Saat itu suasan agak gelap di dalam mobil, aku tidak bisa melihat matanya dengan jelas. Tepat ketika aku hendak menjangkau dan menekan lampu mobil di atas, dia tiba-tiba memelukku.
Aneh, dia memiliki bau mint yang enak hari ini, yang tiba-tiba mengacaukan sarafku.
"Fu Hansheng!"
Aku tertegun oleh ekspresinya dan tidak berani berteriak lagi. Kedua tangannya menekan bahuku, tali baju di bahuku dengan mudah dilepaskannya, dan tali bra berenda hitam terlihat di depan matanya.
"Uh…"
Aku mengernyit kesakitan ketika dia menggigitku dengan keras.
"Jiang Ran, jika kamu tidak tahan kesepian, aku bisa memuaskanmu. Kamu tidak harus berdandan begitu menggoda dan pergi keluar lalu mempermalukan dirimu."
Tatapan matanya seakan ingin mencabik-cabikku.
Namun, bagaimana dia bisa tahu bahwa malam ini akan akan bertemu seseorang? Si*lan! Apa jangan-jangan dia mengikutiku?!
Aku tidak bisa memahaminya, sekeras apapun aku memikirkannya. Untungnya, Qiao Qiao menelepon dan menyelamatkanku saat ini. Aku meraih telepon hendak menekan tombol untuk menjawab, tapi Fu Hansheng langsung menyambar benda di tanganku itu.
"Qiao Qiao, jika kamu membuat masalah dengan Jiang Ran lagi, aku akan membuatmu bertanggung jawab."
Setelah mengatakan ini, dia melemparkan ponsel itu ke arahku.
"Turun!" Fu Hansheng memberi perintah dengan wajah suram.
Aku benar-benar tidak berani menolak. Aku menutupi tubuhku lalu keluar dari mobil. Sebelum kakiku bisa berdiri tegak, pria ini mempercepat akselerator mobil seperti roket.
Angin dingin yang kuat membuatku menggigil kedinginan. Qiao Qiao bergegas keluar dari bar dan buru-buru mengenakan mantelnya padaku. Saat aku merasakan kehangatan baru aku kemudian tersadar.
Qiao Qiao menatapku dengan gugup, "Dia tidak melakukan apapun padamu, kan? Apakah kamu mendengar itu, Fu Hansheng mengancamku tadi. Mengapa dia bisa tahu kau ada disini?"
Qiao Qiao dan aku sama-sama menggigil, karena memikirkan kemungkinannya.
"Sungguh mustahil."
Setelah mengingat dengan cermat, aku menyimpulkan bahwa satu-satunya kemungkinan Fu Hansheng mengetahui keberadaanku adalah karena GPS di ponsel. GPS ini saling terkait satu sama lain.
Selama dia mencarinya, dia pasti akan bisa menemukannya.
Pasti begitu.
Tapi, aku masih belum bisa bertemu dengan fotografer itu. Rasa ingin tahuku tentang dia terus tumbuh.
Qiao Qiao mengeluarkan kunci mobil ingin mengantarku kembali ke Villa.Namun, sebelum kami bisa mencapai tempat mobil diparkirkan, kami mendengar teriakan melengking.
"Jiang Ran, berhenti disana!"
Ketika aku mendengar namaku disebut, aku segera berbalik dengan cepat.
Aku tidak tahu sejak kapan beberapa preman muncul di belakang Qiao Qiao dan aku, mereka mengelilingi kami. Orang yang memanggil namaku tadi adalah Su Li.
Suara Su Li masih saja berisik seperti sebelumnya. Kata-katanya kasar dan tidak menyenangkan.
"Nona Su, apa yang bisa aku lakukan untukmu?"
Dengan sekali melihat aku sudah bisa mengetahui bahwa dia akan mencari masalah. Su Li mengganggu Fu Hansheng dengan kehamilannya tapi pada akhirnya dia malah diusir.
Aku tetap tenang. Mengetahui jika Su Li masih memiliki kebencian yang tersisa di hatinya, aku menjelaskan, "Aku tidak pernah peduli dengan apa yang terjadi antara kamu dan Fu Hansheng. Tapi sekarang dia telah berpisah denganmu, kamu tidak bisa menyalahkanku. Su Li, apakah kamu berencana untuk membalas dendam padaku?"
"Jika bukan kamu yang dengan sengaja menggoda kak Hansheng, apakah dia akan memutuskanku? Aku bahkan rela melompat dari gedung dan merelakan hidupku untuknya. Apakah kamu, Jiang Ran, bisa melakukan itu?!"
Air matanya jatuh saat dia berbicara.
Qiao Qiao menggelengkan kepalanya lalu berbisik, "Ya Tuhan, gadis ini jatuh cinta hingga tak punya otak. Benar-benar menakutkan."
"Aku melihatnya menciummu barusan. Huhuhu, sudah lama sejak kak Hansheng memelukku!" Su Li berteriak.
Preman kecil yang memimpin membuka mulutnya.
"Aku akan membantumu memberi j*lang ini pelajaran. Jika kita tidak memberinya pelajaran, dia akan berpikir bahwa Xiao Li mudah ditindas dan siapa pun dapat menginjaknya! Teman-teman, hajar dia!"
"Si*l! Mereka benar-benar serius! Jiang Ran aku akan hitung sampai tiga dan kita lari bersama-sama ke mobil. Aku akan mengunci mobil dan kamu panggil polisi!"
"Ya!"
Qiao Qiao dan aku berlari dan dengan cepat melompat ke dalam mobil. Tetapi ketika aku hendak mengulurkan tangan untuk menutup pintu, sebuah tangan tiba-tiba meraih pintu.
"Masih berani kabur?!"
Untuk menyelamatkanku, Qiao Qiao langsung mengambil nunchaku bela diri lalu memukulkannya di wajah pria itu. Pria itu berteriak lalu jatuh ke tanah.
Preman kecil itu menutupi dahinya dan berteriak kesakitan, "Siapa yang memukulku?"
Pintunya terkunci, dan aku segera menelpon polisi.
Beberapa orang mengelilingi mobil, dan aku melihat Qiao Qiao dengan cemas, "Mengapa ada nunchaku di mobilmu? Kamu berlatih seni bela diri?"
Dia memutar matanya ke arahku kemudian berkata, "Untuk membela diri. Bukannya ini berguna sekarang?"
"Hebat!"
Aku mengacungkan jempol padanya. Pada saat yang sama kaca depan terkena benda tajam dan membuatnya terbelah seperti sarang laba-laba.
"Br*ngsek! Si Su Li ini sungguh ingin mati!"