmu paman! Karena itu adalah hadiah terakhir paman sebelum paman tiada. Dan sekarang paman datang kembali, masakah paman melupakan hadiah yang paman berikan dan waktu paman bersama putri kesayangan paman? "Kata Shinoka.

"B-Benarkah? Ia masih memakainya?" Tanya ayah Kurosa.

Langit mulai berhenti mengumpulkan energinya.

"Iya, lihatlah, paman!" Kata Shinoka sambil mengambil salah satu pita putih yang terpasang pada rambut Kurosa.

"Lihatlah, paman!" Kata Shinoka.

Ayah Kurosa diam saja, tetapi ia meneteskan satu air mata.

"Kamu tahu artinya ini, paman? Ia masih sayang padamu!" Kata Shinoka.

"Mayat sampah, lalukanlah tugasmu!" Teriak Heartbreaker.

Mata ayah Kurosa mulai bercahaya, langit mulai mengumpulkan energi untuk menyerang.

"Paman... jika paman melakukan ini... semua kenangan... semua hadiah.... semua waktu yang paman berikan, itu akan hilang sama sekali... karena semuanya itu ada.... di dalam hati Kurosa sendiri." Kata Shinoka.

Ayah Kurosa berhenti mengumpulkan energi sihir di langit. Langit kembali cerah, tetapi tidak secerah biasanya.

"Apa? Mayat! Bekerjalah!" Teriak Heartbreaker.

Tetapi ayah Kurosa hanya diam saja.

"Kurosa...." kata ayah Kurosa.

Shinoka merasa lega, Shinoka menggendong Kurosa dan membawanya pada ayahnya.

Ayah Kurosa mengelus kepala Kurosa, dan ayah Kurosa mengingat bahwa ia sering mengelus kepala Kurosa saat Kurosa masih kecil.

"Kurosa... makin... besar..." kata ayah Kurosa.

Kurosa yang masih tertidur itu tersenyum.

.

.

"Dasar mayat tak berguna!" Teriak Heartbreaker.

Heartbreaker hendak menghilangkan ayah Kurosa, tetapi seseorang menghalanginya.

"Biarlah ayah memberi kasih sayang pada anaknya!"

.

.

"Siapa itu?" Tanya Shinoka.

Gadis berambut merah muda datang.

"Ms. Love datang untuk melayani anda!" Kata ms. Love.

"Ms. Love?" Tanya adik Shinoka secara bingung.

"Yah, kata Umbrella girl dia bisa mengatasi Butterfly sendirian karena Butterfly tidak sekuat dan sepintar biasanya. Jadi, Umbrella girl menyuruh aku untuk pergi membantu yang lainnya. Dan aku melihat kalian." Kata ms. Love sambil tersenyum manis.

"Pahlawan?" Tanya Shinoka.

"Benar sekali! Dan kamu yang melarikan diri dari penjara ya?" Tanya ms. Love.

Ibu dan ayah Shinoka terkejut dan melihat Shinoka dengan wajah sangat terkejut.

"Yah... ceritanya panjang ibu, ayah." Kata Shinoka.

"Hehehe, aku beri pengampunan karena kamu membantu anak itu bertemu dengan ayahnya." Kata ms. Love.

Ms. Love berdiri di hadapan Heartbreaker.

"Baiklah, aku akan membuat anak itu bisa menikmati kasih ayahnya itu dengan lebih lagi. Agar bisa begitu, aku tidak akan membunuhmu dan hanya mengalahkanmu dengan satu serangan, semoga manjur." Kata ms. Love.

Heartbreaker tertawa kecil,

"Coba saja." Kata Heartbreaker.


next chapter

Capítulo 283: I hate everything in my life

Junko masuk ke dalam tubuh Controler.

"Banyak sekali pemisahan pikirannya... ia pasti bekerja sangat keras." Pikir Junko.

.

.

.

Di luar, Controler tidak mendapatkan efek apapun. Controler tertawa.

"Ms. Bloody, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Controler.

.

.

.

"Melakukan tugasku pastinya." Pikir Junko.

Junko melihat sesuatu,

"Memori yang... busuk?" Pikir Junko.

"Mengapa ia menamainya begini ya?" Pikir Junko.

Junko melihat memori yang busuk itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sementara itu, ms. Love masih menghadapi Heartbreaker.

"Coba saja kamu hindari serang--" kata Heartbreaker. Tiba-tiba kepalanya menjadi pusing.

"Apa ini?" Tanya Heartbreaker.

.

.

Muka ms. Love menjadi sedih,

"Kasihan sekali..." kata ms. Love.

"Maksudnya?" Tanya Shinoka.

Ms. Love menutup kedua matanya.

.

.

.

.

.

"Miko, kamu hebat!"

"Miko, tidak ada yang membencimu."

"Miko, kita akan selalu ada bersamamu."

Semua perkataan itu muncul di dalam kepala Heartbreaker.

"Miko, kita akan selalu menjadi teman!"

"Miko, kamu yang terbaik!"

"Hah?" Kejut Heartbreaker.

"Apa maksudnya ini..." tanya Heartbreaker yang mulai menangis di dalam pikirannya.

"Miko, kami sedih lho jika kamu menjadi penjahat seperti ini."

"Miko, kamu baik sekali."

"Apa ini? Mereka semua tidak pernah mengatakan hal ini padaku." Kata Heartbreaker kebingungan, tetapi ia merasa terharu.

"Mungkin seharusnya aku tidak menjadi penjahat ya?" Tanya Heartbreaker.

"Iya benar, kamu lebih cocok menjadi pahlawan sih."

"Kamu pasti akan menjadi pahlawan hebat."

"Ini belum terlambat kok!"

Heartbreaker tersenyum.

"Mungkin selama ini aku sala---" kata Heartbreaker.

"Miko, maafkan aku selama ini aku berbuat jahat padamu. Aku memang seharusnya tidak berbuat seperti itu padamu. Tetapi kamu memang yang terbaik kok, aku saja yang jahat sekali."

"Hah?!" Kata Heartbreaker.

"Ya, aku benar-benar minta maaf... aku memang salah, aku patut dihukum."

"Kamu?!" Kata Heartbreaker yang mulai meluap amarahnya.

Heartbreaker mencekik seorang gadis yang meminta maaf itu.

"Justru karenamu aku tidak tahu rasa kasih!" Kata Heartbreaker.

.

.

"Bagaimana mungkin aku memaafkanmu?!

Setelah saat-saat itu?!

.

.

Saat kita pertama kali bertemu, aku sudah tahu bahwa kamu adalah manusia terburuk di dunia ini!

Kamu selalu mengaduku pada kakak itu! Kakak itu selalu percaya padamu saat kamu berbohong tentangku! Kamu selalu menertawakanku dan berkata 'kamu memang tidak pantas dicintai, dan orang-orang tidak terlalu bodoh untuk mencintaimu! Dasar sampah!'

Aku sangat bosan dengan ucapanmu itu, terlebih lagi kamu memiliki banyak teman sehingga kamu merasa bahwa kamu yang terbaik! Begitu ya?! Sekarang kamu ingin minta maaf?!

Hingga aku semakin bosan dengan perkataan mu itu dan akhirnya aku membalas 'semua orang tidak membenciku, pasti ada seseorang!' Aku berkata begitu karena aku merasa begitu! Lalu kamu berkata 'benarkah? Si sampang yang tidak dicintai berkata kepada seorang ratu bahwa ia dicintai? Mari kita buktikan! Buatlah satu surat cinta pada seseorang yang kamu merasa kamu dicintai! Mari kita lihat bersama.'

Akhirnya aku membuatnya susah payah, dan aku memberikannya pada seorang lelaki yang selalu berbuat baik padaku, tetapi ia menolaknya dan meninggalkanku.

Kamu datang sambil tertawa dan berkata,

'Sampah bodoh, kan sudah aku bilang bahwa tidak ada yang mencintaimu. Bahkan ibumu dan ayahmu membuangmu dan akhirnya kamu berada di dalam panti asuhan ini. Seharusnya panti asuhan ini tidak usah menerima sampah sepertimu yang tidak layak untuk dicintai!'

Ini semua karenamu! Karenamu! Karenamu! Hanya saja jika kamu tidak ada, pasti hidupku lebih baik! Kamu adalah sampah di dalam hidupku dan anehnya semua orang mau menerima sampah sepertimu!

Akhirnya aku mengambil sebuah batu dan aku memukulimu hingga nyawamu hilang, karena tanpamu, aku akan hidup lebih bahagia! Dasar sampah! Dan sekarang, kamu meminta maaf?!

Tetapi, karena kebodohan semua orang, bahkan kakak yang mengasuh kita, yang lebih memikirkanmu daripadaku, telah mendapat laporan dari teman-teman bangsatmu itu! Aku pun dipanggil olehnya.

'Kamu harus ditahan.' Katanya.

Aku pun menjawab,

'Dia mati karena kesalahannya!'

'Dengar ini! Kamu telah membunuh! Kamu harus dihukum!'

'Aku hanya ingin hidup berbahagia!' Balasku.

'Kesalahan adalah kesalahan! Kamu harus menanggungnya! Dan juga, teman yang kamu bunuh itu juga ingin hidup berbahagia! Kalau kamu begini terus... tidak akan ada yang menyukaimu.'

Akhirnya aku dibawa oleh polisi, memang karena mereka berpikir bahwa aku tidak memiliki sihir, maka hanya polisi yang mengkawal.

'Tidak ada yang mencintaimu!' Perkataanmu selalu terdengar di telingaku dan itu membuat telingaku sakit! Dasar kotoran!

'Jika dia, si bangsat itu, yang membunuh, pasti kakak itu membelanya.... entah mengapa orang-orang semuanya bodoh hingga berpikir bahwa dia anak yang baik-baik.' Pikirku.

Amarahku meluap, itu semua karenamu!

Dan,

Mataku mulai mengeluarkan darah. Dan semua orang, entah mengapa, berubah menjadi dirimu! Aku jadi semakin benci dengan kehidupan ini yang selalu membanggakan dirimu sebagai orang terbaik! Aku benci! Aku harap kamu lenyap selamanya dari muka bumi!

Aku benci! Dan dengan tatapan mataku, kamu terpotong-potong hingga mati. Aku melakukan semuanya itu padamu! Ini semua karenamu!

.

.

Dan ada hanya satu orang yang bisa menerimaku, itu adalah tuanku Rei. Ia membantuku agar aku bisa melihat kembali bahwa semua orang itu bukanlah dirimu! Dirimu yang sangat menjijikan hingga aku ingin membuangnya dari hadapanku! Matilah! Sekarang juga! Aku jijik melihat sampah ini! " kata Heartbreaker.

.

.

.

.

.

.

.

Heartbreaker berteriak.

Ms. Love terkejut,

"Ini tidak bekerja padanya.." kata ms. Love.

"Memang sihir apa yang ms. Love berikan?" Tanya adik Shinoka.

"Sihir yang memberikan cinta yang semua orang butuhkan selama ini. Biasanya ini bekerja pada semua orang, tetapi.... mengapa tidak bekerja padanya?" Tanya ms. Love.

Penutup mata Heartbreaker terlepas. Heartbreaker mulai membuka kedua matanya, di dalam pupilnya ada bentuk hati yang hancur dan mengeluarkan darah. Heartbreaker memfokuskan matanya pada Shinoka.

"Kakak! Awas!" Teriak adik Shinoka.

Merasakan aura yang kuat, Kurosa terbangun.

"Dark barrier!" Teriak Kurosa.

Angin berhembus kuat, seperti ada yang melawannya sehingga angin itu mencoba melawan balik.

Orang tua Shinoka sempat lega, tetapi leganya hanya sebentar.

Tubuh Shinoka, kepalanya mengucurkan darah, tangan kanan dan kirinya yang menggendong Kurosa juga berdarah-darah. Kaki Shinoka berwarna merah karena darah. Tubuh Shinoka nyaris merah semuanya, begitu juga dengan Kurosa.

"Sihir macam apa ini?" Pikir Shinoka.

Ayah Kurosa melihat bahwa putrinya terlukai sangat parah. Ayah Kurosa mulai marah.

"Dark magic!" Kata ayah Kurosa.

Langit mulai menjadi gelap seperti semula. Energi sihir berkumpul. Ayah Kurosa terlihat geram pada Heartbreaker.

.

.

.

.

.

.

"Controler... nama aslinya adalah Ren." Pikir Junko.

Junko berusaha untuk membaca memori busuk Controler.

.

.

"Mengapa orangtuaku tidak pernah mendengarkanku? Mereka selalu begitu! Menyuruh anaknya bak pembantu. Sapu ini, cuci ini, tetapi aku tidak pernah diberikan istirahat. Mereka mengikutkan aku pada kursus-kursus, pada lomba-lomba, tetapi aku tidak pernah menang, dan mereka selalu berkata bahwa aku harus menang, tetapi aku selalu kalah. Sepertinya mereka malu padaku. Aku ini anak mereka atau bukan sih? Adikku justru lebih didengarkan, lebih disayang, dan lebih dibanggakan. Jika adikku kalah, mereka tidak marah. Apa-apaan ini? Aku anak pungut ya? Adikku selalu mendapatkan makanan enak, aku selalu mendapatkan makanan sisa. Jika aku protes, mereka akan berkata 'kamu ini anak, anak harus mendengarkan kedua orangtuanya, gurunya, dan siapapun yang lebih tua'. Aku bosan dengan perkataan macam itu! Bosan!

Aku selalu berharap untuk pergi dari mereka, aku tidak peduli.

Saat aku sudah berumur 18 dan hendak kuliah, aku sudah berpikir untuk masuk ke dalam jurusan teknologi karena aku ingin menjadi programer. Tetapi orangtuaku memaksaku untuk masuk ke dalam universitas kepahlawanan. Aku sudah berkata bahwa sihirku tidak cocok untuk pahlawan, karena sihirku adalah mengontrol orang lain, anehnya aku tidak pernah bisa mengontrol kedua orangtuaku pada saat itu.

Tetapi mereka mengatakan hal yang sama lagi, lagi, dan lagi, hingga aku hafal semuanya!

Akhirnya aku masuk ke dalam universitas secara terpaksa, aku juga tidak memiliki teman sama sekali, mereka selalu berkata bahwa sihirku lebih cocok untuk menjadi penjahat.

.

.

'Kalian menyuruhku untuk mendengarkan kata orang, baiklah, aku dengarkan!'

.

.

Aku bertemu dengan tuan Rei tanpa sengaja, katanya ia habis membakar universitas di mana aku belajar. Aku tidak di sana pada saat itu karena aku berpikir untuk melarikan diri dari pelajaran. Rei membantuku.

"Semuanya terserah padamu, kamu tidak perlu mendengarkan mereka lagi." Kata Tuan Rei.

.

.

'Kalian, lihatlah! Kalian mengajarkanku untuk mendengar, dan teman-teman berkata bahwa aku lebih baik menjadi penjahat! Lihatlah sekarang, aku adalah penjahat terbaik bersama tuan Rei! '

Tuan Rei membunuh kedua orangtuaku, tetapi aku tidak marah maupun sedih.

'Memang mereka bukanlah orangtuaku.' Kataku.

.

.

Aku benci dunia yang memerintahkan terus menerus dan tidak mendengarkan apapun. "

.

.

.

.

.

"Tidak... kamu hanya memandang dunia dengan salah... Ren.." kata Junko.

Junko mulai berpikir.

"Bagaimana cara melepaskan semuanya dari sihirnya ya?"

Junko mulai menyatukan darah Ren dengan dirinya.

"Nonactivate, control magic, Ardolph." Kata Junko.

.

.

.

.

.

"Eh?" Kejut Ardolph.

"Ardolph? Kamu sudah sadar?" Tanya Yukina.

Ardolph terjatuh ke atas tanah.

"Ardolph!" Teriak Yukina yang lalu berlari ke arah Ardolph. Yukina memangkunya.

"Syukurlah.." kata Yukina.

.

.

.

.

.

.

"Begitu ya caranya! Baiklah!" Kata Junko.

"Nonactivate, all!" Kata Junko.

Sihir Controler pun hilang dari semua orang yang ia kontrol.

"Agar tidak bisa mengontrol lagi, aku akan serap staminamu!" Kata Junko.

"Stamina absorb!" Kata Junko.

Junko menghisap stamina Controler.

"Karena magic eater akan sulit digunakan di sini, aku akan menyerapnya saja!" Pikir Junko.


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C282
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank 200+ Ranking de Potência
Stone 0 Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login

tip Comentário de parágrafo

O comentário de parágrafo agora está disponível na Web! Passe o mouse sobre qualquer parágrafo e clique no ícone para adicionar seu comentário.

Além disso, você sempre pode desativá-lo/ativá-lo em Configurações.

Entendi