Ditengah gelapnya malam menyelimuti stadium, Oberon kini sedang menyamar sebagai seorang perempuan dihadapan
Spirits tersebut, yakni Izayoi Miku codename: Diva
Melihat ada kaleng dihadapannya, ia dengan sengaja menyenggolnya untuk membuat suara agar ia menyadari kehadirannya.
"hee... Kedengarannya ada orang disini, apa kamu bisa tunjukan dirimu? "
Miku terus melihat sekelilingnya dengan kebingungan dari mana suara itu berasal
"Halo... Bisa kamu tunjukan dirimu?"
Kemudian Oberon menunjukan dirinya dari balik bayang-bayang. Awalnya Miku menatap sinis keberadaannya tapi saat ia membuka tudung kepalanya terlihat rambut panjang kuncir kuda terurai mengenai bahunya
"ara... Rupanya ada tamu, halo... "
Tanpa bicara sama sekali, Oberon hanya bisa melambaikan tangannya tanpa bersuara
Melihat perilakunya membuat Miku menjadi kebingungan karena dia tidak membalas perkataanya
"kamu kenapa tidak membalas ucapanku? "
Miku dengan perlahan menghampirinya lalu memiringkan tubuhnya ketika sudah begitu dekat disampingnya
"apa kamu sedang sakit"
Lalu Oberon segera mengeluarkan catatan kecil dari sakunya kemudian menuliskan sesuatu kepadanya
'ya... Aku tidak bisa berbicara sejak aku kecil'
Lalu ia membuka lembaran halaman selanjutnya
'jadi aku selalu memakai cara ini untuk berkomunikasi'
Melihat tulisan tersebut membuat Miku menjadi iba kepadanya
"begitu, kasian sekali... "
Oberon pun memasang pose kasihan dihadapannya dengan melemaskan tubuhnya serta menundukan kepala kebawah.
"ngomong-ngomong kamu sedang apa disini? " tanya Miku.
Disini Kotori dan yang lain memantau Oberon dari balik monitor panik karena ia lupa memberikan income untuk berbicara dengannya dari jauh dan baru mengingatnya ditengah-tengah mereka mengobrol
"gawat!! Kita lupa memberikan itu kepadanya! " seruan Kotori.
Jadinya mereka tidak tau apa yang dikatakan oleh Oberon meskipun hanya bisa melihat dari reaksi dari Miku.
'aku sedang mengambil barangku yang tertinggal, saat ada gempa ruang tadi aku bersembunyi dibelakang panggung'
"ah begitu... Oh ya namaku Izayoi Miku salam kenal ya!" balas Miku dengan senyuman yang ceria sembari mengulurkan tangannya
Lalu Oberon pun menjabat tangan tersebut sesaat lalu menuliskan balasan kepadanya
'Tcih! salam kenal katanya. Kalo aku datang seperti Shido dianimenya aku sudah diserang layaknya hewan buruan. Dasar Spirits Belok' ucap dalam hatinya
'ya salam kenal, namaku Luciana salam kenal :)' balas Oberon dengan emot senyum dikertasnya
"ahh lucunya!... Rasanya ingin sekali kubawa pulang! " teriak Miku sampai sampai memeluk dirinya dengan erat
Sementara itu Oberon yang sedang dipeluk
'awas hati hati Oberon jangan sampai tonjolan dibawah terkena kalau sampai kena mati gua' ucapnya dengan keringat dingin
Dan untungnya Miku langsung segera melepaskan pelukannya dan berkata "ah maaf maaf, aku langsung memelukmu tiba tiba"
Oberon membalasnya dengan menggelengkan kepalanya
Sementara itu pasukan AST dengan Origami didalamnya mulai terbang dengan kecepatan 80km/h sampai terdengar suara mesin jetpacknya dengan begitu jelas
"wah-wah sepertinya sepertinya aku kedatangan banyak sekali tamu, Lucia sebaiknya kamu sembunyi, setelah itu mari kita lanjutkan bicara kita"
Oberon pun segera menganggukkan kepalanya dan pergi begitu saja dari atas panggung
"teleport sekarang!" seruannya Oberon yang sudah masuk ke dalam koridor stadium
Lalu Oberon pun diteleport kembali ke pesawat Fraxinus
"gimana perkembangan hatinya? Apa naik? Atau justru malah turun? " tanya Oberon kepada Kotori setelah selesai diteleportkan
"tidak justru perlahan lahan mulai naik, sepertinya rencanamu bagus juga ya. Jadi kau tau harus apa'kan shido? "
Kotori mulai tersenyum licik menatapi kakaknya yang berada di sisi kirinya, sedangkan Shido hanya bisa menelan air ludahnya sendiri ketika mendengarnya.
***
Keesokan harinya ada pengumuman sekolah dimana Sekolah Raizen akan mengikuti perlombaan antar sekolah di distrik Asakusa dan untuk yang mewakili sekolah akan divoting melalui para siswa dan siswi sekolah. Diantara yang terpilih ialah Shido, Oberon, Tohka, Origami, Kaguya, dan Yuzuru.
"sial kenapa bisa bisanya aku ikut campur dalam acara sekolah ini" ucap Oberon ditengah tengah kerumunan
"ah jangan begitu Oberon, aku tau kamu pasti akan populer saat diperlombaan band sekolah nanti" ucap salah satu siswi disebelahnya
'emang pada dasarnya tai semua kalian, ya untungnya saat dikehidupan sebelumnya aku ahli bermain alat musik saat masih SMA.'
"baiklah kurasa itu saja dan kita kedatang wakil siswi dari sekolah lain, dipersilahkan naik Izayoi Miku" ucap kepsek
Semua pandangan langsung tertuju kepadanya sesosok gadis remaja yang cantik dan juga imut, matanya seperti boneka serta rambutnya berwarna biru pucat.
"hallo semuanya! ~ namaku Izayoi Miku, sebelum itu aku ingin mengucapkan terima kasih-"
Tanpa basa basi Oberon segera pergi meninggalkan Aula dan pergi begitu saja dan hal itu dilirik oleh Miku sesaat karena baru pertama kalinya ia melihat seorang pria yang mengabaikannya begitu saja.
Lalu Oberon pun segera menelpon Wesscot segera tentang apa yang akan terjadi selanjutnya "selamat siang, wesscot ini aku Jester. "
Mendengar suara tersebut Wesscot disini cukup heran karena tidak biasanya Jester menelpon lebih dulu
"3 hari lagi akan ada acara antar sekolah, dan para Spirit akan berkumpul disana "
Wesscot benar benar terkesan dengan segala analisisnya yang dilakukan Oberon karena tidak sia sia dia membiarkannya untuk sekolah menjadi anak SMA disana.
"menarik, kalau begitu akan ku kirim-"
"tidak usah"
Disini Oberon langsung menyela perkataan tersebut dengan tegas "oh ya tak biasanya, baiklah aku akan mengirimkan 1 kamera pengawas saja. Aku mau tau kejutan seperti apa yang akan kau tunjukkan padaku"
"baiklah hanya itu saja, ngomong-ngomong titipkan salamku pada Ellen, semoga kakinya cepat sembuh"
Tanpa diketahui,sepanjang Oberon bercakap dengan wesscot, Ellen berada disampingnya dan telpon tersebut menggunakan speaker.
"bajingan awas saja kau bocah sial-"
Tuutt... Tuuttt... Tuuttt...
Oberon langsung mematikannya karena tidak mau mendengar ocehan gadis bodoh yang jatuh kelubang galian 3 siswi disekolahnya.
Baru saja hendak pergi ke kantin, Ia langsung didatangi oleh Miku beserta para boneka bonekanya alias gadis gadisnya
"tunggu! kau yang disana"
Disini Oberon segera menghela napas tanpa berbalik sekalipun "hahhh... Ada apa sih? Ganggu orang aja"
"apakah sopan jika kau menjawab pertanyaan seseorang tanpa melihat wajahnya? "
Ekspresi Oberon disini mulai tersenyum licik dan berkata "ya... Tentu ,itu berlaku untukmu, gadis yang memandang buruk pria dan menganggap gadis lain adalah bonekanya, Miku. Tidak Diva"
Disini Miku cukup terkesan karena tau tentang dirinya "heee... Menarik sekali, rupanya kau tau juga tentangku"
"aroma Spiritsmu terlalu kentara, ditambah astral dressmu dengan bunga itu" jawab Oberon
Disini Miku mulai menatap sinis Oberon dan tanpa bergeming sedikit pun "jadi kau!! "
"ya... Kau sudah melihatnya kemarin'kan adikku? "
Pikiran Miku disini berpaling disaat ia bertemu dengan luciana untuk pertama kalinya
"jika kau berani menyentuh dia lagi..."
Seketika Aura serta atmosfer disekitar berubah menjadi dingin dan sangat mencekam
"akan kubunuh kau! "seruannya dengan nada yang mengintimidasi sampai mengaktifkan Mystic Eyenya
Lalu Oberon segera pergi meninggalkan mereka dan menutup kembali Mystic Eyenya.
Sekarang Miku sedang memegang lehernya seakan akan ia merasa ada sebuah pisau yang sudah ada didekat lehernya.
"nona... Aku takut" ucap salah satu gadis
"ya... Aku juga tau, orang ini bukan manusia biasa"
-To Be Continued-