Capítulo 105: Menjenguk Nia (2)

"Heh bengong mulu. Nanti beneran kesambet gimana?"

Suara Nia membuyarkan lamunan Kevin, ia menoleh pada sosok bidadari yang membawa segelas sirup berwarna jingga dan setoples biskuit. Kevin jadi lapar melihat makanan kering yang manis itu.

"Gak usah repot-repot. Aku gak haus kok." Semua orang tahu itu hanya basa-basi, tapi Nia malah berbalik membawa minuman itu ke dapur.

"Eh. Gak. Aku haus. Kamu mah gak peka." Kevin merajuk dengan mengerucutkan bibir. Untung saja gadis tinggi itu tak jadi membuang sirup jeruk, mubazir jika minuman asam manis itu dibuang.

"Kamu bilang gak haus. Makanya gak usah basa-basi. Kalo haus bilang. Kalo gak bilang." Kevin meringis, ia jadi tahu Nia tak suka basa-basi. Memang sih salah satu budaya Indonesia itu cukup mengganggu. Lebih bagus bicara pada intinya. Karena kalo lawan bicara tak paham, akan membuat masalah baru.