Mendengar sang wali kelas menyebutkan namanya, dunia seakan berhenti berdetak bagi Felicia. Gadis itu berpikir jika kekasihnya itu akan mengungkapkan perasaannya di hadapannya mereka semua. Rasanya seperti akan ada sebuah ledakan hebat di dada gadis cantik yang mendadak pucat.
"Ada ... yang bisa saya bantu, Pak James." Dalam suaranya yang terbata-bata, memandang ke arah guru biologi yang juga menjadi wali kelasnya. Hanya degup jantung yang begitu terasa siap meledakkan dirinya. Felicia takut jika James akan membuka hubungan mereka di hadapan teman-temannya.
"Mengapa sejak tadi kamu hanya melamun saja? Majulah ke depan dan kerjakan soal-soal ini." James memberikan selembar kertas berisi soal-soal agar dikerjakan oleh kekasihnya. Dia tak ingin memperlihatkan perhatiannya yang berlebihan pada murid barunya itu.
Tanpa memberikan tanggapan atas perintah dari wali kelasnya, Felicia mengambil kertas itu lalu memperhatikan setiap soal satu persatu.