Acara peresmian dan juga pembukaan rumah sakit telah selesai. Semua tamu undangan telah pergi meninggalkan lokasi itu. James masih saja duduk terdiam sembari menatap beberapa hadiah yang secara khusus diberikan oleh keluarganya.
Sebuah ruangan yang cukup besar, dengan seorang sekretaris yang membantu beberapa pekerjaannya. James memang mendapatkan perhatian khusus dari keluarganya. Bahkan Jessica saja tak memiliki seorang sekretaris untuk membantu pekerjaannya.
"Bagaimana perasaanmu, James?" Secara mengejutkan, Alvaro sudah menerobos masuk ke ruangan itu tanpa mengetuk pintu. Lelaki itu sudah tak sabar ingin mendengar kesan pertama James duduk di kursi itu.
James tersenyum kecut pada kakak iparnya. Tak ada sedikit pun kebahagiaan di dalam hatinya. Sebuah senyuman terukir hanya sebagai lambang penghargaan atas kakak laki-laki dari istrinya itu.