Baixar aplicativo
6.41% Hikmah di balik Ujian / Chapter 17: Bab 17. Jangan pisahkan kembali

Capítulo 17: Bab 17. Jangan pisahkan kembali

Hikmah sangat bersedih berpisah dengan suami dan ketiga anaknya apalagi saat ini dia sedang mengandung anak ke empat.

Rizal mencoba mencari dan menghubungi Hikmah namun Hp istrinya itu tidak aktif. Rizalpun mulai mencari ke satu persatu teman Hikmah berharap bisa menemukannya.

Rizal pergi ke rumah Susi untuk mencari keberadaan istrinya ...

"Assalamualaikum ...

"Waalaikumsalam... iya sebentar "kata Susi yang heran dengan tamunya di luar yang terdengar tidak sabaran ... bertepatan dengan Susi membuka lebar pintunya ... Susi membulatkan matanya Sempurna ... sudah berdiri tepat dihadapannya Rizal ..

"Di mana Hikmah ? tanpa basa-basi Rizal langsung menanyakan tujuannya datang berkunjung...

"Aku nggak tahu di mana Hikmah...

"Bohong...

Susi membulatkan matanya ...karena saat itu tiba-tiba Rizal berteriak kepadanya...

"Kamu sahabatnya nggak mungkin kamu nggak tahu di mana Hikmah ....

"Ada apa sayang ... suami Susi langsung datang ke depan ... setelah mendengar suara teriakan laki-laki di luar ...

"Rizal ... Ada apa ini ? ada apa Susi ? "Tanya suaminya menarik pelan Susi agar istrinya itu berada di belakang tubuhnya ...

"Saya mau mencari Hikmah .. katakan sama saya di mana Hikmah sekarang?

Suami dari Susi menoleh kepalanya menatap Susi dengan tatapan meminta jawaban ... dia menggeleng kecil pertanda ia tidak ingin menjelaskan kepada Rizal di mana Hikmah berada ... walaupun ia tahu.

"Hikmah tidak ada di sini kamu bisa mencari ke tempat lain ...

"Saya sudah mencari Hikmah kemana-mana dan saya belum menemukannya... jadi katakan saja sekarang di mana Hikmah...

"Hikmah adalah sahabat saya .. kalaupun Aku tahu aku nggak akan pernah kasih tahu Dimana keberadaan Hikmah "Kata Susi..

"Apa maksud kamu?

"Kamu sudah menyakiti sahabatku.. Dia perempuan baik jadi nggak pantas kamu sakiti..

"Kami hanya mengalami salah paham... dan aku ingin menjelaskan hal yang sebenarnya kepada Hikmah....

"Aku kecewa sama kamu Rizal... Kamu membiarkan Hikmah dan bayi yang ada di dalam kandungan yang merasa sedih... karena semua ulah kamu...

"Apa kamu bilang? bayi ?

"Iya saat ini Ini Hikmah sedang mengandung anakmu yang ke 4...

--------

Rizal turun dari mobilnya... matanya memandang dengan fokus rumah yang terlihat di hadapannya... ia merasa jantungnya bertalu-talu di dalam dada ...rasanya takut dan khawatir .. ia masih belum bisa percaya Apakah yang dikatakan Susi...mengenai kontrakan kecil yang di sewa oleh Hikmah kedua kakinya melangkah maju mendekati kontrakan tersebut ...hatinya pasti sakit jika mengetahui fakta bahwa Hikmah memang tinggal di rumah kecil itu ..

Ia terus kepikiran kata-kata Susi Benarkah istrinya sedang hamil ? Benarkah di dalam perut istrinya adalah makhluk kecil di dalamnya ...

"tok tok tok ... Rizal mengetuk pintu tersebut memberanikan diri mencoba mendengar seksama suara di dalam rumah ... ternyata keadaannya sangat sunyi.

Assalamualaikum.. Hikmah.... kembali Rizal mengetuk pintu ... awalnya hanya iseng menarik gagang pintu tersebut ... Namun rupanya pintu yang tidak dikunci ... dengan mudah dibuka ...

"Hikmah ... Rizal masih bertahan di ambang pintu .. Ia hanya ragu... jika rumah itu tidak berisi Hikmah istrinya ... tapi melihat tas Hikmah di atas meja ... Rizal yakin itu tas Hikmah... Rizal pun berani masuk lebih dalam... ia mengambil tas hitam yang ada di meja tersebut... dan menemukan isinya ternyata benar isinya milik Hikmah..

"Sayang... kamu di mana ? Rizal mencoba mengedarkan pandangan ... setiap ruangan kecil tersebut karena tidak ada Hikmah... Rizalpun.. pergi ke dapur dan ke toilet... Begitu kaget melihat ke dalam toilet ia melihat tubuh istrinya tergeletak di lantai kamar mandi ...

Dengan paniknya Rizal langsung mendekat dan mengangkat kepala Hikmah dengan perlahan .. tangannya bergetar mencoba menyingkirkan rambut panjang istrinya untuk melihat wajah istrinya ...

"Sayang ...bangun ... tak terasa Rizal menitikkan air matanya ... ia semakin panik saat melihat kening Hikmah dan hidung Hikmah mengeluarkan darah segar ...

"Hikmah bangun sayang ... Rizal mencoba menghapus semua darah di wajah istrinya dengan lengan kemejanya... mendengar nafas Hikmah yang lemah ... Rizal semakin tidak bisa berpikir jantungnya seolah tidak memiliki detak yang ada kini hanyalah perasaan takut dan takut...

Dalam keadaan panik Setengah Mati ... Rizal langsung membopong tubuh Hikmah keluar dari dalam kamar mandi... dan langsung membawa tubuh Hikmah masuk ke dalam mobil .. saking paniknya Rizal lupa memasangkan kerudung untuk menutupi rambut istrinya ...

Tapi semua itu tidak lagi terpikir di kepalanya karena yang di pikirkan hanyalah Hikmah harus segera dibawa ke Rumah sakit.

Sesampainya di Rumah sakit... Rizal Langsung kembali membopong tubuh istrinya ke dalam Rumah sakit ..

"Dokter ... Suster ... tolong istri saya... keringat dan air mata sudah bercampur menjadi satu melengkapi ketakutan Rizal.. ia tidak bisa menghentikan air matanya dan merasakan takut ... perawat dan dokter yang ada di sana langsung mendorong brangkar ke dekat Rizal dan memindahkan tubuh Hikmah ke atas.. brangkar Rumah Sakit... seorang dokter dengan jas putih ...mengecek denyut nadi dan juga detak jantung Hikmah... untuk sesaat

"Bawa pasien ke UGD sekarang...

"Dokter... Rizal menahan lengan dokter yang baru Ingin menyusul masuk ke dalam ruang UGD... "Tolong istri saya .. suara Rizal bergetar dan air matanya menandakan tangis tanpa suara ... "Saya mohon... selamatkan istri saya ...

"Tenang Pak .. kami akan melakukan pemeriksaan terbaik untuk istri anda ...

"Di dalam perutnya.. di dalam perut istri saya ada makhluk kecil di sana... mohon bantu selamatkan mereka berdua ...dok... bantu selamatkan istri saya yang juga calon anak saya .. Rizal merasa nafasnya sesak tubuhnya bergetar takut... begitu menandakan bahwa ia tak ingin kehilangan.

Rizal menunggu di depan ruang UGD dengan perasaan tak bisa tenang, matanya menatap kosong lantai granit dibawah kakinya.. suara derap langkah berlari dari petugas medis nyaris membuat lupa caranya bernapas.. banyaknya panik takut jika saja ada sesuatu terjadi pada istrinya.. juga jabang bayi yang dikatakan ada di dalam rahim... Rizal belum mengetahui fakta yang sebenarnya.

Rizal menjambak rambutnya frustasi.. wajahnya sembab karena air mata .. sesekali rintihan melukis biru dari bibir Rizal

"Tolong istri saya... tolong .... istri saya ... selamatkan dia.. selamatkan juga anak dalam rahimnya ... Rizal terus memohon tanpa putus asa .. setiap Ada petugas medis yang keluar masuk ke dalam tempat Hikmah diperiksa ... putus asanya Rizal sampai tak sadar jika kemeja yang ia pakai juga dipenuhi darah... disekitar bagian dada ...

"Maaf... maafin Mas ... Rizal mendongak menatap ruang UGD dengan air mata tidak ada habis... "kamu nggak akan kenapa-napa kan sayang ...kamu nggak akan ninggalin aku kan ... kamu akan selalu ada disisiku... kepala Rizal kembali terjatuh dalam... kembali menyesali segala perbuatannya ... yang seolah tutup mata dan telinga dengan perasaan ... istrinya sendiri... walaupun nggak tahu bahwa semua yang terjadi adalah kesalahpahaman...

"Rizal ...suara panggilan dari sosok yang begitu ia kenal langsung membuat Rizal menoleh kepalanya... setiap berdiri di ambang pintu ... ibu dan ayah Hikmah yang hadir... Rizal langsung bersalaman kepada orang tuanya Hikmah... tangisnya langsung pecah detik itu juga .. saat dirinya berada di ruang UGD ... Rizal menyempatkan diri untuk menghubungi kedua orang tua Hikmah.

"Kenapa Hikmah bisa masuk ke Rumah sakit?

"Hikmah terjatuh di kamar mandi, saat dia lari dari rumah dan tinggal di kontrakan kecil..

"Mengapa bisa begitu...? "Tanya ibunya Hikmah.

"Ada kesalah fahaman diantara kami dan Hikmah lari dari rumah..

"Oooh begitu.. semoga saja Hikmah dan bayi nya tidak apa-apa..

Tidak berapa lama dokter keluar dari ruang IGD..

"Maaf pak.. seperti benturan yang terjadi cukup keras.. dan pendarahaan yang terjadi cukup hebat, sehingga kami tidak bisa menyelamatkan anak bapak.. maaf.. ibu sudah di Kuret dan masih belum sadarkan diri.. kalau sudah sadar nanti di pindahkan ke ruang perawatan.

"Baik dok... terimakasih... Ya Tuhan.. engkau berikan ujian yang berat kepada kami berdua.. "Kata Rizal sambil menangis tak kuasa membendung air matanya.

"Sabar nak ini semua ujian untuk kamu dan Hikmah.. semoga kalian berdua dapat melewati ini semua ...


next chapter
Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C17
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login