Dari pagi di sini sudah hujan. Jam segini juga masih hujan. Tarik selimut lagi deh.
Eh, Jangan.... tugas negara menanti.
Yang malas ke mana-mana bisa baca Emergency Marriage bari rebahan.
__________________
REA
Satria menangkap tanganku dan membawanya ke bibir untuk dia cium. Tidak hanya sekali. Dia mencium telapak hingga punggung tanganku, dan menyusur ke pergelangan tangan hingga lengan. Dia cium dan sentuh penuh kelembutan.
"Bang...," aku menelan ludah. Gila sih, disentuh gini aja, aku sudah kesetrum.
"Sstt..., Jangan protes, aku lagi kangen sama kamu."
Siapa yang mau protes? Apa dia nggak tahu kalau sekarang aku lagi menahan geli?
"Bang, gimana kerjaan kamu?" Aku mencoba mengalihkan diri agar nggak terlalu deg-degan.
"Saat di rumah kayak gini, aku nggak mau bahas kerjaan, Sayang."
"Aku hanya ing--"