"Argg ... "Suara ringisan gadis itu yang menahan sakit di tangan kanannya yang tergores pisau, terdengar memilukan di telinga Demian
Melihat kejadian itu, dengan gesit Demian berlari melindungi gadis itu.
"Rena, apa kamu baik-baik saja? " Tanya Demian ketika ia yakin kalau itu adalah Rena.
"Demian ....?" Rena terkejut melihat yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
"Pergilah biarkan mereka menjadi urusanku!" Seru Demian sebelum Rena menjawab pertanyaannya.
Rena menggeleng seraya berkata, "Aku tidak mau, karena aku tidak akan meninggalkanmu. "
"Baiklah tunggu aku dan menjauhlah!"ucap Demian seraya maju melawan tiga preman yang menatapnya dengan buas itu.
"Berapa lama aku harus menunggumu? "Teriak Rena.
"Aku hanya butuh beberapa detik untuk membereskan mereka! "Jawab Demian tanpa menoleh kepada Rena.
Rena mengangguk dan segera masuk ke mobilnya bersama sang supir. Ia menutup tangannya yang penuh darah dengan tisu.