Resepsi pernikahanku dengan Ali dilakukan dengan pesta besar-besaran di ballromm hotel paling mewah di kota kami. Meski sebenarnya aku tidak suka karena kau merasa tidak nyaman berdiri di depan banyak orang, aku tidak bisa menolak keinginan papa dan mama Ali. Sebagai orang yang terpandang mereka memang sengaja menggelar pesta ini dengan luar biasa. Entah berapa undangan yang disebar, kata Ali sih di atas dua ribu undangan yang disebar kepada para pejabat, kolega dan sahabat papa dan mama, Kak Alfa dan Ali dan entah siapa lagi.
Aku dan Ali berdiri di depan kursi pelaminan kami, rasanya kakiku sudah pegal karena sedari tadi bediri menyalami para tamu yang hadir. Aku tak menyangka ternyata banyak sekali tamu undangan yang hadir hari ini dan aku hanya mengenali beberapa diantara mereka dan mereka adalah kerabatku dan orang-orang yan bekerja di klinik tempatku bekerja. Sebagian besar yang tak kukenal adalah para kolega ayah dan ibu, Kak Alfa dan Ali dan juga teman-teman kuliah Alya.