Kilas balik.
Setelah Lin qi dan lu nie meninggalkan guild petualang seorang pria baru baya yang nafasnya terengah-engah masuk kedalam ruangan itu pria itu adalah zung xi. Ia pun bertanya kepada wanita yang menjaga guild petualang, "Apakah kau melihat pemuda laki yang umurnya sekitar 17 tahun dan seorang wanita yang mengenakan armor emas." Ya di lihat dari wajah zung xi saat ini dia terlihat sangat cemas.
"Kau terlambat 2 jam paman mereka sekarang berada di gurun pasir untuk menuntaskan misi," ucap lean yang menjawab dengan penuh kesopanan seperti orang yang sudah berpengalaman didalam dunia kerja.
"Terimakasih aku pergi dulu ya," zung Xi pun melangkahkan kakinya dengan cepat ke arah luar. "Kenapa kalian sangat bodoh aku tahu kalian sangat kuat, tetapi tempat itu sangat berbahaya," gumanya yang saat itu terlihat sedang memikirkan hal yang membuatnya kawatir.
Ia pun menuju bangunan besar yang menyediakan balon udara, setelah sampai di tempat itu, dengan nafas terengah-engah ia masuk kedalam ruangan itu dan setelah nafasnya menjadi tenang ia menghampiri segerombolan pria yang sedang memperbaiki balon udara,"Aku butuh bantuan kalian untuk mencari seseorang di gurun pasir sebelah sebelah Utara berapa pun biayanya akan ku bayar," ucap zung Xi sambil menekuk lututnya.
"Kau tidak usah memohon seperti itu, Karena kami akan membantu mu pahlawan kota," ucap salah satu pemuda yang sepertinya sangat mengetahui tentang zung xi di masa lalu.
"Ayo kita segera bergegas ke sana," ucap zung Xi yang semakin tak sabar. Sepuluh keru dan zung xi pun masuk kedalam balon udara.
Selang beberapa jam mereka sampai di gurun pasir.dan langit yang awalnya bersinar terang berubah menjadi kuning ke ornenan Akan tetapi mereka belum menemukan satu pun jejak Lin qi dan lu nie sehingga membuat zung xi putus asa.
Dalam rasa putus asa yang begitu besar yang melimpah ruah, tiba tiba lingkaran berwarna biru yang berbentuk seperti menara muncul tepat di bawah balon udara sehingga kepanikan menyerang mereka semua, "apa itu," ucap pemuda yang menunjuk lingkaran.
"Mungkinkah ini lingkaran dungeon," batin zung xi yang memandangi lingkaran itu sampai sampai ia lupa bernafas seketika dadanya sesak, di saat yang sama muncul kedua pemuda yang sedang terkapar lemas di tengah cahay biru itu.
seketika zung xi berteriak, "Cepat turunkan balon ini," satu pemuda pun menurun kan besi yang beratnya sekitar 50 kg sehingga menyebabkan balon udara itu turun perlahan, semua orang pun segera melompat dan membantu kedua pemuda yang terkapar lemas itu.
Dan selang beberapa saat lin qi dan lu nie sudah berada di dalam balon udara.
Zung Xi pun bertanya apa yang telah terjadi kepada ke dua pemuda itu, dengan suara yang hampir tak bersisa Lin qi pun bersiap untuk menceritakan semuanya ke pada zung Xi ia pun mulai berusaha untuk berdiri di saat Lin qi mengalami kesulitan semua orang pun membantunya, dengan wajah yang mengarah ke Lin qi peria paruh baya itu mulai duduk yang di ikuti oleh semua orang yang ada di sana semuanya sangat fokus saat mendengar cerita Lin qi saat itu.
Setelah zung xi mendengar cerita yang di keluarkan oleh lin qi ia pun berkata, "Ternyata itu yang menyebabkan para petualang menghilang pantas saja jasad mereka tak pernah terlihat." Akhirnya ia berhasil memecahkan satu misteri.
Tak lama kemudian mereka sampai di kota yang ramai perlap perlip lampu menyinari seluruh penjuru kota pemandangan itu tak kalah indah dari hutan belantara, ke dua pemuda yang terkapar lemas itu pun sudah merasa baikan.
"Kalau begitu kami pergi dulu ya," ucap Lin qi, mereka pun melangkah kan kaki menuju ke penginapan dengan luka gores yang sedikit tersentuh saja bisa mengeluarkan cairan merah, saat itu mereka saling memapah agar sampai ke tempat yang akan mereka tuju.
"Akhirnya selesai juga ya, pertempuran tadi sangat hebat dan juga menyenangkan oh iya sebelumnya aku tidak pernah merasa bahagia seperti ini, soalnya hanya kau lah yang pertama kali menghawatirkan ku seperti tadi," ucap lu nie.
Mendengar ucapan lu nie barusan ia pun memukul kepala lu nie dengan pelan, "Kau bilang menyenangkan, aku sangat kahwatir bodoh." Seketika teriakan terdengar dari mulut lu nie dia merasa kesakitan karena di pukul oleh Lin qi, melihat kejadian itu Lin qi pun meminta maaf.
Di saat mereka akan melangkahkan kaki Tiba tiba tubuh lu nie terjatuh, dengan siagap Lin qi menangkap gadis cantik itu. "Kalau tidak kuat berjalan sini biar aku gendong," ucap Lin qi ia pun menggakat tubuh lu nie dengan kedua tangannya.
"Ternyata orang ini sangat perhatian juga ya, ku kira dia hanya pemuda yang hanya mementingkan diri nya sendiri," batin lu nie yang terus memandangi wajah Lin qi.
Seketika bibirnya membentuk garis bulan sabit di tambah jantung nya mengeluarkan suara yang sangat cepat ia pun berusaha mengontrolnya akan tetapi ia tidak berhasil melakukannya.
Selang beberapa menit Mereka sampai di tempat penginapan, Lin qi pun membawa tubuh lu nie ke kamar di saat ia akan meletakkan tubuh lu nie ke ranjang, secara tidak sengaja tangan milik lu nie menarik baju pria itu sehingga menyebabkan tubuhnya tertimpa tubuh kekar dari pemuda laki laki itu, bola kecil berwarna putih yang di tengahnya milik warna hitam milik kedua orang itu pun saling menatap singgah menyebabkan pipi mereka memerah.
Dan pada waktu yang sama jantung kedua pemuda itu berdetak kencang, kedua pemuda itu pun saling menyatukankan wajah bagian bawah yang bisa mengeluarkan suara, Akan tetapi kedua pemuda itu menyadari bahwa apa yang di lakukan barusan itu adalah perbuatan yang salah, Lin qi pun segera berdiri lalu melangkah kan kakinya ke arah keluar "Dasar bodoh kenapa aku melakukan hal itu," Lin qi berkata sambil menapar wajahnya dengan keras.
Di sisi lain lu nie menutup wajahnya dengan kain yang menghangatkan tubuh, "Kenapa aku tadi melakukan hal itu, dan kenapa dada ku sekarang semakin sesak? Dan apa ini kenapa rasanya tubuh ku semakin terbakar." Ucap nya.
Selang beberapa menit Lin qi masuk ke dalam lagi, ia pun langsung meletakkan tubuhnya ke kasur, di saat malam yang sangat sunyi dan di dalam ruangan yang sepit kedua pemuda yang sedang jatuh cinta itu tidak bisa tidur, rasa penasaran untuk saling melihat tak dapat mereka tahan.
Dengan serempak kedua pemuda itu mengarah kan kepalanya untuk saling melihat sehingga menyebabkan bola kecil berbentuk bulat itu saling berhadapan ke dua kali nya, akan tetapi kedua pemuda itu langsung memalingkan wajahnya masing masing, "Kenapa di belum tidur sih padahal aku ingin melihat wajahnya yang sedang tertidur pulas," entah kenapa isi batin kedua pemuda itu sama, seakan akan mereka saling memahami.