Kedua pria itu tidak mendengarkan Jean yang terus memohon. Mereka sudah seperti robot yang tidak memiliki belas kasihan. Imbalan uang yang cukup banyak sudah membutakan mereka.
Jean didudukkan secara kasar ke sebuah kursi kayu hingga punggungnya membentur sandaran kursi yang cukup keras. Kedua tangannya diikat dengan sangat erat pada kedua sisinya. Bahkan kakinya juga diikat.
"Tolong! Tolong!" Meski Jean tahu jika di pabrik tua itu tidak berpenghuni dan tidak ada orang lain yang bisa mendengarnya namun Jean berharap semoga saja ada keajaiban yang muncul.
"Berisik!" umpat pria berambut cepak. Ia kemudian meraba-raba saku celananya untuk menemukan sesuatu namun tidak ada. Sehingga dengan sangat kuat ia merobek baju yang dikenakan Jean.
"Arghh!" teriak Jean karena bagian dadanya yang kini sedikit terbuka.
Robekan baju itu digunakan oleh pria berambut cepak untuk mengikat mulut Jean agar tidak berisik.