Baixar aplicativo
59.52% JANJI MANIS SULTAN / Chapter 25: Kamar Terkutuk

Capítulo 25: Kamar Terkutuk

Sekarang sudah 2 minggu Noni menghindari aku.Dia pura pura tidur saat aku menyusul ke rumahnya,jarang nongol di kantin,belakangan aku tau dia menitip jajanan sama temannya,dan selalu buru buru pulang kalo bel pulang berbunyi.Aku sudah tidak tahan.Begitu bel pulang berbunyi,aku langsung bergegas menunggunya di muka kelas.Aku ga perduli saat guru Fisika masih dikelasnya.Aku menerobos masuk.

"GERENINO!"tegur guru fisika keras begitu aku menubruknya ketika aku menerobos masuk kelas si Noni

"Maaf pa!"kataku cengar cengir

Pa Ridwan geleng geleng melihat kelakuanku

"Ikut gue Non!"kataku mencekal tangannya yang sedang mengambil tas ranselnya

"Ih pelan pelan,sakit No!"tolaknya berusaha melepas cekalan tanganku

Aku menolak dan semakin keras mencekal tangannya

"Gue mau pulang!"tolaknya

"Ya gue anter setelah kita ngomong!"kataku sambil menarik paksa tangannya

"Obi ... tolong gue!"serunya melihat Obi bergerak mendekat

"Sory ... gue ga mau cari ribut sama kampret"tolak Obi menjauh sambil menepuk pundakku

"Ga ada yang perduli kan?"

Dia cemberut

"Buruan!"kataku menarik lagi tangannya

"Lepasin ga!"perintahnya marah

"GA!! GA AKAN GUE LEPAS!!" bentakku

Dia menciut dan hampir menangis.Aku tak perduli,sudah cukup aku bersabar

"Tolong gue ..."desisnya ketika di koridor bertemu dengan Omen,guardian angelnya

"Udah turutin si kampret mau apa,kalo dia macam macam bilang gue!"kata Omen mengusap kepalanya lalu berlalu juga

"Ga akan ada yang nolong elo dari gue"kataku tersenyum penuh kemenangan

Dia makin merengut kesal

"Masuk! buruan!"perintahku mendorong tubuhnya yang dia buat kaku di depan pintu mobilku

"Ga mau"

"Mau gue paksa!"kataku mengancam

"Gue ga takut"katanya menantang

"Oh ga takut"bentakku lalu aku mencengkram kemeja seragamnya

"Mau apa lo!"katanya ketakutan juga

"Telanjangin elo lah,biar elo malu trus masuk mobil"kataku semakin mencengkram seragamnya

"STOP!! GUE MASUK!!"jeritnya menepis tanganku lalu masuk mobilku dan menutup pintunya dengan keras.Aku menggeleng melihat kelakuannya.

Aku menjalankan mobilku.Sepanjang perjalanan dia diam.Tapi saat menyadari bukan ke arah rumahnya dia protes

"Gue mau pulang!"jeritnya sambil memukuliki

Aku sempat hilang kendali mobilku dan dia menjerit kaget

"Liat kelakuan elo yang ga tenang! kita ampir celaka,ngerti ga sih lo!"bentakku

Dia akhirnya diam.Sampai rumahku dia menolak turun.

"Ayo!"

"Gue ga mau masuk kamar terkutuk lagi!"

Aku tertawa dengan perumpamaan yang dia buat

"Oya?? bukannya elo betah lama lama di situ

Dia berdecak sebal sambil merengut,"Gue bakal ngadu sama tante Inge kalo elo bawa perempuan ke kamar trus elo naina"ancamnya

Aku terbahak,"Ga takut gue,lagian nyokap gue ga bakal percaya,cewe yang pernah gue bawa ke kamar cuma elo,paling dia pikir kita yang naina"jawabku santai

"Ada bibi yang jadi saksi!"bantahnya

"Bibi kelar pake duit segepok,dia pasti bungkam"

Dia menggeram kesal,"Kenapa elo nyebelin banget sih!"

"Dari dulu,kok elo baru sadar.Malah elo kangenin trus setiap hari!"ledekku

Dia merona sesaat kemudian jutek lagi.Astaga gemes banget aku tuh

"Buruan turun,apa kita mesti naina dulu di sini,biar mama gue liat trus kita di kawinin!"ledekku

Dia melotot ke arahku,"ARGH!!"jeritnya sambil membuka pintu mobilku

Aku langsung mencekal tangannya lalu menyeretnya masuk.

di ruang tengah aku bertemu mama,"Jangan tanya dulu kenapa Mah,cewe keras kepala satu ini mesti di kasih pelajaran dulu biar ngerti.Kalo selesai nanti aku jelasin"

"Tante .... "katanya meminta bantuan

"Selesaiin dulu Queen,dia ga bakal berenti sebelum kamu dengar dia ngomong"kata mama

"See?? percuma elo ngelawan ga ada yang bisa bantu elo,buruan naik!"kataku menarik tangannya

Aku mendorongnya masuk kamar lalu mengunci pintu kamar.Kuncinya bahkan aku taro di saku celanaku

Dia mendengus kesal,"Mau lo apa sih?"

"Ngomong"kataku santai sambil membuka sepatuku

"Buka sepatu lo,karpet gue bisa kotor"perintahku

Dia tetep diam mematung di dekat pintu

"Buka gue bilang,atau gue maksa"ancamku

Akhirnya dia mau buka sepatunya,lalu melemparkannya ke arahku.

Aku tertawa,"Bagus,lebih baik elo luapin emosi lo dari pada elo diam,gue ga suka"kataku sambil menendang sepatunya ke sudut kamarku

Aku melangkah mendekatinya,dia reflek mundur,"Mau apa lo?"katanya panik

"Ngomong,kan tadi gue bilang"kataku sambil.menarik dia duduk di kasur

Dia melengos buang muka

"Jangan buang muka,tar di pungut gembel"ledekku

"Bukan urusan elo"

"Urusan guelah,kan gue ga bisa lihat muka elo yang cakep lagi"

"Receh"

Aku tertawa,"Astaga Non,dua minggu elo hindarin gue,elo ga tau gue ampir gila.Sadar ga sih lo ampir bikin gue gila"keluhku

"Liat muka gue kalo gue lagi ngomong"kataku sambil memutar kepalanya

Aku lihat dia menahan senyum sambil balik menatapku,"Nah gitu ketawa"kataku senang

"Mana ada gue ketawa"

"Astaga elo tuh ya"kataku gemas sambil mengacak rambutnya

"Rambut gue berantakan pea"

Aku tertawa sambil memutar tubuhnya agar menghadapku,"Ngomong kenapa elo ngehindarin gue?"kataku sambil memeluk pinggangnya

"Mana ada?"

"Oh ya,setiap pulang sekolah kabur,ga pernah ke kantin,kalo gue susul ke rumah elo ga ada atau pura pura tidur.Non kalo gue ga hormatin elo cewe dan masih perawan,udah gue dobrak tuh kamar elo dan gue perkosa"kataku kesal

"Coba aja"jawabnya cuek

"Yakin lo,mau gue perkosa.Sekarang juga bisa,kamar udah gue kunci"

"kaya berani aja"tantangnya

"Wah nantangin"kataku sambil mendorongnya ke kasur

Dia berontak saat aku menindihnya,dan aku langsung membekap mulutnya saat dia bersiap berteriak

"Elo yang minta,ga usah usaha teriak"kataku mulai mencium lehernya.Aku tau dia merinding.Tubuhnya merespon sentuhanku sampai dia berenti meronta.Ciumanku turun ke dadanya.Aku merebahkan kepalaku di bahunya.Aku melepaskan tanganku yanh membekap mulutnya,aku usap lengannya lembut

"Gue kangen elo Non"

"Gue hampir takut elo sama kaya yang lain,yang ga kuat sama kelakuan brengsek gue.Gue takut elo ga bisa nerima.Dua minggu yang sepi buat gue.Gue ga bisa dengar mulut cerewet elo,gue ga bisa liat muka kesal elo,gue ga bisa dengar rengekan manja elo.Bilang gue gila sampe bisa kangen sama elo kaya gini"

Noni bergerak untuk bergeser,"Tunggu begini aja dulu,5 menit aja.Gue kangen bangwt bau elo"pintaku.Dia mengelus punggungku lembut,aku memeluknya erat.Lama kami terdiam dalam keheningan.

"INO .... tangan gue kram"bisiknya

Aku bangkit sambil tertawa pelan,"Sory"bisikku lalu duduk

Noni ikutan duduk di sampingku,dia memelukku dari samping lalu menyamdarkan kepalanya di bahuku

"Maaf ya,gue juga kangen kok sama elo.Gue cuma butuh waktu buat nerima tambahan daftar kebrengsekan elo"

Aku tertawa,"Berat banget ya Non,buat dekat terus sama gue"tanyaku

"Berat banget No,elo tau kaya manggul se truk beras?"

"Kita baikan ya!"kataku sambil menyodorkan jari kelingkingku

"Ya ... Kita baikan"katanya sambil mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingkingku

Aku mencium dahinya sekilas,"Senangnya ternyata elo tahan banting juga"kataku

Dia melepaskan pelukannya,gantian aku yang memeluknya dari belakang

"Janji ya,apa pun yang elo pikirin elo ngomong sama gue,biar gue ngerti mau elo apa,biar gue ga berprasangka"katanya di balik punggung Noni

"Ya gue janji"bisiknya pelan

"Turun yuk No! ga enak sama tante,sangkain kita bis main kuda kudaan"godanya sambil melwpaskan pelukanku

Aku tertawa lalu mengacak rambutnya,"Tapi elo beneran ga marah lagi kan?"tanyaku

"Ga .... tapi setelah elo traktir gue ke gramed,sama makan bakso"cetusnya

Aku menghela nafas,"Baksonya okey,tapi gramednya elo sama Karin aja deh,gue kasih kartu ATM gue"tolakku

"Ya udah ... gue lanjut ngambek kalo gitu"katanya santai

Aku menggeram kesal,"Bisa banget lo nyiksa gue"cetusku

"Lah,trus elo ga nyiksa gue dari tadi.Biar seimbanglah"katanya santai

"Ya Noni bule,ayo buruan!"

"Ganti baju dulu sana! gue tunggu di bawah"

"Ga ... bareng,gue banyak bohong sama mama,bahaya kalo lo ngadu,tunggu gue ganti baju"perintahku

"Kamar mandi lo gantinya,jangan depan gue.Males aja liat elo naked lagi"

Aku tertawa.Aku menurut ganti baju di kamar mandi.Setelah rapi kami beriringan turun.

"Udah baikan kalian?"goda mamaku

Noni merona dan aku cengar cengir

"Abis Nino bandel tante"keluhnya

Mamaku tertawa,"Tante suka kamu bantu tante awasin Nino,kalo dia bolos pelajaran lagi kamu ngambek lagi ya,biar dia mikir dua kali buat bolos"cetus mamaku

Noni menatapku sambil cengar cengir,"Bolos pelajaran ya tan? Oya ... ya ...?"ledeknya ke arahku

Aku mengusap tengkukku grogi,"Ayo ah,Mah aku jalan dulu ya,anter Noni galak pulang dulu"kataku pamit mencium pipi mamaku

Noniku melakukan hal sama plus mencium tangan mamaku hormat.Kami langsung melangkah ke depan

"Bolos pelajaran? yang benar aja? kalo gara gara itu gue ngambek,elo bakal bangkrut karena mesti nyogok gue trus.Ga tau aja tante kalo anaknya seringan di kantin daripada di kelas"ledek si Noni

Aku tertawa,"Bawel!"desisku sambil mendorong tubuhnya masuk mobil tentu saja tanpa pemaksaan sekarang karena dia sudah ga ngambek lagi

Akhirnya setelah makan bakso,gantian aku yang di seret ke toko buku oleh si Noni

"Non nonton aja yuk! males ah ke toko buku!"

"Elo kalo di ajak main biar pinter kenapa nolak terus sih"

"Tetap aja otak gue ga bakal sepintar lo walaupun gue kemping di toko buku"

Dia ngakak,"Gemes ih!!"cetusnya sambil mencium pipiku

Ah mulai lagi godain aku malaikat cantik ini,"Non ya? Non! Besok besok aja,nonton aja yuk! kata elo kangen gue,tar kan elo bisa peluk peluk gue di bioskop"rayuku memohon

Dia menghentikan langkahnya lalu mengendua tubuhku,"Wangi! Ayo deh,sekali ini aja gue nurut ya!"katanya jutek

Aku tersenyum lebar,"Siap Goddess"jawabku semangat menariknya ke bioskop


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C25
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login