Runa dengan emosionalnya menjawab ibunya yang terus merongrong dia mengenai permasalahan hutang Bu Sayuki. "Yah, kalau begitu, biar saja rumah itu disita ataupun diambil rentenir."
-0-0—00—0-0-
Dua hari berikutnya, Bu Sayuki dan Tomoda sudah berada di Tokyo lagi. Mereka, ibu dan putra itu menaruh semua barang mereka ke apartemen Reiko yang ditinggali Runa.
"Bu, kau yakin pindah ke Tokyo?" tanya Runa sambil menatap kumpulan barang-barang ibu dan kakaknya.
"Tentu saja. Kita sudah tidak punya rumah, lalu harus bagaimana lagi? Tidur di tepi jalan? Tidur di kolong jembatan? Kau tega menginginkan ibu dan kakakmu melakukan itu? Kau tega melihat kami menjadi gembel sementara kau hidup bermewah-mewah di sini?"
"Bu, aku sama sekali tidak hidup bermewah-mewah. Kenapa kau selalu saja berpikiran begitu?" Raut wajah Runa menunjukkan keputusasaan mendengar tuduhan ibunya tiap saat mengenai hal itu.
yuk, yuk, support novel ini yak! plis beli gembok pake coin yak gaes, biar otor ini bs makan minimal 2x sehari dan bs terus berbakti ke mamak tercinta krn bokap dah ga ada :"))
dukung terus novel ini yak, masukin ke pustaka kalian en jgn lupa kasi voting Pe-eS juga biar ngangkat nih novel :"))
doain jg nih otor selalu sehat dan bs terus ngetik cerita utk kalian nikmati.
Love u all, readers! Kalian adl sumber harapan otor //eaakk...
- XOXO -