| Cukup sekian |
Setiap sepulang sekolah, kusempatkan waktu melewati jalan dekat rumah Hening. Berharap bisa melihatmu saja atau mungkin hanya sekedar saling menyapa. Walau sekali saja tidak pernah, tapi aku 'kan selalu lewat sana.
Say isn't it strange? ♪
Isn't it strange?♪
1 Tahun lamanya kami saling berpisah, melupakan sebuah kisah yang pernah ada. Tapi tidak mungkin benar-benar lupa untukku — Rega. Aku menginjakkan kakiku pada danau awal kalian bertemu. Menemani Lingga si penguasa danau rahasia. Semenjak Hening pergi, aku mencari-cari keberadaan danau ini, dengan bantuan mimpi-mimpi yang ditunjukkan jalan oleh Lingga. Di dekat gubuk jerami itu, aku membangun tenda biru di sebelahnya, memakirkan motorku di dekatnya.
I am still me♪
Bersama Lingga ku bernostalgia sambil menapaki pesisir danau. Saling merindukan Hening yang tak mungkin masih mengenal kami. Aku disini, meski tak selamanya tinggal, tapi aku kan tetap mampir kemari, dan mengobrol bersama Lingga. Topik pembicaraan kami tak jauh dari nostalgia masa-masa awal cerita, merajut kisah bersama hingga akhir perpisahan tiba.
"Reg, tiba-tiba kangen Hening"
"Sama"
"Kau sih gak kangen doang, tapi pake cinta kan ?,"— pipiku memerah seperti biasa.
[…]
You are still you♪
Tanpa sengaja, saat aku dalam perjalanan ingin menemui Lingga, di danau seperti biasanya. Pemberhentian jalan di perempatan lampu merah, aku bertemu dengannya —Hening— kami saling menyapa meski sebatas senyuman di wajah. Ia dibonceng temannya, sungkan bila hanya ingin mengajaknya saja untuk pergi ke danau mimpinya. Sepertinya dia benar-benar lupa.
In the same place♪
[…]
Isn't it strange♪
Tak menyangka aku bertemu dengan Rega, seorang teman lama yang selalu hadir di mimpiku semalaman. Mimpi tak beralasan, sangat membingungkan. Kenapa dia selalu hadir dalam mimpiku ? Dan siapa pria yang akrab di mimpiku tadi ? Aneh.
How people can change♪
[…]
| Terimakasih |
Back to this room, back to our roots♪
"Reg"
"Ha ?"
"Apa yang kau lakukan pas di kamar sendirian ?"
"Mendoakan kalian"
Pada akhirnya, hanya akulah yang tersisa. Pamit Lingga berterimakasih atas doa yang kukirim untuknya, untuk kalian berdua. Doa yang mengantarkannya pada gerbang swargaloka.
What did we lose? ♪
Tidak, aku tidak sedih atas kepergiannya, tak apa bila aku kembali bergelut dengan kesendirian. Tangisku terharu melihat Lingga sudah tak terjebak dalam keabadian. Dan Hening, senang bisa melihatnya lagi walau mungkin hanya sekali.
You look at me, I look at you♪
With nothing to say♪
Isn't it strange♪
Strange – Celeste
Selesai ~
— Novo capítulo em breve — Escreva uma avaliação