"Kamu kenapa?" Tanya Qiano sambil melirik Reina dengan panik.
Sekali lagi Reina tidak bisa menahan senyumannya saat melihat Qiano mengkhawatirkan nya.
"Ditanya kok senyum? " Tahta Qiano dengan bingung.
"Aku senyum karena merasa sangat senang. Aku tidak menyangka kalau yang menolongku adalah kamu." Jawab Reina sambil tersenyum malu.
Qiano langsung memalingkan wajahnya. Dalam hati ia merasa senang karena sudah bisa melepaskan Reina dari jeratan Virsen.
Walaupun begitu, Qiano tetap khawatir kalau Virsen masih akan melakukan hak yang berbahaya pada Reina.
Tepat saat itu, suara ponsel Qiano berbunyi, seketika itu Qiano mengerutkan keningnya melihat nomer yang tidak di kenal.
'Siapa yang menelpon ku tengah malam begini?' Batin Qiano
Reina pun heran melihat Qiano yang belum juga menerima panggilan itu.
"Kenapa tidak diangkat?" Tanya Reina.