Hendrick begitu sibuk mempersiapkan pernikahannya bersama Sera. Walau ia tidak mencintainya, ia tahu bagaimana harus bertanggung jawab.
Sikapnya masih saja dingin pada Sera. Memang, sejak kehamilan itu, ia merasa masa depannya hilang. Keinginannya menyatakan cinta pada Mayleen memang berhasil, tapi ia tak bisa memilikinya.
Ada gerutuan, rutukan maupun sumpah serapah dari dirinya untuknya seorang diri. Jika saja ia bisa mengambil keputusan dengan memutuskan Sera lebih awal, atau setidaknya menyudahi hubungan tanpa status itu, maka kehamilan itu tidak akan terjadi.
Hendrick menatap dirinya di depan cermin ketika ia sedang mencoba pakaian pengantinnya. Jas formal dengan celana kain berwarna putih itu membuatnya jauh lebih dewasa.
Ia tak menyangka bahwa sebentar lagi, statusnya akan menjadi suami dan Ayah untuk seseorang.
"Kau kelihatan tampan, Nak," puji Rob yang tengah menemani putranya membeli dan mencoba pakaian untuk menikah.
"Thanks, Dad. Kau juga."