Qiara berdiri dengan perasaan yang tidak enak. Setelah itu ia menoleh kearah Aurel sambil berkata, "Aku juga bingung kenapa hatiku terasa sakit dan gelisah. Sepertinya ini bukan tentang Pak Kevin atau rasa tidak enak terhadap yang lain."
"Mungkin itu perasaanmu saja. " Kata Aurel dengan santai.
Qiara tidak bisa tenang karena perasaan nya sungguh sangat tidak enak. Apalagi sekarang sudah malam dan harusnya dia sudah ada di rumah menemani Zio.
Tepat saat itu, ponselnya berbunyi dan itu dari Bibi Liu.
"Kakak Aurel, aku angkat telpon dulu!" Kata Qiara sambil menunjukkan ponselnya.
"Oke. " Aurel mengangguk tanpa mempertanyakan siapa yang menelpon Qiara.
Setelah itu Qiara segera menggeser icon berwarna hijau di ponselnya dengan sedikit gemetar.
"Halo ... " Sapa Qiara lebih dulu dengan suara pelan.
"Nyonya ... Tuan kecil menangis terus setelah dia bangun dari tidurnya. " Kata Bibi Liu dengan suara yang cemas.