Edo duduk dengan hati yang gelisah, sudah beberapa menit berlalu, namun Amirah belum juga mengatakan apapun selain menatapnya dengan pandangan yang begitu intens.
"Tante, apa bisa Tante mengatakannya sekarang?" ucap Edo dengan suara gugup.
"Panggillah aku Mommy Do, seperti Aska dan Karin memanggilku." ucap Amirah dengan senyuman.
Edo menatap Amirah, mencari kesungguhan di mata Amirah, nampak ada ketulusan dan kesungguhan di sana.
"Baiklah Tan, emm...Mommy." ucap Edo dengan terbata-bata.
"Mommy akan membicarakan apa denganku?" tanya Edo lagi mencoba sedikit tenang.
"Edo... sebelumnya Mommy sangat berterimakasih padamu, berkat tulang sumsum yang kamu berikan, Aska masih bisa bertahan sampai sekarang." ucap Amirah sambil menghela nafas panjang, sebelum melanjutkan ucapannya.
"Aku lakukan karena aku ingin Karin dan Aska bisa bersama dan bahagia...dan kalau boleh tahu, Mommy tahu dari mana?"
Malam kk,
Happy reading,...
Aku harus bilang apa ya kk,...hehehe
bingung juga mikirin Edo enaknya di apain
di matiin banyak yang ga rela,..
di hidupin berarti Aska bisa tanda tanya nanti jika sudah sehat,, bisa sayang atau malah kembali pada sonya, Krn jantungnya udah lain
ya sudah kk biar jadi PR buat aku ya,...
ntar di pikir sambil jalan ,
yang pasti cerita ini tidak akan panjang seperti punya bang Ardham,..
ttp beri vote, ulasan pd bang Aska y kk
luv u all