Rani mengucapkan terima kasih saat sudah selesai makan malam. Tetapi ayah Mereka menghentikan nya dengan alasan sudah malam.
"Kau istirahat dulu sayang"
"Jangan panggil sayang" ketusku, masih belum terbiasa dengan panggilan itu.
Pria itu hanya tertawa dan meminta sekali lagi untuk rani tidur satu malam disana.
Rani hanya mengangguk dan ia juga tidak mau melewati gang gelap itu dimalam hari.
Seperti ada trauma berat yang ia tidak ketahui...."
"Rani tidur sama Nika ya"
ujar Nika ia tersenyum ramah.
Aku hanya tersenyum, dan Luci dan ayahnya juga tersenyum.
"boleh"
ujar mereka sekilas mereka menatap mata Nika dengan tajam.
Dan sedetik kemudian kembali ke kamar. Sebelum kekamar luci sempat sempat nya melambaikan tangan.
"Selamat tidur kak .."
"iya.."
Nika dan aku pun tertidur dikamar yang sama, sebelum tidur aku melihat kak Nika memandang dinding dinding Langit.
Dia tampak selalu khawatir padahal tidak ada apapun yang terjadi..."
Sekilas kudengar suara kak Nika, yang begitu kelam dan begitu misterius. Ditengah udara malam yang dingin..."
"Berhati hatilah...Rani.."
Dan Rani tertidur,..."
Rani mengerjapkan mata dan melihat sebuah baju lengkap di atas kasur.
kak Nika ternyata sudah menunggu di depan meja makan.
Rani dengan malas , segera ke sana untuk makan malam.
Pria itu tersenyum, ia baru ingat sama sekali tidak tau nama cowok itu.
Padahal ia yang pertama kali bertemu dengan Rani sejak kejadian handuk Tertukar itu. Tunggu darimana ia punya handuk dan kenapa itu bisa tertukar??
"Anu kamu..."
pria itu berhenti makan dan memandang rani dengan seksama...," ada apa Rani?"
"Itu aku belum tau namamu siapa ,"
tanya ku malu malu, dia pertama kali berbicara pada laki laki sejak di panti asuhan.
Luci dan Nika hanya berhenti makan dan memandang rani bergantian.
"Apa aku salah..??"
tanyaku heran.
"Bukan Rani "
sahut Nika kata katanya terdengar Ragu ragu membicarakan itu.
Ayah hanya mengambil nafas panjang dan memutuskan membicarakan nya.
"Aku sudah membeli surat adopsi , dan menyetujui nya maaf ya Rani"
"eh??"
"Panggil aku ayah saja, karena kita akan menjadi keluarga lagi..."
sahut ayah ia tersenyum penuh kerahasiaan.
"Keluarga, aku..??"
"Iya kau diadopsi Rani selamat"
seru Nika tetapi ucapan itu terasa memiliki arti yang lain. Yang membuat jantung ku tercabik cabik.
"Iya Luci akan mendapat mama lagi!!"
seru Luci melompat gembira.
"mama baru?"
ulangku, apa Luci sering diadopsi?
Ayah baru nya itu hanya menatap Rani kali ini dengan tatapan sinis seolah Rani telah memasuki hal yang tidak pernah ia masuki.
"Iya Luci banyak sekali punya mama yang baik, tetapi sayang nasib luci buruk ya"
gumam ayahnya nadanya perlahan sendu.
Aku merasa bersalah membicarakan ini pada mereka. Mungkin saja Keluarga nya ini memiliki masalah pada ingatan lamanya.
Tetapi semakin diingat , Rani semakin bingung akan identitas nya yang sebenarnya......"