Aku menatap sekitar, rasanya enggan meninggalkan tempat ini karena begitu cantik, menimbulkan rasa damai tentram. Suara gemericik air berpadu dengan suara binatang membuat harmoni yang sangat indah.
Aku berjalan menuju Ali, melihatnya tersenyum membuat dadaku kembali berdesir. Aku segera duduk di belangnya.
"Katanya mau survei lokasi, lokasi buat apa?"
Ali menghela nafas kemudian menatapku dan menjawab dengan cuek menjawab. "Prewed."
"Prewed?" Aku menghela nafas panjang sambil memegangi dadaku yang berdebar semakin cepat.
"Rekomended!" Aku berusaha menutupi kegugupanku. "Aku akan kirim foto-foto tempat ini ke Harsya. Kalau dia setuju, aku akan melakukan sesi foto prewed sini?"
Ban motor yang kami tunggangi tampaknya menabrak sebuah batu. kecil yang membuat motor agak oleng. Refleks aku segera memeluk Ali karena jalanan yang kami lewati mulai menurun dengan tajam. Detak jantungku berpacu dengan detak jantung Ali saat aku memeluknya.