Tidak Semua orang menyukai Irona. Walaupun gadis itu terbilang baik dan ramah, kadang ada saja segelintir manusia yang hatinya iri dan dengki.
"Kamu serius udah baikan?" tanya Aksa sedikit khawatir.
"Serius, Aksa. Aku baik-baik aja. Aku tadi cuman syok"
Irona terus meyakinkan Aksa. Ia tahu kalau Aksa adalah lelaki yang memiliki rasa empati yang tinggi.
"Yaudah. Tapi kalo kepala kamu pusing lagi, kamu bilang sama aku" ucap Aksa tegas.
Irona mengangguk, mengiyakan perintah Aksa.
Mereka berjalan beriringan keluar uks. Tidak sengaja di persimpangan jalan Irona melihat Eva yang melihat ke arahnya dengan tatapan dan ekspresi yang sulit dimengerti.
"Aksa. Itu Eva kenapa, ya?"
Aksa menoleh dan melihat gadis yang mencoba memisahkan mereka. Tapi ketika Aksa menoleh, gadis itu sudah tidak memperhatikan mereka lagi.
"Dia mencurigakan. Eva, lo nggak tahu siapa gue. Mari kita bermain-main," batin Aksa.