"Kamarmu, Sayang!" James memperhatikan sekeliling dan memandang sebuah kamar yang didominasi oleh warna pink. Rasanya seperti sedang memasuki ke kamar seorang gadis remaja.
Oh ya ... Felicia memang seorang gadis remaja. Bahkan setelah menikah, dia masih saja gadis. James belum melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh seorang suami pada istrinya. Lelaki itu sedang berusaha untuk menepati sebuah janji yang diucapkannya pada Felix Angelo.
"Jika Mas James merasa tak nyaman di kamar aku, kita bisa tidur di kamar yang ada di bawah saja," tawar Felicia pada mantan guru wali kelasnya yang sekarang menjadi suaminya yang sah.
"Tak perlu, Sayang. Aku juga perlu mengenali segala tentang istri kecilku ini." James mencubit pipi Felicia penuh kelembutan lalu mengecup bibirnya yang begitu menggoda.