----------------
FeiEr baru menaikkan selimut yang menutupi hingga dada HongEr, akhirnya setelah minum obat dari tabib Hong bisa tidur juga, setidaknya ia lebih tenang sekarang.
Fei masih duduk di pinggir ranjang melihat wajah Hong lama, membelai pipinya yang merah karena demamnya.
"Heh Hong"
DaHuang mendekat.
"Tuan muda bagaimana keadaan tuan muda Hong" bisiknya.
"Menurut tabib tidak apa-apa, hanya demam karena adik terlalu banyak minum, ia memang tidak bisa minum minuman keras dan ditambah lagi seharian juga kelelahan karena ke sana ke sini, kau istirahat saja dulu DaHuang aku akan di sini menjaga adik"
DaHuang terlihat keberatan, ia tahu bagaimana tuan mudanya juga sudah kelelahan seharian ini.
"Tuan muda.."
Saat DaHuang hendak bicara tiba-tiba pintu dibuka dari luar, membuat Fei dan DaHuang menoleh cepat.
"Fei!" BaiHu sudah berdiri di depan pintu, napasnya terengah karena cemasnya ia masuk mendekat cepat.
"Fei kalian tidak apa-apa khan? Bagaimana dengan Hong?" Tanya BaiHu melihat Hong yang sudah tidur.
Fei dan DaHuang saling berpandangan, menelan ludah mereka bulat, apa Ayahandanya tahu apa yang terjadi pada HongEr? Tapi, kenapa ia terlihat begitu cemas?
Tanpa menunggu jawaban Fei yang masih termangu BaiHu mendekat ke arah ranjang.
"Hong, heh badannya panas sekali, Fei apa yang terjadi pada adikmu?" Seru BaiHu panik.
....................
Pagi datang dengan cepat.
BaiHu sudah bangun sejak pagi berada di ruang tengah berdiskusi dengan JiuYe yang mendengar kabar penyerangan semalam.
"Ini sangat aneh dik, penjagaan di kediaman SangGuan berlapis, walau musuh masuk dari atas atap tetap akan terlihat oleh para penjaga, rumah ini memiliki penjaga yang di tempatkan di posisi cukup tinggi hingga menjangkau seluruh area, mereka juga akan bergantian berjaga hingga akan sangat sulit musuh untuk masuk ke kediaman tanpa diketahui, ini, sangat mencurigakan sekali"
BaiHu melirik JiuYe.
"Jadi maksud kakak, kemungkinan pelaku mungkin adalah orang yang sudah ada di kediaman SangGuan? ini bisa siapa saja kak, para tamu dan peserta sangat banyak, heh saat ini siapapun bisa dicurigai"
"Aku sudah membentuk kelompok untuk menyelidiki masalah ini, adik Bai jangan cemas, siapapun itu kita akan bisa segera menangkapnya" ujar JiuYe.
BaiHu menarik napasnya, ia duduk perlahan di samping JiuYe, wajahnya masih terlihat galau.
"Bagaimana kondisi HongEr, ia baik-baik saja khan?" Tanya JiuYe.
BaiHu kembali menarik napas berat,
"Heh anak itu, semalaman kami tidak bisa tidur, panasnya naik dan turun, kak Jiu aku baru tahu kalau di acara semalam panitia menyediakan minuman keras, bukannya seharusnya tidak ada yah kak?"
JiuYe mengelus janggut panjangnya.
"Panitia tidak menyediakan minuman keras dik tapi para peserta tidak dilarang membawanya dari luar, untuk malam hari minuman keras masih diperbolehkan dengan batasan, hanya menurut pelayan yang melayani meja Fei dan Hong semalam tidak ada yang membawa minuman keras sendiri, ini, juga masih diselidiki bagaimana bisa minuman itu berada di tangan HongEr"
Dari arah pintu salah satu anak buah JiuYe permisi masuk.
"Hormat tuan besar, ada berita soal peserta hari ini"
JiuYe mengangkat cangkir tehnya pelan, menganggukkan kepalanya memperbolehkan anak buahnya itu masuk.
"Berita apa San, kenapa begitu penting hingga melapor sepagi ini?"
Pria muda itu mendekat dengan membawa selembar kertas.
"Maaf menganggu tuan, ini salah satu peserta ada yang terluka parah karena terbakar api semalam di kamarnya, ia meminta surat pengunduran diri tapi panitia mengatakan harus ada tanda persetujuan tuan besar karena peraturan diperketat sejak berita penyerangan semalam, peserta itu mengalami luka cukup berat di tangannya dan menurut tabib mungkin tidak bisa mengikuti kompetisi kembali, jadi, ia memutuskan untuk mengundurkan diri"
JiuYe dan BaiHu saling melirik, ini sangat kebetulan sekali, mencurigakan, pikir keduanya, dua pria itu baru berdiri dari duduknya saat seseorang kembali masuk dengan tergesa-gesa cepat ke dalam ruangan.
"Tuan besar! Tuan muda Hong! Heh heh" Ia DaHuang, wajahnya cemas luar biasa dan melihat tuannya dengan mata besar dan napas terengah, jantung BaiHu seakan berhenti berdetak, itu pasti berita buruk, tanpa pikir panjang BaiHu keluar ruangan.
"Permisi kak!"
------------------