"Aska, ayo bangun sayang." ucap Karin mengusap lembut pipi Aska yang sedang tidur di lengannya.
"Bentar Rin, aku masih capek dan ngantuk." ucap Aska sambil meletakkan tangannya di atas perut Karin.
"Ini sudah pagi Ka, sangat bagus buat latihan lagi." ucap Karin lagi dengan sedikit mengguncang pundak Aska.
"Latihan lagi? semalam kamu sudah menyiksaku sayang? sekarang mau menyiksaku lagi?" ucap Aska sambil menatap wajah Karin yang mulai menatapnya tajam.
"Aska, aku hitung satu sampai tiga ya? kalau tidak bangun lihat saja!" ancam Karin yang masih rebahan di jadikan bantal oleh Aska.
"Ya Tuhan, lebih enak mana.. sakit tapi selalu di sayang sama istri, atau sehat tapi selalu di siksa dan di marahi istri." ucap Aska sambil membuka matanya.
Karin hanya tertawa kecil mendengar ucapan Aska, yang selalu membuatnya gemas.
"Ayolah sayang, kapan aku menyiksamu?" tanya Karin sambil membantu Aska untuk duduk bersandar.