Aku pikir saat sampai di toilet, aku akan menemukan Drew sedang buang air kecil atau masuk ke dalam salah satu bilik, tapi ternyata pemikiranku salah besar karena kini yang kutemukan adalah pria itu yang sedang membungkuk di depan wastafel sambil mengeluarkan semua makanan di dalam perutnya. Ya, Drew sedang muntah tiada henti. Merasa kasihan melihatnya yang tampak menderita karena terus saja muntah sehingga makanan yang baru masuk ke purutnya kini memenuhi wastafel, aku pun membantunya dengan menepuk-nepuk punggungnya.
"Kau kenapa? Sakit?" tanyaku setelah dia akhirnya berhenti muntah.
Drew mengusap mulutnya yang basah setelah dia cuci dengan air, wajahnya tampak kelelahan, peluh memenuhi keningnya.
"Pantas saja kau tidak mau memakan masakan Lia sampai berbohong sudah membeli roti di kantin padahal tidak, ternyata rasa makanannya sangat luar biasa, aku sampai mual begini."