Sean kini duduk sambil menonton televisi, dia benar-benar merindukan Jessika, menatap kenangan manis bersama sang kekasih. Sean masih mengingat betapa manjanya Jessi saat Sean selalu menggodanya. Suara manjanya kecupan bibirnya belaian tangannya, Sean masih merasakan hal itu. Semua itu terasa nyata, dan sangat membuat dirinya terbuai dalam bayangan. Namun sayangnya semua itu kini, hanya menjadi sebuah bayangan semu.
Sean merindukan kekasihnya yang kini bahkan tidak tahu kabar beritanya. Tetapi menonton televisi seperti ini, membuat Sean sedikit merasa terobati, karena bisa melihat Jessika di layar televisi. Walaupun Sean tidak bisa menyentuh gadis itu. Untuk saat ini, dia merasa sudah cukup senang melihat wanitanya berada di televisi.
Dia akan bersabar sedikit lagi, menunggu kabar bulan depan, sampai saatnya, Sean yakin dengan sangat bahwa benih yang dia taburkan akan menjadi buah yang manis.