Mama menghela napas, melepas hand gloves, lalu beranjak menuju kran air, mencuci tangannya. Ia menyudahi kegiatan berkebun.
Setelah mengeringkan tangannya, mama merentang. Dan tanpa pikir panjang lagi aku menghambur ke pelukannya.
"Mama nggak senang kamu datang, tapi sangat senang kamu di sini. Seandainya boleh, mama ingin anak-anak mama semua berkumpul di rumah ini," ucapnya memeluk erat.
"Apa mama kesepian?"
"Nggak terlalu sih, kan masih ada papa."
Kami mengurai pelukan. "Ya tentu, papa kan belahan jiwa mama."
"Kalau salah satu dari kami pergi lebih dulu, rasa sepi pasti datang."
"Mama..."
"Sudah puluhan tahun kami hidup bersama, membesarkan kalian, mungkin ini saat bagi kami untuk bersantai tanpa harus pusing menghadapi kenakalan kalian lagi." Mama terkekeh. Aku melingkari lengannya dan masuk ke dalam rumah.
"Meskipun begitu, mama kadang kangen dengan masa kecil kalian, keributan kalian, dan celotehan kalian."