Fruit 437: Gundah Akan Kepahitan
Pagi harinya, Andrea terbangun dengan keheranan. Vaginanya basah. Ia tau semalam ia onani untuk Dante. Tapi ia mencium aroma yang ia yakini bukan miliknya.
Bagaimana bisa?!
Kernyitkan dahi, Andrea bangun dari tempat tidur. Untung saja sang anak belum terbangun. Mungkin saking lelahnya setelah bermain dengan mainan baru semalam.
Andrea membasuh kewanitaan dia di toilet, lalu kembali ke kamar untuk mengganti seprei. Andrea masih heran atas cairan asing yang keluar dari vaginanya.
'Kayaknya semalem sih gue mimpi anuan ama Dante. Apa bisa jadi nyata, yak?' batinnya masih bingung. 'Ntar coba gue tanyain ke Soth'.
Berangkat ke kantor meski badan terasa remuk bagai disetubuhi semalaman (dan itu memang benar, meski Andrea tak tau), ia melangkah lemas ke mejanya.
"Andrea, kau dipanggil Tanaka-san di ruangannya." Handa-san menghampiri meja Andrea.