"Lo gak ada minat buat kuliah di luar negeri, Bang?"
Emilia menyesap secangir teh yang berada di genggamannya. Ia duduk di perpustakaan di samping Emilio sambil menatap jendela kaca yang menampilkan halaman belakang rumah dan rintik hujan yang menyelimuti bumi.
Emilio melepas kacamata bacanya. "Gak," jawabnya. Tangannya terulur untuk meraih secangir teh di atas meja kecil samping Emilia yang tidur tengkurap di sebelahnya.
"Kenapa?"
Emilio menyesap teh tersebut. "Gue ada di sini aja lo udah brutal. Gimana nanti kalo lo gue tinggal?"
Emilia terdiam. "Gue bukan anak kecil, Lio!"
"Mau lo setua apa, mau lo segede apa. Lo tetap adik gue, Li."
"Bang," panggil Emilia pelan. "Hm?"
"Lo ... Punya cewek gak? Hehe."
Emilio memutar bola mata. "Ada."
Emilia langsung duduk tegap dan meletakkan cangkir teh di atas meja kecil. "Serius lo? Siapa? Anak mana? Kelas berapa? Cakep gak?"
"Iya. Anak kelas IPA 2. Namanya Nabilla."