"Mau tidak mau, suka tidak suka, aku akan pergi dari tempat ini secepatnya."
"Max, memangnya sedikit pun tak pernah ada rasa belas di dalam diri mu untuk ku, ya? Kau bahkan tahu dengan pasti bagaimana kondisi mental ku saat harus di hadapkan lagi pada orang-orang busuk itu."
"Tapi, selamanya aku tak bisa terkurung dalam lingkup buatan mu, Le! Aku juga mempunyai kehidupan, dan tak hanya ada di sekitar mu saja."
"Jadi, di dekat ku kau merasa terkurung? Satu pekan lebih untuk memberikan ku perhatian, nyatanya kau tak benar-benar melakukannya dengan tulus?"
"Le..."
"Hikss... Sungguh, ku pikir setidaknya dengan hubungan persahabatan kita ini bisa menjadi alasan untuk mu berada di sisi ku. Ku pikir kau masih menjadikan diri ku sosok istimewa seperti dulu. Tapi melihat kenyataannya saat ini, sangat membuat perasaan ku tercabik, Max. Hikkss... Aku hancur, dan tanpa kepedulian mu lagi, bagaimana aku bisa terus menjalani kehidupan ku?"