Mendengar perkataan Claire membuat dada saya ingin meledak dengan emosi.
Vien telah menunggu saya!
Begitu Ace kembali, kami akan menjadi satu keluarga yang bahagia lagi!
Pikiran itu membawa air mata di mata saya dan senyum di bibir saya.
Saya mengangkat jari-jari saya dan membelai pipi merah muda Vien. Dia akan menjadi saudara perempuan yang luar biasa bagi Faith.
Mata saya berbalik ke Claire yang berdiri beberapa langkah dari tempat tidur. Dia tampak menatap Vien dengan rasa rindu di matanya.
Dia begitu tenggelam dalam pikirannya sendiri sampai dia tidak menyadari saya menatapnya dengan seksama.
Claire pasti sedang memikirkan anaknya. Dia belum memegang dia selama ini. Ace berusia sekitar sepuluh tahun ketika dia meninggalkannya karena ayahnya yang kasar. Sampai sekarang, Claire bahkan tidak bisa menyentuh anaknya sendiri. Situasi ini sulit baginya.