Baixar aplicativo
1.88% Hikmah di balik Ujian / Chapter 5: Bab 5 Kesedihanku...

Capítulo 5: Bab 5 Kesedihanku...

Tapi betapa kagetnya aku ketika masuk ke dalam kamar Argya, aku sengaja tidak mengetuk pintu karena ingin memberi kejutan tapi malah aku yang terkejut, melihat kekasihku berduaan dengan perempuan dan sedang berciuman.

Kak Argya kaget melihat aku di depan kamarnya, "Hikmah.... " Aku berlari meninggalkan Asrama itu, Lilis mengejarku, "Hikmah mau kemana?"

"Aku mau pulang, Lis.."

"Selesaikan dulu masalahmu...

"Aku sudah melihat semuanya, Kak Argya sudah mempunyai kekasih lagi.. bahkan mereka sedang berciuman di kamar " aku menangis tak bisa membendung air mataku, Lilis memeluk tubuhku.

Kak Argya mendekatiku, "Maafkan aku... Aku telah melukai hatimu, Aku hanya merasa tidak pantas bersamamu.. apalagi ibumu kurang merestui hubungan kita."

"Sudahlah jangan beralasan, kenapa tidak dari awal saja kamu putuskan, jika alasanmu seperti itu, jangan sekarang disaat aku sudah sangat mencintaimu.. baru kamu memakai alasan itu.. mulai sekarang kita putus.. Aku tidak ada hubungan lagi denganmu... Silahkan lanjutkan lagi, kekasihmu menunggu di kamar. aku pamit... hiks...hiks..."

"Hikmah... maafkan aku... biar aku antar kamu pulang.."

"Tidak usah..." Akupun pergi meninggalkan Asrama dengan perasaan hancur.

"Kak Taufik aku pulang bareng Hikmah yah, jangan lupa nanti malem aku tunggu di rumah, jangan seperti si Argya Selingkuh... Awas !!! aku sunat lagi entar..." Kata Lilis Emosi sambil berlari mengejarku.

Di angkot aku menangis... Lilis mencoba menghiburku... "Sudah.. lebih baik ketahuan sekarang, daripada nanti setelah kamu menikah baru kelihatan belangnya, kamu bisa mencari Laki-laki yang lebih baik."kata Lilis.

Sesampainya di rumah bapak melihat wajahku yang sembab, "Kamu kenapa?

"Aku putus pak, sama kak Argya.. "

"Ooh, begitu, biarlah nanti akan ada penggantinya yang lebih baik, "Kata Bapakku menghiburku, Aku masuk ke dalam kamar dan menangis.

-----------

Setelah putus dari Kakak Argya, aku lebih aktif di kerohanian, untuk melupakan rasa sakit hatiku, aku juga aktif di ekstrakurikuler Pramuka. tidak peduli setiap pulang sore ibu selalu memarahi aku, karena banyaknya kegiatan aku di sekolah, aku disebut pembangkang karena tidak menuruti kemauan Ibuku, Bahkan aku membeli seragam panjang dan membeli kerudung aku mulai berjilbab dan ibuku memarahi aku.

Aku membeli seragam dari uang beasiswa ku, aku sengaja tidak memberikan uang beasiswa kepada Ibuku, aku belikan semua untuk keperluan sekolah ku dari mulai seragam kerudung aku juga membeli baju-baju panjang untuk sehari-hari, ibu menanyakan dari mana uang yang aku pakai untuk beli semua itu.

Aku hanya bilang aku menabung, aku tidak mengatakan kepada Ibuku bahwa aku mendapatkan Uang Beasiswa dari sekolah karena aku dapat rangking ke-1. Aku mendapatkan beasiswa sebesar 6 bulan SPP.

Aku benar-benar merasa bahagia bisa berjilbab meskipun penuh dengan hujatan-hujatan, dari kakakku ..Ibuku .. semua melarang, bahkan Kakak kedua aku memarahi aku, "Kamu nanti susah dapat pekerjaan kalau kamu pakai kerudung.."

"Tidak apa-apa Kak .. "kata aku.

"Kenapa sih kamu selalu melawan dan tidak menurut sama orang tua dan sama kakak kamu .."

"Aku mempunyai prinsip, hidupku sendiri biarlah aku yang menentukan jalan hidupku "Kataku dan aku ditampar oleh kakakku.. "Dasar kamu itu pembangkang ... " aku menangis sambil memegang pipiku yang ditampar oleh kakak perempuan keduaku. aku masuk kamar.

Keesokan harinya aku menceritakan semuanya kepada kakak Pembina aku di kerohanian, Mereka menghiburku.

"Itulah jalan jihad .. jika kita berada di jalan yang benar, banyak sekali ujian yang datang kamu lihat Rasulullah .. ujiannya lebih berat daripada kita, saat dia menegakkan Syariah Islam, bahkan Rasulullah dilempar kotoran tapi Rasulullah tidak pernah membalas nya, bahkan ada seorang pengemis yang selalu menghujat Rasulullah, Pengemis Buta itu selalu disuapi oleh Rasulullah, dia tidak balas memaki.. beliau tidak marah, malah membalas dengan kasih sayang .. aku menangis aku baru menyadari, ternyata untuk menjadi lebih baik itu butuh perjuangan.

"Terima kasih Kak .. kata-kata Kakak benar-benar menguatkan aku, dari sana Aku mempunyai pendirian yang semakin kuat, aku akan lebih memperdalam ilmu agama.. meskipun orang tua dan saudara-saudara melarangku, aku disebut terlalu fanatik oleh keluargaku, Padahal aku hanya menjalankan apa yang diperintahkan Tuhanku dalam Alquran, aku hanya melaksanakan perintahnya untuk memakai jilbab.

Ketika aku pulang dari sekolah setelah acara kerohanian, aku sudah bersiap untuk menerima omelan dari ibuku, sesampainya di rumah ibuku marah-marah... kamu lihat Kakakmu yang laki-laki saja, sepulang sekolah dia langsung bantu ibu, kamu lihat tuh kakakmu sedang mengupas kentang, Kamu perempuan malah pulang Magrib, ngapain saja ? buat apa kamu berkerudung tapi kelakuanmu seperti itu? tidak membantu ibumu!!!"

"Maafkan aku bu, ada kegiatan di sekolah..

"Ibu sudah bilang jangan ikut kegiatan kegiatan apapun... di sekolah cukup sekolah saja .. sehingga kamu bisa bantu ibumu .. Apakah kamu tidak berpikir untuk membayar SPP itu mahal, belum buat bayar praktek.

"Aku hanya tertunduk tidak membalas, karena jika aku membalas kata-kata Ibuku, pasti aku akan disebut pembangkang, aku masuk ke dalam kamar mengganti pakaianku, lalu membantu kakakku ... kakakku langsung berdiri "Nih selesaikan pekerjaannya... aku sudah capek dari tadi .. kakakku langsung pergi aku yang meneruskan pekerjaan Kakakku itu mengupas kentang, dan memotongnya lalu menggorengnya.

--------------

Hari ini aku minta ijin untuk ikut kemping kegiatan Ekskul Pramuka, Susah sekali ibuku memberikan ijin, "Bu semua siswa juga wajib ikut kemping, ini kegiatan Ekskul Pramuka, dengan berat hati ibu memberikan ijin, setelah menandatangani dan memberikan uang untuk kemping, aku berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah teman-teman sudah ribut membicarakan masalah kemping weekend nanti, "Kita berangkat sabtu pagi dan pulang minggu sore." kata Eva

"Jadi hanya menginap 1 malam saja yah, " kata ku.

"Iya, pasti seru acara disana, aku sudah tidak sabar, "Kata Susi.

"Kamu sudah di bagi tugas kelompok sus?"

"Sudah, aku kebagian bawa Panci dan termos"

"Kata Susi.

"Aku bawa tikar dan wajan, "Kataku.

"Makanan, obat-obatan, yang harus di bawa sudah kamu catat, Hikmah."

"Sudah.. Ayo kita pulang, kita harus mulai packing."

"Ayo.. Besok pagi jam 7.00 harus sudah kumpul di lapangan upacara."

"Yupz.. kamu bener Sus..."

Kami pun pulang, untuk mempersiapkan acara kemping ke Ranca Upas, Ciwidey bedok pagi.

*****

Subuh aku sudah bangun, mandi, sholat, sarapan, bawaanku banyak sehingga aku diantar bapakku ke sekolah, Bapak juga ngasih uang untuk bekalku, "Ini nak buat nambahin bekal,"

"Ga usah pak, ibu kan udah kasih tadi."

"Gapapa itukan dari ibumu... ini dari bapak."

"Makasih pak.." Aku cium tangan bapakku, saat berpamitan masuk ke gedung sekolahku. Aku membawa barang -barangku ke lapangan upacara, "

Ketika aku membawa semua barangku, aku di bantu kakak kelasku, untunglah kakak kelasku itu baik dia teman di kerohanian.


next chapter
Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C5
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login