"Terima kasih, Maya. Kamu telah menjadi sahabat yang baik buat anak Tante. Susul Feli sekarang, sebelum dia ngambek." Amelia mengulum sebuah senyuman hangat yang penuh arti. Entah mengapa, dia merasa jika Maya sangat menyayangi ank perempuannya.
Setelah berpamitan sebentar dengan Amelia, sahabat Felicia itu bergegas keluar menuju halaman depan. Tampak Felicia sudah duduk di kursi kemudi dan siap untuk langsung berangkat saat itu juga.
"Apa mama membicarakan aku?" tanya Felicia dalam wajah kesal. Bukan kesal terhadap sahabatnya, dia sangat kesal pada ibunya sendiri. Gadis itu merasa jika wanita yang telah melahirkannya itu terlalu baik kepada ayahnya. Meskipun cinta menjadi alasannya, bagi Felicia ... semua itu tampak berlebihan.