Ayah Penggemar Barang Rongsok
Pria itu selalu saja begitu, kerjaannya begadang sampai larut dan cuma memperbaiki barang rongsok yang bukan miliknya. Mendengar suaranya saja sudah bikin tidak tenang banyak orang, entah bagaimana, yang jelas suaranya cukup nyaring di dengar dari dalam rumah.
"pak sudah malam ini, cepatan masuk rumah, gak enak sama tetangga." kata ibuku.
Rumahku berada di pinggir jalan gang tidak terlalu lebar. Dalam rumah kami, tidak ada tempat buat menyimpan semua barang milik ayahku, tepatnya barang milik temannya.
Ibuku sering marah kepada ayah karena perbuatannya yang sering sekali tidak tidur. Tak jarang juga pada pagi hari terdengar celoteh yang kurang enak untuk didengar anak-anaknya sepertiku.
Tapi apa boleh buat, begitulah kebiasaan ayahku.
Dia memperbaiki becak motor milik teman-temannya. Bukan hanya satu-dua, melainkan ada 3 sampai lima becak yang berserakan di depan rumah kami.