Baixar aplicativo
33.33% Cinta Untuk Siapa / Chapter 1: 1. Pertemuan
Cinta Untuk Siapa Cinta Untuk Siapa original

Cinta Untuk Siapa

Autor: Karna_Putra_Surya

© WebNovel

Capítulo 1: 1. Pertemuan

Ch1 : Pertemuan

Seorang gadis cantik bersama temannya sedang berjalan perlahan menuju pintu gerbang Kampus. Kemudian mereka sejenak berhenti di gerbang kampus.

"Semoga hari pertamaku masuk kuliah lancar" ucap Dian sembari memandang kampus tempat ia kuliah.

"Ya semoga aku juga" balas Risa.

Lalu mereka melanjutkan berjalan dan masuk ke dalam area kampus. Dian dan Risa adalah sahabat sejak semasa SMA hingga sekarang kuliah. Mereka sama-sama kuliah di Universitas Jakarta Raya, salah satu Universitas ternama di Jakarta. Dian lahir dibandung. Setelah lulus SD, keluarganya diajak pindah oleh ayahnya ke Jakarta. Ayahnya bekerja di Jakarta, sebagai bos pengepul ikan dari para nelayan. Bisnis ayahnya menjual ikan ke pasar serta memasok ikan ke berbagai restoran maupun hotel di kawasan Jabodetabek.

Sedangkan Risa adalah sahabat Dian saat mereka masih sekolah di SMA.

****

[Scene Berganti]

Terlihat mobil mewah mengkilat berwarna merah memasuki pintu gerbang kampus.

"BRUMMM BRUMMM!!" terdengar suara mobil tersebut.

"Woyy hati-hati!!" teriak satpam kepada pemilik mobil mewah tersebut.

Mobil berjalan ke arah parkiran dan kemudian berhenti. Lalu dari mobil keluar sesosok pria tampan mengenakan kemeja berwarna gelap. Namanya adalah Marshel, anak seorang pengusaha kaya raya. Kehidupannya sering menghamburkan uang ayahnya.

"Kampus! I am coming!" ucap Marshel dengan suara keras.

Marshel memandangi area kampus tempat ia kuliah. Dan tanpa ia sengaja, Marshel melirik Dian dari agak kejauhan. Hal itu membuat Marshel terpikat oleh kecantikan Dian. Marshel terus memandangi Dian dari kejauhan, ditambah angin sepoi-sepoi yg menghembus saat itu membuat Dian makin terlihat sangat anggun. Hati Marshel berdecak kencang, seolah mengisyaratkan bahwa Marshel jatuh cinta pandangan pertama kepada Dian.

"Woaw cantik sekali! Emmm maksud saya, kampus ini besar sekali...."

"Dan cantik" Marshel tersenyum sembari berlari menghampiri Dian dan Risa.

Setelah mendekat, Marshel mulai mengajak ngobrol dengan para gadis itu.

"Hay.... Ini adalah hari pertamaku kuliah. Aku ingin punya banyak teman disini. Bolehkah saya berkenalan dengan kalian?. Nama ku Marshel Sang Penakluk Bidadari! tapi panggil saja aku Marshel!" Marshel mengibaskan rambutnya sambil mengulurkan tangannya untuk mengajak bersalaman.

"Ya.. Nama saya Risa" Risa secara cepat langsung menyaut membalas salaman dari Marshel.

"Oke Risa..... Dan...??" Kemudian Marshel bergantian mengajak salaman ke Dian.

"Dian..." Dian dengan kepala agak tertunduk bersalaman dengan Marshel.

"Oooo nama yg bagus..." senyum Marshel namun tetap ingin mempertahankan posisi bersalaman dengan Dian.

Dian ingin melepaskan salaman dengan Marshel. Namun Marshel mencoba untuk tidak melepaskannya. Dengan wajah yg agak jengkel, kemudian Dian sengaja menginjak kaki Marshel agar mau melepaskan salamannya.

"Sepatumu bagus, aku suka" kata Dian jengkel

"Ah.. Terimakasih" Marshel menahan sakit dan perlahan mulai melepaskan salamannya.

"bagaimana jika kita jalan bersama? Menyusuri semua tempat yg ada di kampus ini.. Kampus ini lumayan besar, aku takut kalian tersesat"

"Takut?" tanya Dian

"Aku dengar di kampus ini ada banyak hantunya, atau mungkin ada beberapa monster yg akan mencabik mu, atau dinosaurus yg siap memakan kalian.. Errr!" Marshel sembari mengaum ke arah Dian

"Tapi tenang saja! jika aku bersama kalian, aku akan melindungi kalian! karena aku adalah pria terkuat!" kata Marshel sambil memeragakan seorang binaragawan.

"Haha itu sangat lucu, semoga kamu yg dimakan dinosaurus!" kata Dian datar.

"Justru aku yg akan memakan dinosaurus itu!" kata Marshel dengan sombong.

"Dasar aneh!" kata Dian dengan nada cuek.

Kemudian Dian menarik tangan Risa, mengajak untuk melanjutkan perjalanannya menuju gedung kampus.

"Sepertinya aku akan betah untuk kuliah di kampus ini" gumam Marshel

"Hey Marshel! ayo ikut! " ajak Risa sembari menoleh ke arah Marshel.

"Nah!" Marshel pun berjalan cepat menuju para gadis itu.

"Sudah ku duga! pasti mereka terpukau oleh ku!" kata Marshel penuh percaya diri.

****

[Scene Berganti]

Seorang lelaki yg sedang berjalan santai di lorong kampus, ia memakai kaos polos berwarna biru muda. Dia bernama Prasetyo atau biasa di panggil Pras. Lelaki yg gemar membaca ini baru pindah dari Jogja ke Jakarta. Ia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan kuliahnya, dan alasan lainnya ialah agar lebih dekat dengan ibunya. Ibunya bekerja di Jakarta. Ibunya memimpin sebuah perusahaan peninggalan almarhum ayahnya.

"Hari pertama di kampus seharusnya aku berkeliling untuk melihat-lihat. Tapi aku penasaran dengan kelanjutan novel kemarin. Sebaiknya aku membacanya dulu disini" kata Pras sambil membuka dan merogoh tas nya, kemudian dia mengeluarkan sebuah buku novel.

Pras duduk disebuah bangku di lorong kampus. Kemudian ia mulai membuka bukunya, membaca buku novel.

****

[Scene Berganti]

Marshel, Dian, dan Risa berjalan di sebuah lorong kampus. Marshel (di posisi kanan), Dian (di posisi tengah), Risa (di posisi kiri) sedang berjalan menyusuri kampus. Sepertinya Risa sangat ingin berjalan bersama di dekat di samping Marshel.

Kemudian Risa pun berpindah posisi, menggeser Dian yg ada di sampingnya. Agar Risa dapat berada di posisi di samping Marshel.

Sontak itu membuat Marshel juga ingin menggeser posisinya, kemudian Marshel bergerak ingin berpindah posisi agar tetap berjalan di samping Dian. Namun...

"BRUKKK!" Marshel tersandung oleh kaki seorang lelaki yg sedang duduk membaca buku di sebuah bangku. Dan tanpa di sengaja, Dian tersenggol oleh Marshel. Marshel terjatuh di lantai. Dan Dian pun juga hampir terjatuh, namun seorang laki-laki berhasil menangkap Dian.

Lelaki tersebut menahan Dian agar tidak terjatuh. Keduanya saling bertatap muka, kedua mata mereka saling memandang. Mungkinkah ada suatu perasaan yg muncul diantara mereka?

Lalu Dian pun berusaha untuk menormalkan posisinya.

"Maaf, apa kau tidak apa-apa?" tanya lelaki tersebut ialah Pras.

"Ya tak apa-apa" kata Dian sambil tersenyum sambil menata rambut dan bajunya.

Marshel yg masih tergeletak di lantai melihat pemandangan tersebut. Marshel nampak cemburu dengan itu.

"Hey bung! apa kau sengaja menjegalku?" celetuk Marshel agak emosi.

"Maaf kawan! Tapi dari tadi aku berada disini" kata Pras sambil mengulurkan tangannya ke Marshel. Berniat membantu Marshel untuk bangun.

Kemudian Marshel mulai bangun dan menolak uluran tangan dari Pras.

"Aku bisa berdiri sendiri" kata Marshel sembari bangkit.

"Kenapa kau menjegalku?" lanjut Marshel

"Aku tidak menjegalmu! Kau sendiri yg menabrakan dirimu!" kata Pras

"Sudah! Sudah! Hentikan! Disini kalian bisa saling memafkan" kata Dian

"Ya! Dia benar! Ini adalah hari pertama ku masuk. Ku harap disini bisa mendapatkan banyak teman" kata Pras sambil mengajak berjabat tangan dengan Marshel.

Marshel hanya terdiam. Seolah dia tidak mau bersalaman dengan Pras.

Pras hanya tersenyum, kemudian pindah mengajak salaman dengan Risa dan Dian.

"Aku Prasetyo, panggil saja Pras!" Pras mengajak berkenalan dan berjabat tangan Dian dan Risa.

"Aku Dian" kata Dian sambil tersenyum

"Risa" kata Risa

"Aku Marshel! Tapi aku tidak ingin bersalaman denganmu!" celetuk Marshel

"Senang bisa berkenalan dengan kalian" kata Pras

"Kalau boleh tau, kalian mau kemana?" lanjut tanya Pras

"Hanya berkeliling saja" balas Dian

"Boleh aku ikut dengan kalian?" tanya Pras

"Ya" kata Dian

"Tidak" kata Marshel

Bersamaan Dian dan Marshel menjawab.

"Semakin banyak teman semakin baik" kata Dian sambil tersenyum.

"Jika dia ikut, sepertinya aku harus ekstra menjagamu..." kata Marshel

"Bukan kah tadi dia tiba-tiba memelukmu? Itu sesuatu tindakan yg buruk" lanjut Marshel

"Aku tidak bermaksud melakukan itu, aku hanya berusaha untuk menyelamatkan Dian" kata Pras

"Sudah lah! kalian seperti anak kecil!" celetuk Risa.

"Ayo kita lanjut jalan" kata Dian melanjutkan jalan.

Kemudian mereka berempat berjalan berkeliling beberapa tempat di kampus. Terlihat Marshel dan Pras tidak begitu akur. Namun para gadis-gadis itu tetap berusaha melerai mereka.

****

[Scene Berganti]

[Waktu jam kampus selesai]

Terlihat para Mahasiswa mulai meninggalkan ruangan. Nampak Dian dan Risa berjalan bersama menuju pintu gerbang kampus. Dian sibuk dengan HP nya. Terlihat ia sedang telponan dengan seseorang.

"Ris,, papah ku nelpon, katanya dia tak bisa jemput. Aku boleh ikut nebeng kamu gk? Biasanya kamu dijemput sama sopirmu kan?" tanya Dian

"Yap.... Bolehlah, seperti siapa aja kita ini" kata Risa.

****

[Scene Berganti]

Marshel berjalan menuju parkiran. Ia menghampiri mobilnya.

"Baru kali ini aku merasa semangat datang ke sekolah! Maksud ku ke kampus!" kata Marshel sambil memasuki mobilnya.

[BUNYI SUARA HP]

Marshel mengangkat telepon dari seseorang.

"Halo!" kata Marshel

"Shel! Bisa jemput aku di kampus ku gk? Pengen di jemput sama kamu! Aku kangen tau!" kata suara di dalam telepon yg sepertinya terdengar seperti suara perempuan.

"Ya! Aku akan ke sana! Tunggu ya! jarak kampus ku dan kampus mu itu agak jauh" kata Marshel

"Terimakasih ya Shel!" kata suara perempuan dalam telepon.

Marshel mematikan telepon...

Marshel pun mulai menyalakan mobilnya dan mulai menjalankan mobil.

****

[Scene Berganti]

Terlihat Dian dan Risa sedang berdiri dipinggir jalan. Menunggu mobil yg akan menjemput Risa.

Sebuah Mobil mewah muncul keluar dari pintu gerbang.

"Itu Dian dan Risa, ku coba samperin mereka" kata Marshel dari kejauhan. Marshel menjalankan mobilnya perlahan menuju Dian dan Risa.

"TIN! TIN!" suara klakson mobil milik Marshel.

"Butuh tumpangan?" tanya Marshel dari dalam mobil.

"Tidak!" sahut Dian dan Risa bersamaan.

"Kami sedang menunggu mobil jemputan" kata Risa

"Oh yasudah... Sampai bertemu besok!" kata Marshel.

"Terimakasih atas tawarannya!" sahut Risa

Perlahan Marshel pun mulai menjalankan mobilnya.

[BUNYI SUARA HP]

"Halo? Pak kenapa belum sampai di sini?" tanya Risa di telepon oleh sopirnya.

"Mobilnya mogok?" kata Risa

"Ah yasudah, nanti aku naik taksi saja" kata Risa sambil mematikan telepon.

"Mobilnya mogok. Sepertinya kita naik taksi saja hehe" kata Risa

Dian mengecek tas dan dompetnya. Nampaknya, Dian hanya membawa sedikit uang.

"Ris, sepertinya aku naik ojol saja ya! aku gk bawa uang banyak" kata Dian sambil membuka HP nya. Dian memesan ojek melalui aplikasinya.

Risa melambaikan tangannya. Menghentikan sebuah taksi.

"Dian aku pergi dulu ya!" Risa sembari masuk ke dalam taksi.

"Hati-hati Ris!" kata Dian.

[Beberapa Saat Kemudian]

Bang Ojol datang dan berhenti di depan Dian.

"Dian?? Kamu yg memesan ojol?" Kata abang ojol yg ternyata adalah Pras.

****


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C1
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login