Baixar aplicativo
66.66% dark blood / Chapter 2: arti sebuah pengorbanan

Capítulo 2: arti sebuah pengorbanan

BAB 2 ARTI SEBUAH PENGORBANAN

Sudah bertahun-tahun aku dan zuko hidup bersama-sama namun kami tetap hanya ingin hidup berdua saja tanpa perlu adanya seorang anak. Aku sudah mulai sembuh dari trauma yang aku alami, trauma yang membuatku harus selalu melihat kengerian dan ketakutan yang teramat sangat, namun semua itu perlahan-lahan menghilang karena zuko mengobatiku dengan kasih dan sayang hingga akhirnya sekarang aku benar-benar lupa akan rey pria brengsek yang berusaha untuk memisahkan aku dari zuko dan dia juga pria kasar yang selalu bermimpi untuk memiliki ku namun dia tidak akan pernah mendapatkan apapun yang ia ingin kan. Hingga akhirnya aku mengetahui bahwa zuko sudah membunuhnya karena menurut zuko, rey terlalu berbahaya untuk ku dan zuko.

Setelah kejadian itu aku dan zuko memutuskan untuk pindah rumah lagi dan begitu juga dengan perusahaan yang tengah di kelola zuko di kelolah oleh orang kepercayaannya. Namun aku cukup menyesal karena kehadiran ku zuko harus berpindah-pindah namun zuko tidak pernah terlihat mengeluh bahkan dia justru terlihat sangat bahagia akan tetapi terkadang aku ingin meminta maaf padanya karena ku hidup mu seperti ini maaf karena aku selalu menjadi beban di hidup mu jika suatu saat nanti aku di minta untuk mengorbankan sesuatu untuk mu maka dengan senang hati akan ku lakukan.

Hari ini zuko tidak dapat menemaniku untuk pergi jalan-jalan di kota karena ada beberapa dokumen yang harus di urusnya namun semua itu bukan masalah untuk ku hingga akhirnya aku pergi ke sebuah supermarket di sana sangat ramai dengan manusia akan tetapi karena instingku sudah membaik jadi aku dapat mengendalikan naluri vampire ku, ketika aku tengah asyik memilih beberapa jenis sayur dan buah tiba-tiba saja ada seseorang yang memegang pundak ku dan memanggi ku "rena" dengan perasaan kaget dan ketakutan aku melihat siapa yang memanggilku dengan nama itu hingga akhir nya aku melihat seoran pria yang terlihat lebih tua dari ku namun sebenarnya dia se usia dengan ku. Dia memanggil nama lama ku namun aku hanya mengatakan namaku adalah mawar dan aku tidak mengenalnya jadi aku pun pergi darinya kemudian ketika aku mau membayar di kasir dia tetap saja mengejar ku namun aku memperingatkannya kalau dia tidak berhenti menganggu ku maka aku akan memanggil keamanan kata ku kemudian dia minta maaf dan berkata kalau dia salah orang dia kira aku adalah teman lamanya yang sudah meninggal dunia. Kemudian aku pergi namun ternyata diam-diam dia mengikutiku dan aku tau akan hal itu jadi aku bersembunyi ketika dia mencariku aku tiba-tiba muncul dibelakang nya dan aku pun memperingatkannya kalau dia tidak berhenti mengganggu ku maka aku akan melaporkanya kepada polisi atau kau mau di bunuh oleh suami ku? Kemudian ketika dia mendengar kata suami dia baru pergi namun dia berkata "aku benar-benar berharap kalau kau itu adalah rena karena saat ini ibu rena dalam kondisi drop dia juga sering sakit-sakitan dan tidak mau melakukan pengobatan semenjak kematian rena dia tidak bersemangat menjalanani hidupnya bahkan ayah rena saja tidak pernah pulang semenjak kematian rena bahkan saat ini aku mendengar kalau ayah rena sudah punya tiga istri dan ibu rena pun tidak pernah peduli lagi akan hal itu dia hanya pasrah akan apa yang di lakukan oleh ayah rena". Kemudian pria itu pergi tapi sebelum dia pergi mawar menghentikannya dan bertanya "siapa nama mu?" dan kemudian pria itu menjawab nama ku bagas aku teman rena dulu di sekolah kemudian setelah dia memberi tau akan jati dirinya mawar bertanya lagi "dimana ibu rena tinggal?" dan pria itu menjawab di rumah tua di tengah kuburan di kota ini setalah itu pria itu pun pergi. Setelah mendengar apa yang di katakan pria itu rena jadi teringat kembali akan ibunya jadi dia pun memutuskan untuk melihat ibunya dari kejauhan dan ketika dia berlari menuju rumah yang dikatakan pria itu dia melihat dari kejauhan seorang wanita yang sudah tua renta yang tengah membersihakan rumahnya yang sudah tua dan barulah mawar ingat kalau saat ini dia telah kembali ke rumah lamanya yang dulu dia lupakan dan itu rumah yang sama yang dia tinggalkan namun ketika mawar melihat ibunya yang tua renta membersihkan rumah dan sakit-sakitan dia terus menangis dan tiba-tiba ibunya melihat ke arahnya namun dia menghindar dan lari ketika dia berlari begitu cepatnya sampai-sampai dalam sekejap dia sudah berada di rumah dan ketika dia masuk kedalam rumah rupanya zuko sudah pulang dan ketika zuko melihat mawar dia langsung menghampirinya.

"Ada apa mawar kenapa kamu begitu sedih? Siapa yang membuat mu sedih mawar?"

Kemudian mawar hanya berkata "aku bukan anak yang baik... aku bukan anak yang baik... ibu... ibu.... maafkan aku... ibu... ibu..." kemudian tiba-tiba saja mawar jatuh pingsan dan zuko hanya bisa menggendong mawar ke kamarnya dan sesampainya dia di kamar dia memeriksa keadaan mawar dan dia tau kalau mawar dalam keadaan tertekan jadi zuko pun berusaha mencari tau apa yang membuat mawar begitu tertekan. Kemudian zuko menyentuh kepala mawar dan tiba-tiba saja tangan zuko mengeluarkan secercah cahaya terang diatas kepala mawar kemudian dia berkata "jadi kamu teringat kembali akan ibu mu ya mawar dan saat ini kondisi ibu mu juga tidak baik apa itu yang membuat mu terluka seperti ini mawar? Aku pikir kamu sudah melupakan mereka apa aku tidak bisa menggantikan mereka mawar? Apa yang bisa aku lakukan untuk mengobati mu mawar?" kemudian setelah zuko mengetahui apa yang membuat mawarnya begitu terluka dia hanya dapat menunggu mawar terbangun dan itu bukanlah waktu yang sebentar karena mawar terbangun dalam beberapa hari setelah dia pingsan. Mawar memang memiliki kondisi tubuh yang begitu lemah dan ketika dia terbangun dia belum dapat dinyatakan sembuh total karena dia membutuhkan waktu untuk pemulihannya. Ketika mawar bangun aku langsung lega melihat dia.

"hmmm.... akhirnya kamu bangun juga aku sangat cemas ..."

"maaf... sudah membuat mu khawatir!!"

"hmm.... sudah kamu istirahat saja ya..... aku akan selalu menjaga mu!!"

"zuko.... ibu ku.... dia .... begitu menyedihkan... dia sendirian" kemudian tiba-tiba saja mawar menangis menceritakan apa yang terjadi pada ibunya. Saat mawar menceritakan semua hal yang dia dengar kepada zuko, zuko benar-benar merasa bersalah karena sudah memisahkan mawar dari ibu nya namun tiba-tiba saja mawar memeluk zuko dan berkata "kamu tidak salah sayang justru aku berterima kasih pada mu karena kamu aku bisa lepas dari semua derita kehidupan dan bersama mu aku dapat menikmati indahnya dunia cukup ada kamu di sampingku itu saja sudah cukup untuk ku" dan kemudian mawar pun mencium zuko dan menangis.

"jika memang bersama ku membuat mu bahagia kenapa ada air mata di sini?" kata zuko sambil menyapu air mata mawar yang jatuh.

"air mata ini jatuh karena kebodohan ku yang membuat seseorang terluka" kata mawar semakin keras menangis.

"memangnya siapa yang kamu lukai?"

"dia ibuku orang yang aku kira tidak akan pernah peduli akan diri ku sekarang tengah menyiksa dirinya sendiri, zuko apa yang harus aku lakukan?"

"hmm.... bagaimana jika kamu menemani dia di saat-saat terakhirnya sebagai anaknya yang lain dan kita bisa pindah kerumah lama ku kok!!"

"benarkah... apa aku bisa melakukannya?"

"kamu bisa sayang.... karena kamu adalah mawar ku yang sangat pintar dan berani ingat apa saja yang sudah kita lalui.... sekarang pun kamu pasti bisa" setelah selesai memberi semangat pada mawar zuko justru mendapatkan ciuman bertubi-tubi dari mawar atas ucapan sayang dan kasih yang di berikan zuko kepada mawar. Kemudian di hari berikutnya mawar dan zuko pindah ke rumah zuko yang dulu. Tempat dimana mereka bertemu pertama kalinya.

"aku benar-benar rindu pada sungai ini" kata mawar

"aku juga disini begitu tenang dan indah seperti dirimu" kata zuko sambil mencium mesra mawar. Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengejutkan mereka berdua.

"apa yang kalian lakukan disini?" kata bagas

"memangnya menurut mu apa?" kata zuko kesal

"kau.... orang yang mirip rena, kenapa kamu ada disini?" kata bagas

"aku disini karena aku baru pindah kerumah lama ku, kenapa ada masalah?" kata rena dingin

"tidak ada tapi kenapa kalian tadi ciuman?" kata bagas kesal

"ya ... wajar saja aku dan suami ku ciuman karena kami pasangan suami istri.. ada masalah dengan mu gas?" kata mawar tegas

"aku sudah memperkenalkan diri ku sebelumnya sementara aku belum tau nama mu dan suami mu!!" kata bagas kesal

"nama ku mawar dan dia suami ku namanya zuko kami sudah lama menikah dan selama ini kami sering berpindah-pindah jadi karena ada keperluan dengan kerjaan suami ku jadi kami pun kembali ke daerah ini" kata ku

"berapa lama kalian disini ?" kata bagas

"bukan urusan mu dan setau ku kau tidak tinggal disini jadi pergi lah... dan jangan kau ganggu istri ku lagi" kata zuko tegas

"ohhh.... tenang bung... aku tidak akan mengambil istrimu tapi jika istrimu ingin bersama ku jangan salahkan diri ku" kata bagas genit kepada mawar

"ow....ow.... hoi...hoi.... sorry saya bukan lah wanita seperti yang ada di kepala mu itu ya... bye.." kemudian mawar menarik tangan zuko untuk pergi dari tempat itu dan menuju rumah rena.

"selamat siang..... permisi..." kata zuko dan mawar berbarengan

"ya.... selamat siang ada yang bisa saya bantu..." kemudian ibu rena yang membukakan pintu begitu kaget ketika yang dia lihat di depannya adalah anaknya rena yang dulu sudah meninggal dunia

"rena... rena .... kamu kembali nak.... kamu kembali.." kata ibu rena sambil memeluk dirinya. Mawar yang juga begitu merindukan ibunya juga memeluknya hanya saja dia masih bisa mengendalikan dirinya agar tidak melakukan kesalahan.

"maaf buk nama saya mawar saya dan suami saya baru pindah kemari kemaren" kemudian mawar pun memperkenalkan suaminya ke ibu rena.

"kamu... kamu bukankah kamu zuko teman rena yang dulu?" kata ibu rena.

"iya... itu saya dan ternyata ibuk masih ingat akan saya" kata zuko sambil malu-malu

"kamu menikah dengan wanita yang mirip rena tapi kamu kenapa tidak berubah sama sekali?" kata ibu rena.

"itu .... karena saya selalu menjaga kesehatan saya" kata zuko

"oh... baiklah silahkan masuk" kemudian ibu rena pun mempersilahkan mereka masuk. Tidak ada yang berubah sama sekali dari rumah ini. Dan mawar berusaha sekuat tenaganya untuk tidak menangis di depan ibunya dan zuko.

"maaf saya permisi ke toilet sebentar" kata mawar. Kemudian mawar pun pergi kearah toilet yang berdekatan dengan tangga ke arah kamarnya dan memang benar bahwa mawar justru naik ke kamarnya dan disana dia melihat semua barang-barang nya masih sama seperti yang dulu.

"bunga ini, foto ini, buku ini, tempat tidur ini, semua ini masih sama. Tidak ada yang berubah sama sekali. Bu... apa aku membuat mu terluka sebegitunya?" kata mawar kepada dirinya sendiri sambil merebahkan dirinya di atas kasurnya sambil menutup mulutnya dia terus-terusan menangis dan kemudian tiba-tiba saja terlelap (pingsan) di atas tempat tertidur sambil memeluk foto keluarganya dan bunga hitam yang di berikan zuko kepadanya.

Zuko merasa sedikit aneh berbicara kepada ibu rena karena dia tau bahwa rena masih hidup sementara ibunya rena tidak tau apa pun tentang hubungannya dengan rena. Kemudian setelah lama berbicara dengan ibu rena, zuko merasa ada yang aneh.... barulah dia sadar kalau mawar belum kembali dari toilet.

"maaf buk... saya harus melihat mawar dulu ya buk... soalnya dia terlalu lama di toilet" kata zuko. Jadi zuko dan ibu rena pun setuju untuk melihat mawar namun mereka tidak menemukannya di toilet jadi zuko dan ibu rena pun memutuskan mencarinya di kamar rena dan benar dugaan zuko kalau mawar kembali kekamarnya.

"sayang.... bangun... kenapa kamua ada disini?" kata zuko sambil membangunkan mawar, namun mawar tidak bangun-bangun juga jadi zuko pun membalikkan tubuh mawar dan ternyata mawar sudah tidak sadarkan diri lagi.

"mawar.... mawar.... sayang... sayang bangun.... bangun.... kamu kenapa? Bangun...." kata zuko. Kemudian dia sadar kalau mawar tengah berada di alam bawah sadarnya dan itu akan berbahaya jika ibu rena mengetahui siapa mawar yang sebenarnya jadi zuko menggendong mawar dan membawanya kembali kerumah dan di rumah mawar langsung di baringakan di tempat tidurnya dan kemudian zuko membuka kulkas rahasia yang ada di dalam kamarnya dan mengambil persediaan darah.

Kemudian zuko meminumkan darah itu kepada mawar, namun efek dari darah itu akan terlihat beberapa jam lagi kata zuko pada dirinya. Kemudian sambil menunggu mawar bangun zuko pergi mandi dan setelah itu dia pun pergi menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Ketika mawar sudah sadar zuko menghampirinya dan menenangkannya.

"apa kamu sudah merasa baikan sekarang?" kata zuko

"hmm.... hanya saja aku merasa cemas dengan ibu ku namun aku juga tidak mungkin lagi kembali sebagai anaknya namun aku rasa aku bisa berpura-pura menggantikan anaknya."

"jadi apa rencanamu berikunya?"kata zuko

"rencanya aku akan mendekati ibu ku dan berharap dia mau aku bantu dan mau melakukan pengobatan dan aku harap dia dapat merelakan aku pergi!!"

"tapi apa kamu sanggup menahan perasaan mu ketika kau berada di dekat ibu mu?" kata zuko

"entahlah yang aku tau ibu harus sembuh dan dia harus menjalankan kehidupannya dan aku harap dia bisa melupakan aku"

Kemudian di hari berikutnya mawar mempersiakan keperluan yang di butuhkan oleh zuko dan kemudian zuko pun pergi ke kantor namun setelah zuko pergi mawar membuat aneka makanan dan mengantarkannya kerumah ibu rena dan di sana ibu rena begitu senang karena mawar datang kerumahnya dan disana mereka saling berbicara tanpa harus ada perselisihan di antara mereka berdua. Namun ternyata ada seseorang yang curigainya yaitu bagas. Bagas selalu memperhatikan gerak gerik mawar dan zuko, hingga suatu hari ketika zuko mau berangkat kerja mawar menciumnya dan berkata "hari ini aku mau membawa ibu ke rumah sakit dan dia setuju untuk melakukan pengobatannya" dan zuko hanya membalas dan tersenyum dan berkata "semoga semua hal yang kamu rencanakan berjalan dengan baik ya sayang..." kemudian zuko pun mendaratkan ciuman mesra kepada istrinya itu dan kemudian dia pun pergi setelah zuko pergi, mawar bersiap-siap untuk menjemput ibu rena dan membawanya kerumah sakit. Namun betapa kagetnya mawar ketika melihat ibu rena tengah di ikat oleh bagas dan beberapa orang laki-laki yang berbadan kekar lainnya.

"bu... aku datang... hari ini kita.... kau... kenapa kau ada disini?" kata mawar kaget melihat ada bagas dirumah itu dan dia tengah mengikat ibu rena dan dia juga membawa orang lain.

"oh... tentu saja aku ada disini karena dirimu mawar, aku tau kalau kau selalu datang kesini dan aku juga tu kalau suami mu itu pergi bekerja jadi tidak akan ada yang mengganggu ku untuk mendapatkan dirimu" kata bagas sambil mendekati mawar

"apa......apa maksud mu?" kata mawar gemetar

"dulu aku diam-diam selalu memperhatikan rena dari jauh dan aku juga tau kalau zuko menjalin hubungan dengan rena dan satu hal yang aku tau bahwa kau adalah rena" kata bagas di depan wajah mawar

"apa.... yang kau katakan? Aku... aku ...dan zuko sudah menikah dan nama ku adalah mawar dan aku tidak memiliki orang tua atau pun keluarga ingat itu" kata mawar tegas.

"jika kau memang bukan rena maka tidak masalah untuk mu bukan kalau ibu rena aku bunuh?" kata bagas dengan santainya.

"tidak.. kumohon jangan pernah kau melukai dirinya, walau pun dia bukan ibuku namun aku sudah menganggapnya ibu ku dan jika kau melukainya maka aku tidak akan pernah memaafkan mu" kata mawar gemetar

"oh... ya... bagaimana jika aku menginginkan tubuhmu dan dirimu untuk menjadi milik ku? Jika kau ingin menyelamatkannya maka kau harus menyerahkan dirimu pada ku atau ibu rena akan mati!" kata bagas

"baik....lah... apa yang harus aku lakukan?" kata mawar ketakutan

"pertama-tama kau ikut aku"kata bagas. Bagas menarik tangan mawar dan membawanya naik ke atas ke kamar rena dan sebelum dia naik dia memberi perintah kepada kedua orang itu untuk menjaga ibu rena dan orang lain untuk tidak naik ke atas. Kemudian sesampainya di kamar rena, bagas melempar rena ke atas tempat tidur dan disana mawar benar-benar ketakutan.

"apa yang ingin kau lakukan kepada ku?" kata mawar polos

"aku ingin kau memberikan sesuatu yang berharga sama seperti yang kau berikan kepada zuko" kata bagas

"apa?... kau gila ya..aku ini miliki zuko dan sampai kapan pun akan begitu dan jika kau menginginkan itu maka minta lah pada istrimu!!" kata mawar sebal.

"tidak... aku tidak memiliki pasangan dan selama ini aku hanya menunggu kau kembali rena. Aku tau kau berpura-pura mati dan kemudian yang berada di kuburan rena saat ini bukanlah rena melainkan putri" kata bagas bangga

"tentu saja aku tau karena pada saat itu akulah yang mengantarkan putri ke pemakaman mu di malam itu dan aku juga melihat kau dalam keadaan tidak sadarkan diri membunuh putri dan kemudian kau jatuh pingsaan dan pada saat itu aku juga melihat zuko mengubur putri dan kemudian dia menghilang dan kau pun tidak pernah aku temukan lagi" kata bagas bangga

"tidak... itu tidak mungkin....aku tidak mungkin membunuhnya itu semua hanya mimpi... hanya mimpi!!" kata mawar dengan histeris. Namun tiba-tiba saja bagas mendekat dan mendekat hingga tiba-tiba bagas menarik bagian atas baju mawar hingga sobek mawar yang shock hanya kaget dan kemudian tiba-tiba bagas menarik rok mawar hingga pakaian dalam mawar saja yang terlihat dan kemudian bagas mulai menyentuh mawar dari ujung rambut hingga ujung kaki mawar. Mawar hanya dapat diam akan tindakan itu dia gemetar ketakutan dan kemudian ketika bagas ingin melepaskan pakaian dalam mawar dia sontak kaget dan mendorong bagas hingga jatuh dari tempat tidur itu.

"kau...beraninya dirimu menolak ku. Hei ... kawan bunuh saja ibu itu dan buang mayatnya kedalam hutan" kata bagas dengan suara keras dan kemudian di balas dengan suara yang sama kerasnya "baik bos kami sudah membunuhnya sekarang kami akan membuang mayatnya ke dalam hutan. Selamat bersenang-senang bos" kata orang itu, dan seketika itu juga mawar bangun dan berteriak "jangan.... jangan bunuh ibu.. jangan... gas... jika memang kamu ingin membunuh seseorang maka bunuhlah diriku tapi tolong jangan ibu ku" kata mawar dengan wajah memelas namun yang dia dapatkan justru bagas memegangi kedua tangannya dengan sangat keras kemudian dia mendekatkan bibirnya ke bibir mawar dan kemudian dia mencium mawar dengan begitu nafsunya sampai-sampai dia tidak peduli apa mawar sesak nafas atau pun tidak bisa bernafas kemudian setelah itu dia mendorong mawar kembali keatas tempat tidur dan kemudian dia mulai melepaska pakaiannya sendiri dan kemudian dia mulai mendekati mawar namun tiba-tiba ketika dia mulai ingin menikmati tubuh mawar dia di dorong oleh mawar dan mawar pun berdiri dari tempat tidur itu dan berusaha kabur namun ketika sampai di dekat pintu bagas memegangi tangannya dan kemudian dia menampar mawar sampai mawar kehilangan kesadarannya.

"ah.... kau ini memang wanita yang merepotkan namun kamu memiliki daya tarik yang begitu kuat sebaiknya aku selesaikan ini sekarang juga" kata bagas pada dirinya sendiri namun ketika dia membaringkan mawar di atas tempat tidur dan ketika dia ingin menyentuh tubuh mawar tiba-tiba dia dilempar oleh seseorang dan kemudian ketika bagas ingin bangun dia justru di cekik dan di angkat keatas dan dia kehilangan nafasnya dan ketika dia membuka matanya yang dia lihat adalah zuko.

"kau... bagaimana kau bisa datang kesini?" kata bagas terbata-bata

"awalnya aku pikir mawar lama pulang karena dia sibuk berbicara dengan ibunya namun ketika aku menciun aroma darah dari arah rumah ini aku merasa ada yang tidak beres dan ketika aku di jalan aku melihat dua orang besar yang membawa jasad ibunya dan kemudian aku mencium aroma darah mawar dan dugaan ku benar bahwa dia dalam masalah besar dan sekarang aku justru melihat istriku dalam keadaan tanpa busana dan kau justru ingin menikmati tubuh istriku, asal kau tau aku dan dia berbeda dengan mu sekarang dan sekarang kau akan tau siapa kami dan asal kau tau kau bukanlah orang pertama yang pernah aku bunuh dan bukan orang pertama yang berusaha merebut mawar dari ku dan untuk menyingkirkan kalian semua itu bukanlah hal yang sulit untuk ku, dari awal aku sudah memperingatkan mu kalau kau berani menyentuh mawar kau akan kubunuh" kemudian zuko menghisab darah bagas hingga habis dan kemudian dia membuang tubuh bagas dan detik berikutnya dia berkata "dasar darah kotor darah mu sungguh pahit" kata zuko kemudian dia melepaskan pakaiannya dan menutupi seluruh tubuh mawar yang telah ditelanjangi oleh bagas dan kemudian dia membawa mawar kembali kerumah dan dia juga memerintahkan para pengawalnya untuk membuang jasad bagas ke laut dan dia juga memerintahkan untuk mencari jasad ibu rena dan menguburkannya di pemakaman disekitar sini dan kemudian dia juga bilang singkirkan siapa pun yang ingin mengahalangi kalian. Kemudian selama beberapa hari mawar tidak sadar kan diri jadi dia cukup cemas akan hal itu namun ketika dokter memeriksanya.

"maaf pak zuko sepertinya istri anda mengalami begitu banyak cidera yaitu dia tubuhnya, bibirnya, kepala dan paru-parunya juga mengalami kesulitan untuk melakukan proses bernafas" kata dokter kepada zuko

"jadi apa yang harus di lakukan dok?" kata zuko

"kita hanya perlu membuatnya beristirahat total selama beberapa hari dan kita juga harus mengobati luka-luka memar yang dia alami" kata dokter

"baiklah dok terima kasih"

Kemudian zuko mengantar dokter dan kembali lagi kekamarnya. Di dalam pikirannya dia bertanya-tanya bagaimana bisa dia membiarkan seseorang menyentuh permatanya yang begitu berharga apa dia harus membawa mawar kemana pun dia berada jadi dia bisa selalu mengawasinya. Selama beberapa hari mawar tidak sadarkan diri namun ketika sadar betapa kagetnya zuko akan apa yang dilakukan mawar. Mawar memasakannya makanan dan mempersiapkan perlengkapan zuko dan kemudian dia berpamitan untuk mandi dan selesai mandi justru dengan tenangnya makan bersama zuko tanpa bertanya keadaan ibunya. Ketika selesai makan zuko bertanya kepada mawar kenapa mawar tidak menanyakaan keadaan ibunya, namun betapa kagetnya zuko dengan jawaban mawar "ibu ku sudah dibunuh dan semua itu karena aku dan sekarang aku hanya sebatang kara dan hanya kau yang aku miliki jadi apa yang harus aku lakukan sekarang zuko?" kata mawar. Dan zuko membalasnya dengan ciuman hangat dan berkata "cukup selalu berada di tempat dimana aku bisa melihatmu dan di tempat dimana aku bisa melindungimu yaitu di sisiku" dan mawar mengataka baiklah aku akan selalu berada di sisimu kapan pun dan dimana pun karena aku adalah bayangan mu sekarang.

Kemudian setelah semua kejadian itu mawar dan zuko pindah rumah lagi dan sekarang mereka berada di tempat yang sangat jauh dari kota asal mawar dan sekarang dia justru berada di kota kelahiran zuko. Apa yang akan mereka hadapi dan jalani disana?

To be continue..........


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C2
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login