"Ada apa dengan kalian? Apakah harga diri kalian ternoda jika aku yang menjadi supir dalam perjalanan kali ini?" celetuk Felicia saat melihat respon ketiga lelaki itu. Dia tak mengerti, mengapa mereka tampak panik saat dirinya menawarkan diri untuk menjadi supir.
Alvaro tentu tak melupakan satu hal, dia pernah mendapatkan kabar dari ibunya jika Felicia telah menabrak trotoar jalan. Hal itu cukup membekas di dalam memorinya. Lelaki itu tak ingin mempertaruhkan keselamatan mereka pada seorang gadis yang terlalu sembrono.
"Daripada harus menjadikanmu sopir, lebih baik jadi istriku saja, Sayang," goda James pada calon istrinya. Dia tak akan membiarkan Felicia berusaha payah menjadi supir untuk mereka semua.
"Jangan menggodaku, Mas! Aku baik-baik saja jika harus mengemudi selama dua jam perjalanan. Apakah Kak Varo lupa jika aku pernah menjadi juara balap mobil?" Felicia mencoba mengingatkan hal itu pada kakaknya. Dia beranggapan jika Alvaro terlalu memandangnya sebelah mata.